Diagnosis Malaria Manfaat Penelitian

25

2.1.5 Diagnosis Malaria

Malariaharus segeradidiagnosis sehinggapenderita dapat segera diobatiuntuk mencegahpenyebaran lebih lanjut dariinfeksimalaria di masyarakatluas. Malariaharus dianggap sebagaimasalah kesehatan potensial. Hal ini karena keterlambatandiagnosisdan pengobatanmerupakan penyebabutama kematianpada penderitamalaria. Malariadapat dideteksiberdasarkan riwayatperjalananpasien, gejala, dantemuan fisikpadapemeriksaan. Namun, untukdiagnosis pasti, tes laboratoriumpaling baik digunakan CDC, 2013c. CDC 2013c menyebutkan bahwa ada 2 hal yang menyebabkan diagnosismalariamenjadi sulit, yaitu: a. Di daerah yang bukan endemik malaria, petugas kesehatanmungkin tidak begitu akrabdengan malaria. Di daerah seperti ini dokter sering salah mempertimbangkan diagnosis malaria. Laboratorian juga terkadang gagal mendeteksi parasit malaria karena kurangnya pengalaman dengan malaria. b. Didaerah endemis malaria, penularan malariabegitu sering, terkadang sebagianbesarpenduduk terinfeksitetapi tidakmuncul gejala-gejala klinisnya. Orang yang terinfeksi tersebut telah memiliki kekebalan terhadap malaria, namun tidak dari infeksi malaria. Dalam kasus ini, menemukan parasit malaria pada orang yang sakit tidak begitu berarti. Diagnostik malaria sebagaimana penyakit pada umumnya didasarkan pada gejala klinis, penemuan fisik, pemeriksaan laboratorium darah dan uji imunoserologis. Ada 2 cara diagnostik yang diperlukan untuk menentukan seseorang Universitas Sumatera Utara 26 itu positif malaria atau tidak yaitu pemeriksaan darah tepi tipistebal dengan mikroskop dan deteksi antigen Harijanto, 2000a. Meskipun sangat sederhana pemeriksaan darah tepi dengan mikroskop merupakan gold standard dan menjadi pemeriksaan terpenting yang tidak boleh dilupakan. Interpretasi yang didapat dari hasil pemeriksaan darah tepi adalah jenis dan kepadatan parasit Guerin, 2002. Deteksi antigen digunakan apabila tidak tersedia mikroskop untuk memeriksa preparat darah tepi atau pada daerah yang sulit dijangkau dan keadaan darurat yang perlu diagnosis segera. Teknik yang digunakan untuk deteksi antigen adalah immunokromatografi dengan kertas dipstick yang dikenal dengan Rapid Diagnostic Test RDT. Alat ini dapat mendeteksi antigen dari Plasmodium falciparum dan non falciparum terutama Plasmodium vivax Harijanto, 2000a.

2.1.6 Malaria Relaps

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance

28 199 85

Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 65 88

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

20 87 150

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa Program Studi Sastra Arab USU Dalam Belajar Muhadatsah Bahasa Arab Pada Program Studi Sastra Arab USU

1 75 74

Peramalan Penduduk Kabupaten Tanah Karo Tahun 2015 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

0 38 42

Analisis daya saing ekonomi Kabupaten Asahan

4 39 84

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluarga dan Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 31 104

I. Perilaku Pencegahan Malaria - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 54

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 14