33
43 Sejak aku diserahkan orang tuaku kepada Nenek, aku tidur di atas dipan di kamar Nenek yang luas.
2 Hubungan Kesamaan Waktu Hubungan waktu yang menyatakan kesamaan waktu ini mempunyai
ciri bahwa peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa utama dan klausa sematan terjadi bersamaan. Contoh:
44 Adik berhenti menangis ketika Ibu datang membawa kue. 3 Hubungan Urutan Waktu
Hubungan waktu yang menyatakan urutan waktu ini mempunyai ciri bahwa peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa utama lebih
dahulu terjadi daripada peristiwa yang dinyatakan dalam klausa sematan. Penanda hubungan urutan waktu ini adalah subordinator sebelum, sesudah,
sesuai, begitu, dan sehabis. Contoh: 45 Sanusi datang tepat pada waktunya sebelum kejemuan mampu
mengubah niatku. 4 Hubungan Batas Waktu Akhir Terjadinya Peristiwa atau Keadaan.
Hubungan waktu yang menyatakan batas akhir terjadinya peristiwa ini digunakan untuk menyatakan ujung suatu proses. Penanda hubungan ini
adalah subordinator hingga dan sampai. Contoh: 46 Gotong royong itu berjalan dengan lancar hingga kami
menyelesaikan pembangunan sekolah.
b. Hubungan Makna Syarat
34
Tipe hubungan makna syarat ini mempunyai ciri bahwa klausa sematan menyatakan syarat dilaksanakannya perbuatan yang disebut dalam
klausa utama. Penanda hubungan makna syarat ini adalah subordinator jikalau, seandainya, andaikata, andaikan, asalkan. Contoh:
47 Pembangunan ini pasti berhasil andaikata seluruh warga negara Indonesia ikut ambil bagian.
c. Hubungan Makna Tujuan
Tipe hubungan makna tujuan ini mempunyai ciri bahwa klausa sematan menyatakan sesuatu tujuan atau harapan dari pernyataan yang disebut
dalam klausa utama. Penanda hubungan makna tujuan ini adalah konjungsi subordinator agar, agar supaya, dan supaya. Contoh:
48 Kedua orang itu bekerja siang malam supaya anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah.
d. Hubungan Konsesif
Tipe hubungan konsesif ini mempunyai ciri bahwa klausa sematannya memuat pernyataan yang dinyatakan dalam klausa utama. Untuk menandai
hubungan konsesif ini digunakan kata penghubung subordinator walaupun, meskipun, sekalipun, kendatipun, biarpun, sungguhpun. Contoh:
49 Ibunya terus menjahit sampai tengah malam sungguhpun dia telah merasakan kelainan di dadanya.
e. Hubungan Makna Perbandingan
Tipe hubungan makna perbandingan mempunyai ciri: 1 hubungan makna perbandingan ini memperlihatkan kemiripan antara pernyataan klausa
35
utama dan klausa sematan, 2 hubungan perbandingan ini menyatakan bahwa isi klausa utama lebih baik daripada isi klausa sematan. Untuk menandai
perbandingan ini digunakan subordinator seperti, ibarat, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih. Contoh :
50 Pak Hamid menyayangi semua kemenakannya seperti dia menyayangi anak kandungnya.
f. Hubungan Makna Penyebaban
Tipe hubungan makna penyebaban ini terdapat dalam kalimat yang klausa sematannya menyatakan sebab atau alasan terjadinya peristiwa yang
dinyatakan dalam klausa utama. Penanda hubungan ini adalah kata penghubung subordinator sebab, karena dan oleh karena. Contoh:
51 Pusat Penelitian Kependudukan terpaksa menangguhkan
beberapa rencana penelitian karena belum ada tenaga yang siap.
g. Hubungan Makna Akibat