Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan sebagai cara berfikir untuk menyelesaikan berbagai masalah
dapat dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.
4
Perkembangan kognitif pada anak-anak dijelaskan dengan berbagai teori dengan berbagai peristilahan. Selanjutnya dikemukakan bahwa perkembangan
kecerdasan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan pengalaman. Perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan
mencari penyelesaian masalah yang dihadapai.
5
Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak guru dapat menggunakan permainan dalam proses pembelajaran. Bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat, yang menghasilkan pengertian dan memberikan informasi, memberikan kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi anak. Jika kita benar-benar memahaminya maka pemahaman tersebut akan berdampak positif pada cara kita membantu
proses belajar anak. Pengamatan ketika anak bermain secara aktif dan pasif, sangat membantu kita dalam memahami jalan fikiran anak, juga dapat
meningkatkan keterampilan kita dalam berkomunikasi. Adapun tingkat pencapaian perkembangan kognitif pada anak usia dini
usia 4-5 tahun yang harus dicapai dalam pembelajaran PAUD, sesuai dengan
4
Soeminarti Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, h. 27
5
Ibid, h. 27
peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Indikator Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRepublik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
6
Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan
Kognitif
Konsep Bilangan 1.
Mengetahui konsep banyak dan sedikit 2.
Membilang banyak benda satu sampai sepuluh 3.
Mengenal konsep bilangan 4.
Mengenal lambang bilangan 5.
Mengenal lambang huruf Dalam kegiatan perkembangan di RA Al-Ulya Bandar Lampung metode
dan media yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan kognitif khususnya kemampuan konsep bilangan anak yang dicapai belum maksimal. Hal
ini dapat terlihat dalam pengembangan mengetahui konsep banyak dan sedikit, membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan,
mengenal lambang bilangan, mengenal lambang huruf.
6
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD, h. 9
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Upaya Mengembangkan Kemampuan Konsep Bilangan Menurut Syamsu Yusuf L. N
Dikutip dalam bukunya Perkembangan Peserta Didik
7
No. Potensi
Aspek Upaya Pengembangan
1. Intelektual
Konsep Bilangan
a. Mengenalkan
angka-angka b.
Mengidentifikasi kecerdasan anak
melalui tes kecerdasan, dan
memanfaatkannya untuk layanan
bimbingan.
Sesuai dengan karakteristik anak usia TK tersebut, oleh karena itu pola pembelajaran harus menyangkut tema yang sederhana, intuitifmerangsang
imajinasi, menarik dan belajar melaluiaktivitas bermain metode bermain. Hal ini sesuai dengan naluri anak-anak yang senang jika diberikan permainan ketika
proses perkembangan berlangsung. Oleh karena itu, sering ada ungkapan “belajar
melalui bermain atau bermain seraya belajar” karena biasanya anak lebih cepat memahami pelajaran dengan cara diberikan permainan daripada harus membaca
dan mendengarkan penjelasan guru. Dalam konteks ini Moeslichatoen, R mengungkapkan bahwa bermain
adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan kepuasaan pada diri anak dan
7
Syamsu Yusuf L. N, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Grafindo Persada, 2011, h. 55-56
bersifat non serius, lentur, dan bahan bermain terkandung dalam kegiatan secara imajinatif ditransformasi sepadan dengan dunia orang dewasa.
8
Pemahaman tentang bermain juga membuka wawasan dan menetralkan pendapat kita sehingga menjadi lebih luwes dalam menghadapi kegiatan bermain
anak.Hasilnya, segala aspek perkembangan anak dapat kita dukung sepenuhnya. Kita dapat memberikan lebih banyak kesempatan pada anak-anak untuk
bereksplorasi.
9
Salah satu permainan yang dapat digunakan dalam mengembangkan kognitif anak adalah permainan hatra karun, permainan harta karun adalah
merupakan permainan mencari benda-benda yang terdapat angka matematika. Siswa harus mencari angka dan mendapatkan sebanyak-banyaknya. Permaina ini
akan membuat suasana kelas rebut.
10
Berdasarkan laporan hasil pengamatan awal kelompok B.1 RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel berikut :
8
Moeslichatoen, R. Metode Pengajaran Ditaman Kanak-kanak. Jakarta: Renika Cipta, 2004, h. 24
9
Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta: Andi, 2013, h. 1-2
10
Heru Kurniawan, Titi Anisatul Laely. 30 Permainan Kreatif untuk Kecerdasan Logika Matematika Anak, Bandung: Alfabeta, 2014, h.59
Tabel 3 Hasil Perkembangan Awal Kemampuan Kognitif Anak Kelas B.1
di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung
No Nama Anak
Indikator Pencapaian Keterangan
1 2
3 4
5
1 Cheysa Arinta
BB BB
BB MB
MB BB
2 Essy Kartika
BB BB
MB BB
BB BB
3 Lovely Aura Ilza
BB BB
BB MB
MB BB
4 M. Luthfi Keysar
MB MB
MB BSH
MB MB
5 M. Daffa Mofian
MB MB
MB BSH
MB MB
6 Nadira Aulia Azizah
BSH BSH
BSH MB
BSH BSH
7 Nadya Salsabila
MB MB
BSH BSH
BSH BSH
8 Putri Pujaan Q
MB MB
MB BB
BB MB
9 Rizky Aditya
BB BB
BB BSH
MB BB
10 Rarhan Ar-Ridho
BB MB
BB BB
BB BB
11 Ramadhan Dhafi. P
BSB BSB
MB BSB
MB BSB
12 Septiana Yasmin
MB MB
BB MB
MB MB
13 Syifa Maulida
BB MB
BB BB
BB BB
14 Shasa Vonilita
BSB MB
BSB BSB
BSB BSB
15 Vahrezi Mulqy
BB BB
BB BB
MB BB
16 Dina Aulia
BB MB
MB BB
BB BB
17 Yustitia Marva
BB MB
MB BB
BB BB
18 Engelita
BB BB
MB MB
BB BB
Sumber: Laporan hasil pengamatan awal kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung
Keterangan Indikator Pencapaian :
1. Mengetahui konsep banyak dan sedikit
2. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh
3. Mengenal konsep bilangan
4. Mengenal lambang bilangan
5. Mengenal lambang huruf
Keterangan:
BB : Belum Berkembang skor 0-25 1.
