Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi

yang berbeda. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok akan memperoleh penghargaan atau reward, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggungjawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. c. Strategi Motivasi Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan reward kepada siswa yang berbakat. d. Strategi Belajar dan Tingkah Laku Dalam kegiatan belajar mengajar, guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah. e. Strategi Kognitif Sesuatu yang dipelajari siswa tergantung pada apa yang diketahui dari masing-masing siswa dan bagaimana informasi baru diproses. Smart 2012: 98 berpendapat bahwa proses pembelajaran untuk anak-anak tunagrahita yang menggunakan lesson study menggunakan tiga langkah yang harus dilaksanakan: a. Menyusun rencana pembelajaran; b. Melaksanakan praktik pembelajaran; c. Evaluasi dan tindak lanjut. Salah satu bidang pembelajaran yang tidak kalah pentingnya lagi untuk dikaji adalah tentang psikomotorik. Tujuan proses pembelajaran ini adalah untuk menumbuhkembangkan atau meningkatkan kompetensi dan koordinasi, kekuatan, kecepatan, ketangkasan, keseimbangan, masalah gerak, dan sikap anak-anak penyandang tunagrahita tersebut Smart, 2012: 99 Perbedaan karakteristik setiap anak berkebutuhan khusus, memerlukan kemampuan guru berkaitan dengan cara mengkombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam kemampuan berpikir, melihat, mendengar, berbicara, dan bersosialisasi yang ditujukan pada tujuan akhir pembelajaran. Kemampuan guru semacam ini mempunyai tujuan pembelajaran yang diarahkan kepada hasil akhir berupa kemandirian setiap siswa untuk dapat hidup dan menghidupi diri pribadinya tanpa bantuan khusus dari orang-orang sekitarnya dalam kehidupan nyata setelah siswa bersangkutan selesai menyelesaikan program-program pembelajaran di sekolah. Hasil akhir dari program pembelajran semacam ini secara konseptual adalah mengarahkan para siswa berkebutuhan khusus untuk mampu berperilaku sesuai dengan lingkungannya atau berperilaku adaptif. Perilaku adaptif diartikan sebagai suatu kemampuan peserta didik untuk dapat mengatasi secara efektif terhadap keadaan-keadaan yang tengah terjadi dalam masyarakat lingkungannya. Perilaku adaptif secara khusus merupakan kemampuan berperilaku merespon tuntutan lingkungan. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007: 38 Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan strategi pembelajaran untuk anak tunagrahita yaitu: a. Strategi pembelajaran yang diindividualisasikan Strategi pembelajaran yang menggunakan program Bina Diri dan program ini dapat berkontribusi dengan pembelajaran yang lain. b. Strategi Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system pengelompokan tim kecil, yaitu antara empat antara enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda. Setiap anak bertanggungjawab terhadap kelompoknya dan penilaian dilakukan terhadap kelompok. c. Strategi Motivasi Strategi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berbakat. d. Strategi Belajar dan Tingkah Laku Strategi yang dilakukan oleh guru dengan mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah. e. Strategi Kognitif Strategi ini dipelajari oleh siswa, tergantung pada apa yang diketahui dari masing-masing siswa dan bagaimana informasi baru diproses.

d. Prinsip Pembelajaran Tunadaksa

Menurut Misbach 2012:56 ada beberapa prinsip utama dalam memberikan pendidikan pada anak tunadaksa, diantaranya sebagai berikut: a. Prinsip multisensori banyak indra Proses pendidikan anak tunadaksa sedapat mungkin memanfaatkan dan mengembangkan indra-indra yang ada dalam diri anak karena banyak anak tunadaksa yang mengalami gangguan indra. Dengan pendekatan multisensori, kelemahan pada indra lain dapat difungsikan sehingga dapat membantu proses pemahaman. b. Prinsip individualisasi Individualisasi mengandung arti bahwa titik tolak layanan pendidikan adalah kemampuan anak secara individu. Model layanan pendidikannya dapat berbentuk klasikal dan individual. Dalam model klasikal, layanan pendidikan diberikan pada