Pelaksanaan STRATEGI PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SLB DAYA ANANDA

cm CM dm DM em EM fm FM gm GM am AM bm BM fis m Gambar 2: Simbol tangan untuk akor gitar. dok.Florentine, 2016 Ada beberapa cara yang digunakan guru seni musik di SLB-G Daya Ananda untuk melatih siswa disabilitas dalam bermain alat musik, diantaranya: a. Vokal untuk anak tuna grahita dan cacat fisik Dalam melatih vokalis, guru menggunakan metode imitasi dan praktek. Siswa mendengarkan contoh lagu dari mp3 atau dari guru secara langsung, kemudian siswa menirukannya. b. Drum untuk anak tuna grahita Dalam melatih drumer, guru menggunakan metode demonstrasi, imitasi dan drill. Guru memberi contoh memainkan drum untuk sebuah lagu pada siswa, kemudian siswa tersebut menirukannya secara berulang- ulang. c. Gitar Bass untuk anak tuna rungu dan tuna grahita Dalam melatih bassis, guru menggunakan metode Kodaly, demonstrasi dan imitasi. Guru memberi contoh memainkan gitar bass untuk sebuah lagu pada siswa, kemudian siswa tersebut menirukannya. Perpindahan akor pada sebuah lagu diberi aba-aba oleh guru dengan simbol-simbol tangan yang dibuat oleh guru. d. Keyboard untuk anak tuna daksa dan tuna grahita Dalam melatih pemain keyboard, guru menggunakan metode demonstrasi dan imitasi. Guru memberi contoh memainkan keyboard untuk sebuah lagu pada siswa, kemudian siswa tersebut menirukannya. 3. Media Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran seni musik band untuk anak disabilitas tidak berbeda jauh dengan media yang digunakan anak-anak normal dalam pembelajaran seni musik. Pembelajaran seni musik di SLB-G Daya Ananda menggunakan mp3 player. Mp3 player digunakan sebagai media untuk memperdengarkan materi lagu yang akan dipelajari oleh siswa disabilitas. Menurut hasil wawancara dengan Pak Ari, selain media pembelajaran, sarana pendukung pembelajaran yang memadai juga berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran, karena semakin baik sarana pendukung pembelajaran maka keberhasilan pembelajaran akan semakin baik pula. 4. Strategi penyampaian Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru-guru di Sekolah Luar Biasa memang tidak sama dengan sekolah umum, guru di SLB harus lebih memahami anak-anak didiknya secara mendalam sehingga dapat menentukan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaraan. Strategi pembelajaran untuk anak disabilitas kategori ringan yang belajar di sekolah umum akan berbeda dengan strategi untuk anak disabilitas yang belajar di Sekolah Luar Biasa. Peneliti melakukan penelitian tentang strategi pembelajaran seni musik di SLB Daya Ananda. Peneliti memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu berkaitan dengan strategi pembelajaran. Terdapat beberapa strategi yang diterapkan pada proses belajar mengajar, yaitu: a. Strategi Penggunaan Prinsip Individualisasi Guru menggunakan prinsip individualisasi yaitu dengan cara memberikan bahan pelajaran pada tiap anak yangsesuai dengan kemampuan masing-masing anak.Nana sebagai vokalis, guru memberikan lagu yang mudah untuk dipelajari dengan mendengarkan mp3. Bim-bim sebagai pemain drum, guru memberikan pola ritmis yang mudah dipelajari oleh Bim-Bim. Yanu sebagai pemain keyboard, guru membina Yanu untuk memainkan akor-akor yang telah Yanu kuasai. Untuk Arbi pemain bass, guru membina Arbi untuk memainkan akor- akor bass yang telah Arbi kuasai. b. Strategi kognitif Strategi kognitif ini digunakan Pak Ari saat memberi contoh bagaimana cara memainkan alat musik pada sebuah lagu, kemudian siswa belajar menirunya. Pola pikir setiap siswa disabilitas bergantung pada kemampuan masing-masing siswa dalam mempelajari ilmu yang telah diterimanya. Sebagai contoh: Guru melatih Yanu untuk memainkan lagu “Masih Cinta”, saat Yanu tidak mengerti akor lagu tersebut, guru menyebutkan akor yang harus dimainkan. Berbeda dengan Arbi,untuk memainkan lagu “Masih Cinta”, guru mencontohkan cara memainkannya kemudian Arbi menirukannya dengan didamping oleh guru yang memberi simbol-simbol tangan pada setiap akor. c. Strategi Motivasi Hasil observasi dan wawancara dengan guru seni musik SLB Daya Ananda menunjukan motivasi belajar band siswa tergolong tinggi. Siswa-siswi disabilitasini sangat senang bermain band. Bahkan Pak Ari baru saja memarkirkan motornya, beberapa siswa sudah menghampirinya dan ingin segera bermain band. Saat Pak Ari tidak bisa mengajar, siswa- siswinya selalu bertanya berulang-ulang perihal beliau tidak datang di minggu yang lalu. Menurut hasil wawancara dengan Pak Ari, awalmengajar di SLB Daya Ananda sangat sulit dan ingin pembelajaran cepat usai. Pak Ari mencoba memahami karakter setiap siswa dan perlahan memulai pendekatan pada tiap siswa. Pak Ari mendekati siswa dengan menjadikan teman dan dengan cara itulah Pak Ari lebih mudah untuk melatih mereka bermain band. Salah satu cara memotivasi yang diterapkan di SLB-G Daya Ananda adalah dengan cara membagikan permen seusai pembelajaran seni musik agar para siswa merasa lebih senang. Selain itu penerapan sistem pertemanan antara guru dengan siswa agar siswa juga dilakukan agar mereka merasa nyaman saat pembelajaran seni musik, sehingga jika terhadap kesulitan saat pembelajaran seni lebih nyaman untuk mengutarakannya.Untuk membangun motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran musik diimbangi dengan dukungan dariorang tua siswa dan pihak sekolah terhadap pembelajaran seni musik baik dalam maupun luar sekolah.