Anak masih malu dan tidak percaya diri 2.
Anak tidak dapat mengikuti kegiatan yang diberikan 3.
Anak tidak faham dengan kegiatan yang diberikan MB : Mulai Berkembang skor 26-50
1. Anak dapat mengikuti kegiatan tetapi masih harus dibantu oleh guru
atau temannya BSH : Berkembang Sesuai Harapan skor 51-75
1. Anak dapat melakukan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan guru
BSB : Berkembang Sangat Baik 76-100 1.
Anak dapat melakukan kegiatan yang diberikan tanpa bantuan guru 2.
Anak dapat membantu temannya melakukan kegiatan yang diberikan
Berdasarkan lapor hasil perkembangan kemampuan kognitif anak di kelas B.1 RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung diatas dapat dipahami bahwa
masih banyak peserta didik yang belum berkembang. Dalam mengetahui konsep banyak dan sedikit sebanyak 10 anak yang belum berkembang, 5 anak mulai
berkembang, 1 anak berkembang sesuai harapan, dan 2 anak berkembang sangat baik. Dalam kegiatan membilang banyak benda satu sampai 10 sebanyak 6 anak belum
berkembang, 10 mulai berkembang, 1 anak berkembang sesuai harapan, dan 1 anak berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal konsep bilangan sebanyak 7
anak belum berkembang, 8 mulai berkembang, 2 anak berkembang sesuai harapan, dan 1 anak berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal lambang bilangan
sebanyak 7 anak belum berkembang, 5 anak mulai berkembangan, 4 anak berkembang sesuai harapan, dan 2 anak bekembang sangat baik. Dalam kegiatan
mengenal lambang huruf sebanyak 7 anak belum berkembang, 8 anak mulai berkembang, 2 anak berkembang sesuai harapan, dan 1 anak berkembang sangat baik.
Berdasarkan laporan hasil perkembangan kemampuan kognitif anak pada pengamatan awal dapat diketahui hasil presentasenya adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Presentase Laporan Hasil Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak 4-5
tahun Kelompok B.1 Semester 2 Tahun 2015-1016 RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung
No. Nilai
Indikator Pencapaian Jumlah
1 2
3 4
5 1
BB 10 anak
56 6 anak
33 7 anak
39 7 anak
39 7 anak
39 8 anak
41
2 MB
5 anak 28
10 anak 56
8 anak 44
5 anak 28
8 anak 44
7 anak 40
3 BSH
1 anak 5
1 anak 6
2 anak 11
4 anak 22
2 anak 11
2 anak 11
4 BSB
2 anak 11
1 anak 5
1 anak 6
2 anak 11
1 anak 6
1 anak 8
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari ke-3 indikator perkembangan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun sesuai dengan Standar Pendidikan Anak
Usia Dini masih rendah dari perkembangan yang diharapkan. Dalam kegiatan mengetahui konsep banyak dan sedik yang dicapai oleh anak hanya 56 belum
berkembang, 28 mulai berkembang, 5 berkembang sesuai harapan, dan 11 berkembang sangat baik. Dalam kegiatan membilang banyak benda satu sampai
sepuluh 33 belum berkembang, 56 mulai berkembang, 6 berkembang sesuai harapan, 5 berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal konsep bilangan
39 belum berkembang, 44 mulai berkembang, 11 berkembang sesuai harapan, 6 berkembang sangat baik. Dalam kegiatan mengenal lambang
bilangan sebanyak 39 belum berkembang, 28 mulai berkembang, 22 berkembang sesuai harapan, 11 berkembang sangat baik. Mengenal lambang
huruf sebanyak 39 belum berkembang, 44 mulai berkembang, 11 berkembang sesuai harapan, 6 berkembang sangat baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis berinisiatif ikut serta memecahkan persoalan terhadap guru RA Al-Ulya 3 Rajabasa untuk menerapkan
permainan mencari harta karun dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak. Di sisi lain penulis ingin memotret bagaimana perkembangan anak setelah
diberikan permainan mencari harta karun dan kemudian menganalisa hasil akhir dari proses pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan kognitif tersebut,
dengan menuangkan dalam s ebuah judul: “Upaya Mengembangkan Kemampuan
Kognitif Anak melalui Permainan Mencari Harta Karun pada Kelompok B.1 di RA Al-Ulya 3 Rajab
asa Bandar Lampung”.