27
Perbedaannya terdapat pada pengutamaan pesan oleh setiap klausa. Dalam kalimat 25 pesan klausa pertama lebih diutamakan daripada klausa
kedua. Dengan kata lain matinya orang itu dengan bunuh diri lebih diutamakan, sedangkan keputusasaannya dianggap sudah diketahui oleh
pendengar atau pembaca. Demikian juga kalimat 26 keberhasilan pemuda itu lebih diutamakan daripada kerja kerasnya. Pengutamaan
seperti itu tidak terdapat dalam kalimat 23 dan 24. 2 Kalimat sematan yang dihubungkan oleh subordinator umumnya dapat
diganti dengan kata atau frase tertentu sesuai dengan makna kalimat sematan itu. Jika kalimat sematan itu menyatakan waktu, kata atau frase
yang mengacu waktu dapat dipakai sebagai pengganti. Bandingkan contoh a dan b berikut ini:
27 a. Kami harus pergi sebelum dia datang. b. Kami harus pergi sebelum pukul lima.
28 a. Saya tidak tahu kapan dia akan pindah. b. Saya tidak tahu waktu kepindahannya.
2.2.4 Makna Kata Penghubung dalam Hubungan Koordinatif
.
Terdapat tiga kata penghubung yang berfungsi menghubungkan klausa dalam kalimat gabungan setara yaitu dan, atau, dan tetapi. Klausa yang
dihubungkan itu harus mempunyai hubungan semantis. Apabila tidak, maka
28
kedua klausa dalam kalimat gabungan itu menjadi saling tidak berhubungan. Contoh:
29 Pemilihan umum baru saja berlangsung dengan tertib dan sebuah kalimat luas terdiri atas dua buah klausa.
Selain sebuah koordinator menghubungkan dua buah klausa mempunyai hubungan semantis, hubungan semantis antara dua klausa juga
ditentukan oleh arti kedua klausa yang dihubungkan itu. Contoh: 30 Engkau harus menjadi orang pintar dan mendapat rezeki yang
halal. 31 Engkau harus menjadi orang pintar atau harus tetap beribadat
supaya mendapat rezeki yang halal. 32 Engkau harus menjadi orang pintar tetapi harus tetap beribadat
supaya mendapat rezeki yang halal. Dalam kalimat 30 menunjukkan makna penggabungan, pada kalimat
31 menunjukkan makna pilihan, dan pada kalimat 32 menunjukkan makna perlawanan.
Hubungan koordinatif dilihat dari arti koordinatornya dapat dipilahkan menjadi tiga yaitu: a hubungan penjumlahan, b hubungan pemilihan, dan
c hubungan perlawanan.
a
.
Hubungan Makna Penjumlahan.
29
Hubungan penjumlahan adalah hubungan yang menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan keadaan, peristiwa, dan proses.
Hubungan itu ditandai oleh koordinator dan, serta, atau baik...maupun....
1 Hubungan makna penjumlahan yang menyatakan urutan waktu.
Tipe hubungan penjumlahan yang menyatakan urutan waktu ini ditandai oleh adanya peristiwa yang dinyatakan dalam kedua klausa yang
saling berhubungan. Peristiwa yang dinyatakan dalam klausa kedua terjadi sesudah peristiwa dalam klausa pertama tanpa adanya hubungan sebab
akibat. Contoh : 33 Ia mengintip dari balik tirai dan berusaha mendengarkan
pembicaraan mereka.
2 Hubungan makna penjumlahan yang menyatakan akibat
Tipe hubungan makna penjumlahan yang menyatakan akibat mempunyai ciri bahwa klausa kedua merupakan akibat dari klausa
pertama. Contoh: 34 Pada hari yang naas itu gempa menggoncang bumi dan rumah-
rumah berantakan.
3 Hubungan makna penjumlahan yang menyatakan pertentangan .
Tipe hubungan makna penjumlahan yang menyatakan pertentangan ini ditandai oleh adanya pertentangan yang dinyatakan oleh kedua klausa
dalam kalimat itu. Dalam kalimat ini klausa kedua menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam klausa pertama.
Contoh:
30
35 Keberhasilan itu dicapai dengan kerja keras dan hanya kegagalanlah yang dapat diharapkan dari hidup bermalas-malas.
b Hubungan Makna Pemilihan.
Yang dimaksud hubungan pemilihan adalah hubungan yang menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan yang dinyatakan oleh
kedua klausa yang dihubungkan. Kata penghubung yang digunakan untuk menyatakan hubungan pilihan itu adalah atau. Hubungan pilihan ada dua
yaitu hubungan yang menyatakan pertentangan 41 dan yang tidak menyatakan pertentangan 42. Contoh:
41 Dalam keadaan seperti itu dia terpaksa membunuh musuh atau dibunuh musuh.
42 Beliau sedang melamun atau sedang memikirkan saya?
c
.
Hubungan Makna Perlawanan.
Yang dimaksud hubungan makna perlawanan adalah hubungan yang menyatakan bahwa pernyataan yang dinyatakan dalam klausa pertama
berlawanan atau tidak sama dengan pernyataan yang dinyatakan dalam klausa kedua. Hubungan ini biasanya ditandai dengan koordinator tetapi.
Hubungan perlawanan ini dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu: 1 hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan, 2 hubungan perlawanan
yang menyatakan implikasi, dan 3 hubungan perlawanan yang menyatakan perluasan.
1 Hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan.
31
Hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan ini ditandai oleh klausa kedua dalam kalimat tersebut yang memuat informasi untuk
menguatkan dan menandaskan informasi yang dinyatakan dalam klausa pertama. Pada klausa pertama biasanya digunakan kata bukan saja ataupun
bukan hanya, dan pada klausa kedua digunakan kata tetapi atau melainkan.
37 Peperangan itu tidak saja menimbulkan kerugian jiwa, tetapi juga menimbulkan korban dalam segala macam kehidupan.
2 Hubungan perlawanan yang menyatakan implikasi
Tipe hubungan makna perlawanan yang menyatakan implikasi ditandai oleh klausa kedua dalam kalimat tersebut yang menyatakan
perlawanan dari implikasi klausa pertama. Contoh: 38 Suami istri itu sudah lama kawin, tetapi belum juga dikaruniai
seorang anak pun.
3 Hubungan perlawanan yang menyatakan perluasan.
Tipe hubungan perlawanan yang menyatakan perluasan pada kalimat gabungan setara dengan kata penghubung tetapi ditandai oleh adanya
informasi yang dikandung dalam klausa kedua sebagai informasi tambahan untuk melengkapi pernyataan klausa pertama 39. Selain itu
pernyataan pada klausa kedua dapat memperlemah pernyataan pada klausa pertama 40. Contoh:
32
39 Kedua pahlawan proklamator itu kadang-kadang berselisih pendapat, tetapi keduanya tetap bersatu dalam mencapai
kemerdekaan Indonesia. 40 Adat dipertahankan agar tidak berubah, tetapi unsur-unsur dari
luar yang dianggap baik dimasukkan kedalamnya.
2.2.5 Makna Kata Penghubung dalam Hubungan Subordinatif