Pengaruh Penggunaan Kawat Kasa Terhadap Kejadian Malaria Pengaruh Kondisi Lantai Rumah Terhadap Kejadian Malaria

104

5.2.3 Pengaruh Luas Ventilasi Terhadap Kasus Malaria

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji mc Nemar memperlihatkan adanya pengaruh yang bermakna antara luas ventilasi rumah dengan kejadian malaria di Kabupaten Asahan tahun 2012 dengan OR = 1,25. Pada kelompok responden yang luas ventilasinya ≤ 10 luas lantai, terlihat bahwa persentase tertinggi pada responden yang menderita malaria 74,14. Mayoritas responden juga tidak memiliki luas ventilasi rumah 10 luas lantai. Observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan mayotitas responden memiliki ventilasi yang kurang baik. Akibatnya cahaya dan udara segar kurang begitu bebas berganti di dalam rumah, padahal nyamuk senang berdiam di tempat yang lembab dan gelap. Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun tidak berpengaruh pada parasit. Tingkat kelembaban 60 merupakan batas paling rendah untuk memungkinkan hidup nyamuk. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk jadi lebih aktif dan lebih sering menggigit, sehingga meningkatkan penularan malaria. Rumah dengan ventilasi yang kurang akan meningkatkan kelembaban dan hasilnya akan mengingkatkan penularan malaria Harijanto, 2000a.

5.2.4 Pengaruh Penggunaan Kawat Kasa Terhadap Kejadian Malaria

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji mc Nemar memperlihatkan adanya pengaruh yang bermakna antara penggunaan kawat kasa dengan kejadian malaria di Kabupaten Asahan tahun 2012 dengan OR = 1,20. Pada kelompok Universitas Sumatera Utara 105 responden yang tidak memakai kawat kasa pada ventilasi rumahnya, terlihat bahwa persentase tertinggi pada responden yang menderita malaria positif 78,95. Mayoritas responden juga tidak menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumahnya. Banyak rumah responden yang masih belum dipasang kawat kasa pada ventilasi rumahnya, sehingga nyamuk bebas keluar masuk ke dalam rumah. Walaupun ventilasi rumah telah memiliki penutup, namun hanya sekedar saja, karena masih banyak lubang atau akses masuk nyamuk ke dalam rumah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Husin 2007 tentang faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas Sukamerindu. Hasil penelitian tersebut juga memperoleh hasil adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan kawat kasa dengan kejadian malaria.

5.2.5 Pengaruh Kondisi Lantai Rumah Terhadap Kejadian Malaria

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji mc Nemar memperlihatkan adanya pengaruh yang bermakna antara kondisi lantai rumah dengan kejadian malaria di Kabupaten Asahan tahun 2012 dengan OR = 1,07. Pada kelompok responden yang kondisi lantai rumahnya tidak permanen, terlihat bahwa persentase tertinggi pada responden yang menderita malaria positif 73,21. Mayoritas responden juga kondisi lantai rumahnya tidak permanen. Pengamatan di lapangan, terutama untuk penduduk yang tinggal di pesisir ataupun di pinggiran sungai, masih banyak yang memiliki rumah non permanen, terutama rumah panggung. Kemudian diantara rumah panggung tersebut, lantainya Universitas Sumatera Utara 106 masih terbuat dari papan kayu dan terdapat banyak celah yang memungkinkan nyamuk masuk ke dalam rumah melalui celah tersebut. Rumah adalah sarana manusia untuk melindungi dirinya dari cuaca dan penyakit menular seperti malaria. Rumah yang baik tidak memberikan akses vektor penular malaria untuk masuk dan menggigit manusia. Rumah panggung yang umumnya ada di pinggiran sumber air harus memiliki lantai yang rapat sehingga tidak memungkinkan nyamuk masuk ke dalam rumah. Bila hal ini terpenuhi, maka penularan malaria tidak akan terjadi Harijanto, 2000a.

5.2.6 Pengaruh Penyuluhan Tentang Malaria Terhadap Kejadian Malaria

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance

28 199 85

Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 65 88

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

20 87 150

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa Program Studi Sastra Arab USU Dalam Belajar Muhadatsah Bahasa Arab Pada Program Studi Sastra Arab USU

1 75 74

Peramalan Penduduk Kabupaten Tanah Karo Tahun 2015 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

0 38 42

Analisis daya saing ekonomi Kabupaten Asahan

4 39 84

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluarga dan Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 31 104

I. Perilaku Pencegahan Malaria - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 54

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 14