PENDIDIKAN
ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER
77
BAB VI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN
PEmBANGUNAN moRAL BANGSA
A. Menggagas Pendidikan Budi Pekerti Masa Depan
Pendidikan education dalam bahasa Inggris berasal dari bahas latin “educare” berarti memasukkan sesuatu Hasan langgulung
dalam Ali Muhtadi, 2010:3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan dimaknai sebagai “proses perubahan sikap dan tata laku
sesorangkelompok orang dalam suatu usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran itu sendiri”. Sedangkan menurut Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Dalam konteks filsafat, Driyarkoro dalam Ali Muhtadi, 2010:3 mengemukakan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk
“memanusiawikan manusia”. Dalam konteks tersebut pendidikan tidak dapat dimaknai pendidikan tidak hanya sekedar membantu
pertumbuhan secara fisik saja, tetapi juga keseluruhan perkembangan pribadi manusia dalam konteks lingkungan manusia yang memiliki
peradaban.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan terencana, secara menyeluruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pada hakekatnya pendidikan budi pekerti memiliki subtansi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan
PENDIDIKAN
ETIKA DAN BUDI PEKERTI BERBASIS KARAKTER
78
akhlak. Secara konsepsional, Pendidikan budi kekerti dapat dimaknai sebagai usaha sadar melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan,
pegajaran dan latihan, serta keteladanan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam
segenap peranannya dimasa yang akan datang. Balitbang Puskur, Depdiknas, 2001, sedang secara operasional, pendidikan budi
pekerti dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk membentuk peserta didik sebagai pribadi seutuhnya yang tercermin dalam kata,
perbuatan, sikap, pikiran, perasaan, dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral luhur bangsa Indonesia
melalui kegiatan bimbingan, pelatihan dan pegajaran. Tujuannya agar mereka memiliki hati nurani yang bersih, berperangai baik,
serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap sesama makhluk.Balitbang Puskur, Depdiknas,
2001.
Haidar dalam Muhtadi, 2010:5 mengemukakan bahwa pendidikan budi pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam
rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral kedalam sikap dan perilaku peserta didik agar memiliki sikap dan
perilaku yang luhur berakhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia
maupun dengan alamlingkungan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka pendidikan budi pekerti adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana, secara
menyeluruh terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam rangka menamkan nilai-nilai pikir yang baik yang diintegrasikan
pada perilaku sehari-hari.
B. Realita Problematika Pendidikan Budi Pekerti Dilapangan.