80
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa berdasarkan pekerjaan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang bekerja 51,82 dibandingkan yang tidak
bekerja 48,18. Berdasarkan pendidikan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang berpendidikan sedang tinggi 48,18 dibandingkan yang
berpendidikan dasar rendah 51,82. Berdasarkan pendapatan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang memiliki pendapatan UMR 60,91 dibandingkan
dengan yang memiliki pendapatan ≥ UMR 39,09. Berdasarkan penggunaan anti
nyamuk, persentase tertinggi terdapat pada responden yang tidak menggunakan anti nyamuk 50,91 dibandingkan dengan yang menggunakan anti nyamuk 49,09.
Berdasarkan menggantung baju di luar lemari, persentase tertinggi terdapat pada responden menggantung baju di luar lemari 60,91 dibandingkan dengan yang
tidak 39,09. Berdasarkan penggunaan kelambu, persentase tertinggi terdapat pada responden yang tidak menggunakan kelambu 52,73 dibandingkan dengan yang
menggunakan 47,27. Berdasarkan membersihkan lingkungan rumah, persentase tertinggi terdapat pada responden yang tidak membersihkan lingkungan rumah secara
berkala 54,55 dibandingkan yang membersihkan lingkungan rumah secara berkala 45,45.
4.2.2 Distribusi Frekuensi Faktor Eksternal
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi faktor eksternal kelompok kasus dan kontrol penderita malaria di Kabupaten Asahan yang menjadi responden dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
81
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Faktor Eksternal Kelompok Kasus dan Kontrol Penderita Malaria di Kabupaten Asahan Tahun 2012
No. Faktor Internal
Jumlah n Persentase
1.
Tempat perindukan nyamuk
Tidak ada 49
44,55 Ada
61 55,45
2. Kandang hewan besar
Ada 14
12,73 Tidak ada
96 87,27
3. Dinding rumah permanen
Permanen 48
43,64 Tidak permanen
62 56,36
4. Ventilasi 10 luas lantai
Ya 52
47,27 Tidak
58 52,73
5.
Ventilasi dipasangi kawat kasa
Ya 53
48,18 Tidak
57 51,82
6.
Lantai permanen
Ya 54
49,09 Tidak
56 50,91
7. Mendapatkan penyuluhan
Pernah 50
45,45 Tidak pernah
60 54,55
8. Petugas mengajak PSN
Pernah 61
55,45 Tidak pernah
49 44,55
9. Pengobatan malaria
Setiap ditemukan kasus 48
43,64 Tidak pernah
62 56,36
10.
Ketersediaan obat
Tersedia cukup 63
57,27 Tidak tersedia tidak cukup
47 42,73
11.
Diagnosis malaria
Baik tepat 56
50,91 Tidak baik tidak pernah
54 49,09
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.3 Lanjutan No.
Faktor Internal Jumlah n
Persentase
12. Jarak ke pelayanan kesehatan
10 km 63
57,27 ≥ 10 km
47 42,73
13. Transportasi ke pelayanan kesehatan
Ada mudah 67
60,91 Tidak ada sulit
43 39,09
14.
Menerima informasi malaria
Sering selalu 52
47,27 Tidak pernah
58 52,73
15.
Kualitas informasi malaria
Baik mudah dimengerti 62
56,36 Tidak baik
48 43,64
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa berdasarkan tempat perindukan nyamuk, persentase tertinggi terdapat pada ditemukannya tempat perindukan nyamuk
di sekitar tempat tinggal responden 55,45 dibandingkan yang tidak ada 45,55. Berdasarkan kandang hewan besar, persentase tertinggi terdapat pada responden
yang tidak memiliki kandang hewan besar di sekitar tempat tinggalnya 87,27 dibandingkan yang memiliki 12,73.Berdasarkan kondisi dinding tempat tinggal,
persentase tertinggi terdapat pada responden yang dinding tempat tinggalnya tidak permanen 56,36 dibandingkan yang permanen 43,64. Berdasarkan luas
ventilasi, persentase tertinggi terdapat pada responden yang luas ventilasinya 10 luas lantai 52,73 dibandingkan yang luasnya
≥ 10 luas lantai 47,27. Berdasarkan penggunaan kawat kasa, persentase tertinggi terdapat pada responden
ventilasi rumahnya tidak dipasang kawat kasa 51,82 dibandingkan yang
Universitas Sumatera Utara
83
memasangnya 48,18. Berdasarkan jenis lantai rumah, persentase tertinggi terdapat pada responden lantai rumahnya tidak permanen 50,91 dibandingkan
yang permanen 49,09. Berdasarkan penyuluhan tentang malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden yang menyatakan tidak pernah memperoleh
penyuluhan tentang malaria dari petugas kesehatan 54,55 dibandingkan yang pernah memperoleh penyuluhan 45,45. Berdasarkan ajakan PSN, persentase
tertinggi terdapat pada responden pernah diajak oleh petugas kesehatan untuk ikut serta dalam kegiatan PSN 55,45 dibandingkan yang tidak pernah 44,55.
Berdasarkan pengobatan malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden yang menganggap pengobatan malaria yang dilakukan oleh petugas kesehatan tergolong
tidak baik 56,36 dibandingkan yang tergolong baik 43,64.Berdasarkan ketersediaan obat malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden yang
menyatakan obat malaria tersedia cukup di sarana pelayanan kesehatan 57,27 dibandingkan yang menyatakan tidak tersedia tidak cukup 42,73. Berdasarkan
diagnosis malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden yang menyatakan diagnosis malaria telah baik dilakukan oleh tenaga kesehatan 50,91 dibandingkan
yang menyatakan tidak 49,09. Berdasarkan jarak ke pelayanan kesehatan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang jarak rumahnya ke pelayanan
kesehatan 10 km 57,27 dibandingkan yang ≥ 10 km 42,73.Berdasarkan
transportasi umum ke pelayanan kesehatan, persentase tertinggi terdapat pada responden yang menyatakan transportasi ke pelayanan kesehatan mudah 60,91
dibandingkan yang menyatakan sulit 39,09. Berdasarkan menerima informasi
Universitas Sumatera Utara
84
tentang malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden tidak pernah menerima informasi tentang malaria 52,73 dibandingkan yang menyatakan pernah
47,27. Berdasarkan kualitas informasi tentang malaria, persentase tertinggi terdapat pada responden yang menyatakan informasi yang diperoleh mudah
dimengerti 56,36 dibandingkan yang menyatakan sulit untuk dimengerti 43,64.
4.3 Analisis Bivariat