PENDIDIKAN
ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER
78
akhlak. Secara konsepsional, Pendidikan budi kekerti dapat dimaknai sebagai usaha sadar melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan,
pegajaran dan latihan, serta keteladanan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam
segenap peranannya dimasa yang akan datang. Balitbang Puskur, Depdiknas, 2001, sedang secara operasional, pendidikan budi
pekerti dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk membentuk peserta didik sebagai pribadi seutuhnya yang tercermin dalam kata,
perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral luhur bangsa Indonesia
melalui kegiatan bimbingan, pelatihan dan pegajaran. Tujuannya agar mereka memiliki hati nurani yang bersih, berperangai baik,
serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap sesama makhluk.Balitbang Puskur, Depdiknas,
2001.
Haidar dalam Muhtadi, 2010:5 mengemukakan bahwa pendidikan budi pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam
rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral kedalam sikap dan perilaku peserta didik agar memiliki sikap dan
perilaku yang luhur berakhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia
maupun dengan alamlingkungan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka pendidikan budi pekerti adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana, secara
menyeluruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam rangka menamkan nilai-nilai pikir yang baik yang diintegrasikan
pada perilaku sehari-hari.
B. Realita Problematika Pendidikan Budi Pekerti Dilapangan.
Pada kenyataannya banyak orang tua yang belum paham betul arti pendidikan, mereka lebih mementingkan mencari materi,
misal pada keluarga tingkat ekonomi rendah, cenderung tidak mengijinkan anaknya untuk bersekolah justru dipaksa untuk ikut
bekerja. Terdapat pula keluarga yang menganggap pendidikan hanya dilakukan disekolah dan menjadi tugas dan tanggungjawab
PENDIDIKAN
ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER
79
pendidik. Dengan adanya pemikiran seperti itu, maka orang tua atau masyarakat jarang atau hampir tidak pernah ikut serta dalam
mendidik anak-anaknya, padahal waktu disekolah lebih sedikit dari pada waktu anak ketika dirumah.
Disamping itu, dengan tuntutan ekonomi, maka orang tua ayah dan ibu bekerja seharian penuh, dan ketika sampai rumah sudah
lelah, anak sudah tidur. Maka kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur telah terlewatkan. Kalaupun terdapat
orangtua yang peduli dengan penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur, khususnya nilai-nilai agama, maka orangtua memasukkan
anaknya pada lembaga pendidikansekolah sehari penuh fullday school yang berbasis agama.
Tetapi masih ada juga orangtua yang masih peduli dengan anak-anaknya dengan memberikkan pendidkan budi pekerti melalui
aktifitas yang biasa dilakukan sehari-hari, misal: memberi salam sebelum masuk dan keluar rumah, menjabat tangan ayah ibu sebelum
berangkat sekolah.
Realita problematika pendidikan budi pekerti di sekolah. Saat ini pendidikan budi pekerti di sekolah telah mengalami penurunan, karena
tuntutan hasil dari aspek kognitif peserta didik yang paling diutamakan, sehingga pendidik cenderung mengajar dengan tujuan supaya anak
pandai aspek kognitif, nilai memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, karena memang aspek kognitif cenderung lebih ditonjolkan.
Sehingga pendidik kurang memperhatikan perilaku peserta didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Disamping itu nilai-nilai budi
pekerti tidak ditanamkan melalui praktek langsung. Misal: pendidik saat lewat depan pendidik yang lain tidak mengucapkan permisi.
Tetapi masih juga terdapat pendidik yang masih peduli dengan nilai-nilai budi pekerti, tetapi tidak diimbangi oleh perilaku orangtua,
sehingga menjadikan anak bingung, misal: pendidik mendidik anak untuk disiplin, sedangkan orang tua tidak mengantarkan anak ke
sekolah tepat waktu.
Selain realita diatas, posisi serta kedudukan budi pekerti yang sejajar dengan kurikulum muatan lokal dan sampai pada saat ini
PENDIDIKAN
ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER
80
memang tidak berdiri sendiri. materi tersebut diintegrasikan kedalam mata pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama, meskipun saat ini
sudah mulai diintegrasikan pada semua mata pelajaran.
Realita problematika pendidikan budi pekerti di masyarakat. Fakta kemrosotan budi pekerti luhur hampir setiap hari bisa kita lihat
ditelevisi, yakni para pelajar melakukan tawuran, menggunakan obat- obat terlarang sehingga bisa menimbulkan kecelakaan maut yang
dapat merenggut banyak nyawa orang-orang yang tidak bersalah, melakukan kegiatan demonstrasi yang anarkis, dan lain-lain.
orang lain yang tidak memiliki hubungan keluarga biasanya akan bersikap cuek dan tidak ambil pusing yang terpenting keluarga
sendiri tidak melakukan hal-hal tersebut. Hal ini sangat dirasakan bagi orang-orang yang hidup dikota besar, apalagi tinggal diperumahan-
perumahan mewah. Karena pengaruh jaman, tuntutan ekonomi meningkat yang tidak diimbangi dengan nilai-nilai agama, sehingga
memunculkan rasa individualis.
C. Inovasi pendidikan budi pekerti masa depan.