Uji Autokorelasi Uji Normalitas

Ghozali 2011:142, Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel variabel dependen dengan persamaan regresi: │Ut│= α + βXt + vt Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Tabel 4.1.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.875 1.878 -.999 .320 Kemasan .019 .060 .032 .326 .745 Hraga .241 .138 .168 1.749 .083 Promosi .205 .138 .145 1.486 .140 Sumber: Data Primer diolah SPSS, 2013. Hasil tampil SPSS kemasan, harga dan promosi memiliki nilai signifikan 0,745;0,083 dan 0,140 yang kesemuanya di atas 0,05. berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model ini. Dengan kata lain semua variable dependen yang dapat dalam model ini memiliki sebaran varian yang sama homogen.

4.1.4.3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear adakorelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson DW test. Tabel 4.1.4.3. Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .682 a .465 .451 3.079 1.823 Sumber : Data Primer diolah SPSS, 2013. Nilain DW sebesar 1,823 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan mengunakan drajat kepercayaan 5 , jumlah sampel 120 dan jumlah variabel independen 3, maka tabel DW adalah dl = 1,651 du = 1,753. Oleh karena DW hitung lebih besar dari pada batas atas 1,753 lebih kecil dari pada 4- du = 4-1,753= 2, 247. du d 4 – du = 1,753 1,823 4-1,753 = 1,753 1,823 2,247 Tidak terdapat ada autokorelasi positif dan negatif.

4.1.4.4. Uji Normalitas

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik yaitu dengan kolmogorov- smirnov test, jika nilai sig 2-tailed lebih besar daripada 5 , maka data berdistribusi normal. Ghozali, 2011: 164. Gambar: 1. P-P Plot of Regressin Standardized Residua. Sumber: Data Primer diolah SPSS, 2013. Gambar: 2 Histrogram. Sumber: Data Primer diolah SPSS, 2013 Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar normal probability plot cenderung membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal. Tabel 4.1.4.4. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 120 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.03951457 Most Extreme Differences Absolute .042 Positive .041 Negative -.042 Kolmogorov-Smirnov Z .458 Asymp. Sig. 2-tailed .985 Sumber: Data Primer diolah SPSS, 2013. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0.485 dan nilai sig 2- tailed yaitu 0,985 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan mengunakan drajat kepercayaan 5 , jumlah sampel 120 dan tabel Kolmogorov-Smirnov adalah 0,080. Oleh karena sig 2-tailed lebih besar maka data terdistribusi dengan normal.

4.1.5. Analisis Regresi Linier Berganda