Tabel 3.4.2 menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,7 sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel
tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
3.5. Analissis Deskriptif
Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk mengkaji variabel – variabel yang ada dalam penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai bentuk
sebaran jawaban responden terhadap keseluruhan konsep yang diukur. Dari sebaran jawaban responden tersebut, selanjutnya akan diperoleh sebuah
kecenderungan dari seluruh jawaban yang ada. Berdasarkan penelitian Achmad Rifqi 2002
Skor yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1, tidak Setuju S diberi skor, netral N diberi skor, setuju S
diberi skor 4, sangat setuju SS diberi skor 5. Dari secoring tersebut maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Nilai indeks = F1x1 + F2x2 + F3x3 + F4x4 + F5x55 dimana :
1. F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1
2. F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2
dan seterusnya F5untuk yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan. Untuk mendapat kecenderungan jawaban responden terhadap
masingmasing variabel, akan didasarkan pada nilai skor rata-rata indeks yang dikategorikan ke dalam rentang skor berdasarkan perhitungan five box-method
1. Nilai maksimum skor : F x 5 10 = 100 x 5 10 = 500 10 = 50
2. Nilai Minimum skor : F x 1 10 = 100 x 1 10 = 100 10 = 10
Dengan menggunakan kerangka lima kotak five box-method, maka nilai interval dapat dihitung dengan cara : nilai maksimum dikurangi nilai minimum
dan hasilnya dibagi lima akan menghsilkan nilai interval sebesar 18 yang akan digunakan sebagai daftar interpretasi nilai indeks, yang dalam contoh ini adalah
sebagai berikut: Ferdinand:
2005
10 – 28 = Sangat Rendah
28,1 – 46 = Rendah
46,1 – 64 = Sedang
64,1 – 82 = Tinggi
82,1 – 100 = Sangat Tinggi
3.6. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat memberikan hasil yang representatif. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh
model ananlisis yang tepat. Model analisis regresi mensyaratkan uji asumsi terhadap data.