Peranan Sekolah Dalam Penanaman Budi Pekerti Peran Masyarakat Dalam Membangun Generasi Yang Bermoral dan Beretika

PENDIDIKAN ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER 71 berguna. Bumi tempat kita berpijak, juga harus dilindungi, diurus yang baik, jangan asal saja menggali-gali tanah, kalau memang tidak ada tujuan yang bermanfaat. Sumber air juga harus dijaga, tidak boleh dikotori. Prinsipnya, kita harus dengan sadar dan sebaik-baiknya merawat, menggunakan dan mensyukuri semua pemberian alam dan Sang Pencipta.

B. Peranan Sekolah Dalam Penanaman Budi Pekerti

Selain pendidikan non-formal yang berkembang dan berpengaruh positif, pendidikan formal tentu saja mempunyai peran sangat penting. Anak dididik supaya cerdas dan punya budi pekerti. Sejak di taman bermain Play group, TK,SD, anak diperkenankan dan dibiasakan bersosialisasi, ditanamkan etika, sopan santun, kebersihan, rasa kebersamaan, rasa kebersamaan dialam sebagai satu kesatuan kosmos, ditanamkan rasa solidaritas dan kasih sayang demi keselarasan, keseimbangan dan perdamaian. Tentu juga diajarkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam tradisi dan adat istiadat. Dimasa penjajahan dulu, sekolah-sekolah pribumi seperti Taman Siswa, menanamkan pendidikan yang penuh dengan semangat juang dan nasionalisme, persatuan dan kesatuan dalam melawan penjajah. Penanaman pendidikan karakter di lembaga formal sangat diprioritaskan pada pembetukan pribadi yang mampu memahami teori-teori dan konsep benar salah dalam melaksanakan tindakan sehari-hari. Seperti pembiasaan guru ketika bertemu dengan peserta didik selalu bersalaman dan mengucapkan salam. Hal ini akan menjadikan keakraban dan tali persaudaraan yang kuat diantara guru dan peserta didik. Selain itu, pembiasaan anak dalam merawat dan menjaga kebersihan sekolah maupun kelas. Kegiatan ini akan membentuk jiwa tanggung jawab dan melatih kepekaan sosial anak untuk kehidupan yang komplek. PENDIDIKAN ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER 72

C. Peran Masyarakat Dalam Membangun Generasi Yang Bermoral dan Beretika

1 Budi Pekerti Dan Perubahan Dalam Masyarakat Sebagai bangsa yang berbudaya, sebaiknya semua pihak menampilkan sikap yang santun dalam pergaulan, membuat orang lain senang, dihargai. orang itu senang bila dihargai, disapa dengan kata-kata yang baik, termasuk wong cilik, orang ekonomi lemah. Wong cilik akan santun kepada orang yang menghargai mereka. orang santun, meski derajatnya tinggi, tidak sombong, ini orang yang berbudaya.orang yang berperilaku baik, berbahasa baik, berbudi baik, selain dihargai orang lain, secara pribadi juga untung, yaitu akan mengalami peningkatan taraf kejiwaannya, mengalami kemajuan batiniah. Pergaulan anak akan mempengaruhi prospek masa depan dan gaya anak dalam bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana tugas orang tua untuk senantiasa mau dan mampu mengarahkan dengan siapa anak akan bergaul dan meniru kebiasaan-kebiasaan orang dewasa yang sering dia lihat. Tatakrama dan Tata Susila juga tak terlepas dari budi pekerti. Berlaku sopan, bertatakrama yang meliputi sikap badan, cara duduk, berbicara dll. Misalnya dengan orang tua berbahasa haluskromo, dengan teman berbahasa ngoko. Bahasa Jawa memang unik, dengan mudah bisa menunjukkan sifat tatakrama seseorang. Menghormati orang tua, guru, pinisepuh adalah wajib, tetapi tidak berarti yang muda tidak dihormati. Hormat kepada orang lain itu satu keharusan. Itu kesemuanya termasuk dalam Tata Susila- etika moral, yang juga meliputi : a. Jujur, tidak menipu, welas asih kepada sesama. Berkelakuan baik tidak melakukan Mo limo, yaitu : Mainberjudi; madon main perempuan atau selingkuh;mabuk karena minuman keras;madat menggunakan narkoba dan maling .Tentu saja tindakan jahat yang lain seperti membunuh, menista, mengakali,memeras, menyuap, melanggar hukum dan berbuat kejam ,harus tidak dilakukan. PENDIDIKAN ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER 73 b. Berperilaku baik dengan menghindari perbuatan salah, supaya nama baik tetap terjaga dan supaya tidak kena malu.Terkena malu bagi orang Jawa tradisional adalah kehilangan kehormatan.Ada pepatah Jawa menyatakan : Kehilangan semua harta milik itu tidak kehilangan apapun; kehilangan nyawa artinya kehilangan separoh hidup kita; tetapi kalau kehilangan kehormatan artinya kehilangan semuanya. c. Memelihara kerukunan, bebas dari konflik diantara keluarga, tetangga, kampung, desa, selanjutnya ditingkat negara dan dunia, dimana hubungan harmonis antar manusia teramat penting. Kerusakan dan kekacauan yang timbul didunia ini, yang paling besar adalah dikarenakan oleh sikap manusia’Ingatlah pepatah : Rukun agawe santoso artinya : Rukun membuat kita sehat kuat. d. Bersikap sabar, nrimo artinya menerima dengan ikhlas dan sadar jalan kehidupan kita dan tidak perlu iri kepada sukses orang lain Ingin hidup sukses harus berusaha dengan keras dan rajin dan mohon restu Tuhan, hasilnya terserah Tuhan. e. Tidak bersikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Ada petuah : Sepi ing pamrih, rame ing gawe.artinya bertindak tanpa pamrih dan selalu siap bekerja demi kepentingan masyarakat dan kesejahteraan umat.Sikap yang demikian ,mudah menimbulkan tindakan ber-gotong royong, baik dalam lingkungan kecil maupun besar. f. Gotong Royong adalah kerjasama saling membantu dan hasilnya sama-sama dinikmati. Ini bisa berlaku diskop kecil seperti antar tetangga kampung yang merupakan kebiasaan yang sudah berjalan sejak masa kuno. Yang digotong royongkan antara lain : sama-sama membersihkan jalan desa, memperbaiki pra sarana seperti jalan desa, saluran air, balai desa dsb.Ada juga yang bergotong royong ramai-ramai membangun rumah seorang warga dll. PENDIDIKAN ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER 74

BAB VI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN

PEmBANGUNAN moRAL BANGSA