Evaluasi STRATEGI PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SLB DAYA ANANDA

Berdasarkan beberapa strategi yang digunakan oleh guru seni musik di SLB Daya Ananda dapat dilihat bahwa strategi yang telah diterapkan guru cukup optimal. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru seni musik di SLB Daya Ananda dapat dijadikan acuan bagi guru seni musik di SLB lainnya agar tujuan pembelajaran dapat maksimal. Ada beberapa hal yang patut disorot dalam penelitian ini, yaitu: Jika menggunakan strategi yang tepat, maka pembelajaran Band untuk anak disabilitas ini dapat membantu perkembangan fisik, melatih motorik anak, meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak, membantu anak dalam bersosialisasi dan meningkatkan ekspresi pada diri anak tersebut. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang strategi pembelajaran seni musik di SLB Daya Ananda, strategi pembelajaran band yang diterapkan di SLB Daya Ananda terbilang cukup baik. Peneliti menemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran. Guru merencanakan pembelajaran seni musik dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, langkah- langkah kegiatan pembelajaran, penilaian dan media yang digunakan. 2. Pelaksanaan pembelajaran. Guru menggunakan materi lagu Masih Cinta, Ceria, Tinggal Kenangan, Aku Memilih Setia, Pelan-Pelan Saja. Metode yang digunakan yaitu: metode ceramah, demonstrasi, imitasi, drill, dan metode Kodaly. Guru menggunakan mp3 player sebagai media pembelajaran. Strategi penyampaian yang digunakan guru yaitu strategi penggunaan prinsip individualisasi, strategi kognitif dan strategi motivasi. 3. Evaluasi pembelajaran. Guru mengevaluasi pembelajaran pada akhir pelajaran dengan cara mengarahkan siswa-siswinya untuk memainkan kembali materi lagu yang telah dipelajari. Cara guru mengevaluasi sama dengan siswa normal, perbedaannya terletak pada standar penilaian.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Memperbanyak agenda untuk mengikuti beberapa kegiatan pertunjukan band guna menambah pengalaman, meningkatkan kepercayaan diri siswa dan kemampuan siswa dalam bermain band. 2. Bagi sekolah supaya mengadakan stand keyboard yang bisa digunakan oleh anak tuna daksa, memperbaiki alat-alat musik yang sudah hampir rusak, mengganti microphone yang sudah rusak, menambah kursi, mengganti senar gitar bass yang sudah usang. 56 DAFTAR PUSTAKA Ali, Matius. 2006. Seni Musik SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta Apriyanto, Nunung. 2012. Seluk-Beluk Tunagrahita dan Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera. Bahri, Syaiful dan Aswan. 2006. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius. Bratanata. 1977. Pendidikan Anak-Anak Terbelakang. Jakarta: Masa Baru. Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi Kebijkan dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Chapoenk. 2010. Jurus Kilat Jago Main Drum secara Otodidak. Jakarta: Laskar Aksara. Creswell, John W. 2010. Reseach Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darsono, Max. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Dayu. 2013. Mendidik Anak ADHD. Jogjakarta: Javalitera. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Dick, W. Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction 6 th Ed. Illionis: Scot, Foresman and Company. Gagne, RM. Briggs, LJ. 1992. Principles of Instruction Design 4 th Ed. Newyork: Harcourt Brace Janovich College Publisher. Hadis, Abdul. 2006. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, Nurdin.2012, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hendro. 2003. Teknik Termudah Bermain Organ Tunggal. Jakarta: Titik Terang. Hestrio, Yohanes. 2007. Pembelajaran Seni Musik. http:www.academia.edu. Diakses pada tanggal 6 Maret 2015. Hoffer, Charles R. 1983. Introduction to Music Education. California: Wadsworth Publishing Company Karyana, Asep., dan Widati, Sri. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunadaksa. Jakarta: PT. Luxima Metro Media. Kurniawan, Eko. 2011. Super Mudah Menjadi Pemain Bass Andal. Jogjakarta: Bukubiru. Landman, Yuri. 2012. Nice Noise Modification and Preparaion for Guitar. California: Experimental Musical Instruments. Miles, M.B. dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Misbach, D., 2012. Seluk-Beluk Tunadaksa dan Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudjilah, Hanna Sri. 2004. Teori Musik Dasar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Muljono. 1994. Makalah Seminar Sehari Pendidikan Inklusi Sebagai Alternatif Peningkatan Pemerataan Akses Pendidikan. Semarang: Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah. Pramayuda, Yudha. 2010. Buku Pintar Olah Vokal. Jogjakarta: Bukubiru. Purwanto, Agapitus., dan Gregorius, Koko. 2003. Pendidikan Seni Musik 1 Untuk SMA Kelas 1. Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega. Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Roselina, Lara. 2010. Buku Pintar Main Gitar. Magelang: Lintangterbit.