C. Evaluasi

Guru melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam belajar secara mandiri, untuk mengetahui keterbatasan siswa, dan juga untuk mengukur kesuksesan guru dalam mengajar. Berdasarkan pengamatan peneliti, guru melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran. Pada akhir pembelajaran band, Bapak Ari melakukan evaluasi dengan cara mengarahkan siswa-siswinya untuk memainkan kembali materi yang telah dipelajari, sebagai contoh lagu “Masih Cinta” dimainkan kembali secara utuh dan menanyakan kesulitan apa saja yang dialami siswanya dalam memainkan lagu tersebut.Cara guru mengevaluasi sama dengan siswa normal, perbedaannya terletak pada standar penilaiannya standar penilaian terdapat pada rubrik penilaian terlampir. Band di SLB Daya Ananda ini sudah berusia empat tahun dansudah mengikuti berbagai kegiatan di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah dan perlombaan antar SLB guna mengembangkan kemampuan siswa-siswi dalam potensi musik bermain band.Dengan mengikuti berbagai kegiatan musik di sekolah maupun di luar sekolah dapat menjadi pengalaman langsung siswa dalam mempraktikan pembelajaran band. Pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri, siswa mengalami dan merasakan segala sesuatu dalam proses pembelajaran.Misalnya, siswa memainkan alat musik sendiri dengan bantuan bimbingan dari guru. Pertunjukanband bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar seni musik siswa yang dipelajari dalam proses pembelajaran seni musik, meningkatkan kepercayaan diri siswa, membantu siswa dalam bersosialisasi, meningkatkan ekspresi siswa dan tujuan utamanya adalah untuk melatih motorik siswa disabilitas.Berbagai kegiatan kesenian yang dilakukan oleh anak-anak disabilitas dalam bermusik digunakan sebagai bahan untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam mempraktekan materi yang sudah didapat selama latihan. Dari sini dapat dilihat kemajuan yang dimiliki oleh setiap anak. Seperti saat adanya lomba-lomba porsenitas pekan olahraga, seni dan kreatifitas, anak-anak band SLB Daya Ananda ikut mempersiapkan diri dan berlatih lagu yang akan mereka tampilkan sewaktu lomba. Dapat disimpulkan bahwa, Pak Ari menerapkan empat strategi, yaitu strategi penggunaan prinsip individualisasi, strategi kognitif, strategi motivasi, dan strategi evaluasi. Strategi pembelajaran untuk anak disabilitas memang perlu menggabungkan beberapa strategi, mengingat mereka memiliki keterbatasan yang berbeda-beda dan semangat untuk mengikuti pembelajaran setiap siswa juga berbeda.Maka, Pak Ari tidak hanya menerapkan satu strategi dalam proses pembelajarannya.Strategi-strategi tersebut dapat diterima dengan baik oleh siswanya. Guru mengungkapkan bahwa seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila siswanya mampu berkembang, dalam arti siswa tersebut memang memiliki keterbatasan, tetapi guru dapat mengasah keterampilan bermain musik mereka. Selain strategi yang digunakan oleh guru seni musik, guru menggunakan media pembelajaran dan metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan para siswa, begitu juga dengan media pembelajaran yang digunakan juga harus diperhatikan untuk menunjang perkembangan siswa dalam proses pembelajaran. Guru menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, praktik, imitasi, drill dan metode Kodaly. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran seni musik adalahmp3 player. Berdasarkan beberapa strategi yang digunakan oleh guru seni musik di SLB Daya Ananda dapat dilihat bahwa strategi yang telah diterapkan guru cukup optimal. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru seni musik di SLB Daya Ananda dapat dijadikan acuan bagi guru seni musik di SLB lainnya agar tujuan pembelajaran dapat maksimal. Ada beberapa hal yang patut disorot dalam penelitian ini, yaitu: Jika menggunakan strategi yang tepat, maka pembelajaran Band untuk anak disabilitas ini dapat membantu perkembangan fisik, melatih motorik anak, meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak, membantu anak dalam bersosialisasi dan meningkatkan ekspresi pada diri anak tersebut.