2.6. Kerangka Berpikir
Persaingan dalam industri makana ringan semakin ketat, perusahaan- perusahaan dan UMKM saling berlomba melakukan inovasi-inovasi untuk
menjadi yang terdepan, terbaik dan tercepat dalam menyajikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Keberhasilan suatu industri makanan ringan dapat
dilihat salah satunya dari proses keputusan pembelian. Proses keputusan pembelian makanan ringan tidak lepas dari kemasan produk, haraga dan promosi.
Dewasa ini kemasan mempunyai arti yang sangat penting karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap isi produk saja tetapi juga
digunakan untuk menyenangkan dan memikat hati konsumen. Oleh karenanya kemasan termasuk salah satu dalam strategi pemasaran khususnya strategi produk
yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk seperti pembungkus, etika, warna, logo, dan lain-lain agar dapat menarik perhatian
konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut bermutu atau berkualitas baik. Selain memberikan keuntungan bagi produsen, pengemasan
produk juga memiliki arti bagi konsumen Buchari Alma, 2007:153. Dengan adanya pembungkus produk akan tetap bersih dan praktis untuk dibawa kemana
saja, tahan lama, dan mudah disimpan, dengan pembungkus berarti timbangan di dalamnya benar, pengemasan menunjukan kualitas barang seperti menerangkan isi
yang dibungkus. Hasil penelitian Dadun Abdul Manaf 2005, menyatakan bahwa kemasan
berpengaruh positif terhadap proses keputusan pembelian, adanya pengaruh yang positif ini menunjukkan bahwa konsumen setuju bahwa penataan unsur-unsur
grafis pada kemasan memiliki persebaran yang lebih menyenangkan dengan lebih menonjolkan satu unsur untuk menarik perhatian.
Harga sering kali menjadi pertimbangan dan faktor penentu bagi calon konsumen untuk melakukan pembelian, di samping faktor-faktor lain. Tjiptono
2002: 152 menyimpulkan “bahwa harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan bagi pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan
informasi”. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk menutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang
dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari
harga, yaitu fungsi harga dalam ’mendidik’ konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi. Tujuan promosi yang dikemukakan oleh Tjiptono, 2002:221 yaitu : Menginformasikan informing, dapat berupa
menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk, memprkenalkan cara pemakian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga
kepada pasar. Mebujuk pelanggan sasaran persuading untuk: Membentuk pilihan merek, mengalhkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi
pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk menerima
kunjungan wiraniaga salesman. Mengingatkan reminding, dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu
dekat dan mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan. Akan memuduhakan kosumen dalam mencari suatu produk.
Hasil penelitian Rusydi Abubakar 2005, menyatakan bahwa promosi
berpengaruh positif terhadap proses keputusan pembelian, apabila suatu produk diperkenalkan kepada masyarakat melalui promosi yang efektif dan kreatif maka
masyarakat akan mendapatkan informasi seputar produk tersebut dan pada akhirnya produk tersebut akan banyak dibeli oleh masyarakat. Promosi
merupakan salah satu variabel pemasaran yang dapat digunakan oleh konsumen sebagai acuan dalam memilih barang atau jasa yang diinginkan.
Keterkaitan promosi dan proses keputusan pembelian adalah suatu cara memperkenalkan, mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk atau jasa dan
mengajak konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan apabila konsumen tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang dipromosikan maka
akan menimbulkan permintaan pasar. Berdasarkan teori–teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh kemasan, harga dan
promsi dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Dari paparan di atas maka dapat dibuat kerangka berpikir teoritis seperti pada gambar berikut
ini.
Gambar 3.6. Kerangka berpikir. Sumber : Dikembangkan dari teori Kotler, Amstrong, Wirya dan Tjiptono
Kemasan X1 1.
Bahan 2.
Logo 3.
Ukuran 4.
Warna
Harga X2 1.
Penetapan Harga Jual 2.
Daftar Hraga
Promosi X3 1.
Iklan 2.
Penjualan Pribadi
H1
Proses Keputusan Pembelian Y 1.
Pengenalan Masalah 2.
Pencarian Informasi 3.
Evaluasi Alternatif 4.
Keputusan Pembelian 5.
Perilaku Pasca Pembelian
H2
H3
H4
2.7. Hipotesis