binatang berkaki empat . Kemudian memberitahukan kepada anak kegiatan esok hari.
3 Pengamatan Observasi
Setelah dilakukan pengamatan pada pertemuan ke-6, dimana kegiatan yang dilakukan adalah peserta didik menyebutkan
lambang bilangan 1-10, menghitung jumlah benda yang ditemukan, menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan 1-
10. Yang memberikan hasil Belum Berkembang BB sebanyak 0 anak, Mulai Berkembang MB sebanyak 1 anak, Berkembang
Sesuai Harapan BSH sebanyak 2 anak, dan Berkembang Sangat Baik BSB sebanyak 15 anak. Persentase hasil perkembangan
kognitif melalui permainan harta karun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 14 Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak
Pada Siklus II Pertemuan Ke-VI
No Jenis Penilaian
Jumlah Anak Hasil Persentase
1 Belum Berkembang
2 Mulai Berkembang
1 6
3 Berkembang Sesuai Harapan
2 11
4 Berkembang Sangat Baik
15 83
Jumlah 18
100
C. Pembahasan
Taman kanak-kanak adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan, baik jasmani maupun rohani anak di luar lingkungan
keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, sebagai usaha yang dilakukan agar anak usia 4-6 tahun lebih siap untuk mengikuti jenjang pendidikan
selanjutnya. Pada dasarnya anak telah memiliki potensi kreatif, dengan potensi yang kreatif anak membutuhkan aktifitas atau kegiatan yang kreatif
agar dapat mengasah kreatifitas anak khususnya dalam perkembangan kognitif.
Pada pelaksnaan siklus I melalui 3 pertemuan dengan pelaksanaan pembelajaran secara klasikal di kelas B1 dapat dijumpai beberapa hambatan
dan kelmahan, diantaranya persediaan media pada pelaksanaan permainan harta karun kurang diterima oleh peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan kognitif anak, sehingga permainan harta karun belum berkembang secara baik.
Berdasarkan hasil perkembangan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 15 Hasil persentase Siklus I
Siklus I BB
MB BSH
BSB Jumlah Peserta Didik
Pertemuan 1 50
9 anak 28
5 anak 17
3 anak 5
1 anak 18 anak
Pertemuan 2 45
8 anak 33
6 anak 11
2 anak 11
2 anak 18 anak
Pertemuan 3 39
7 anak 39
7 anak 11
2 anak 11
2 anak 18 anak
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, terlihat kemampuan kognitif anak melalui permainan harta karun dapat dikatakan belum berhasil karena
belum mencapai 80. Dengan demikian peneliti merancang kembali kegiatan pada siklus II yang mana dapat dilihat hasil persentase sebagai berikut :
Tabel 16 Hasil persentase Siklus II
Siklus I BB
MB BSH
BSB Jumlah Peserta Didik
Pertemuan 4 28
5 anak 22
4 anak 22
4 anak 28
5 anak 18 anak
Pertemuan 5 11
2 anak 17
3 anak 33
6 anak 39
7 anak 18 anak
Pertemuan 6 0 anak
6 1 anak
11 2 anak
83 15 anak
18 anak
Berdasarkan hasil persentase di atas, maka kemampuan kognitif melalui permainan harta karun telah menunjukkan perubahan yang lebih baik
dan telah mencapai indikator keberhasilan 80. Hal ini dapat dilihat dari rancangan kegiatan dalam menerapkan permainan harta karun dalam
mengembangkan kemampuan kognitif anak di RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung.
Berdasrkan hasil refleksi dari kedua siklus tersebut melalui 6 kali pertemuan kegiatan permainan harta karun dalam mengembangkan
kemampuan kognitif di RA Al-Ulya 3 Bandar Lampung, dapat dijumpai peningkatan persentase yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :