Rencana Tindakan METODE PENELITIAN
Gambar 1 Siklus yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
Di RA Al-Ulya 3 Rajabasa Bandar Lampung
TINDAKAN
Sumber : Model siklus Classroom Action Research dari Suharsimi Arikunto. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmiss Mc Taggart
8
Berdasarkan alur penelitian tindakan kelas PTK tersebut diatas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menurut Wahidmurni dan Nur Ali “ perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan masalah.” Dalam tahapan ini peneliti
8
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara, 2014, h.16.
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan
O
bservasi
Perencanaan
SIKLUS II Refleksi
Pelaksanaan
O
bservasi
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
9
Perencanaan tersebut antara lain yaitu:
1 Melakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
selanjutnya merumuskan persoalan bersama-sama antara guru dengan peneliti, baik menyangkut permasalahan guru dan peserta didik.
2 Merumuskan spesifikasi alternative sementara dalam menge mbangkan
kemampuan kognitif anak melalui permainan harta karun. 3
Menyusun rancangan pelaksanaan tindakan berdasarkan kelompok, mencakup pembatasan materi, metode, dan media yang digunakan
sesuai tema kegiatan. 4
Menjelaskan kepada guru cara permainan harta karun. b.
Pelaksanaan Pelaksanaan adalah implementasi dari rencana yang sudah dibuat.
Setelah diperoleh gambaran keadaan di kelas B.1 pada saat kegiatan pengembangan kemampuan kognitif, aktifitas peserta didik, dan sarana
belajar.Maka dilakukan tindakan yaitu, melalui pembelajaran menggunakan penerapan permainan harta karun. Tahap ini merupakan penerapan dari
perencanaan yang telah disusun.
9
Ibid, h. 17
c. Observasi
Menurut Kunandar observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa perubahan proses kinerja PBM.
10
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan guru dan dampak
terhadap hasil, artinya perubahan apa saja yang terjadi, dan masing-masing seberapa besar telah terjadi dalam proses pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik setelah dilakukan tindakan serta mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.
11
d. Refleksi
Menurut Latief, dalam bukunya Wahid Murni dan Nur Ali, mengatakan bahwa refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan
untuk menentukan sudah sejauh mana pengembangan metode yang sedang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum
berhasil, fokus apa saja yang menjadi penghambat kekurangan keberhasilan tersebut.
12
jika hasil dari kegiatan pengembangan kognitif melalui permainan harta karunpada penelitian siklus I belum mencapai 80. Maka akan
dilanjutkan pada tindakan siklus II. Perencanaan pelaksanaan pada siklus II
10
Kunandar, Op, Cit, h. 73
11
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, 2009, h. 86
12
Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Malang : UM PRESS, 2008, h. 101 – 102.
hampir sama dengan siklus I, akan tetapi pada siklus II mengalami perbaikan dari siklus I. Hasil observasi dan tes atau penilaian dalam setiap
siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.
e. Evaluasi dan Revisi
Analisis dan interpretasi hasil pelaksanaan tindakan menjadi dasar untuk melakukan evaluasi dalam menentukan keberhasilan atau pencapaian
tujuan tindakan. Dalam penelitian ini, evaluasi yang dilakukan adalah: 1
Evaluasi jangka pendek, yaitu evaluasi yang dilakukan setiap kali tindakan atau pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan dalm suatu
tindakan. 2
Evaluasi yang dilakukan untuk setiap putaransiklus untuk mengetahui tingkat untuk mengetahui pencapaian tindakan.
f. Indikator Keberhasilan Tindakan
Adapun kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah untuk:
1 Memberi makna terhadap proses kegiatan pengembangan mengenal
konsep mengenal bilangan setelah pelaksanaan tindakan digunakan kriteria, yaitu membandingkan aktivitas belajar peserta didik pada
tindakansiklus pertama dengan tindakan berikutnya. Apabila keadaan setelah tindakan menunjukkan aktifitas peserta didik lebih baik dalam
mengikuti kegiatan dari pada sebelum tindakan, dapat dikatakan bahwa tindakan telah berhasil.
2 Memberikan makna terhadap keberhasilan tindakan didasarkan pada
kemampuan peserta didik, yang dapat dilihat dari pencapaian nilai tes belajar sesuai dengan Tingkat Capaian Perkembangan melalui indikator
kegiatan yang diberikan.