Analisis Spasial Sistem Pengolahan Data Spasial

52

2.3.1 Analisis Spasial

Spasial berasal dari kata space artinya adalah ruang, perbedaannya selain memperhatikan temporal atau waktu juga ketinggian atau variabel utama lainnya seperti kelembaban masuk didalam variabel yang harus diperhatikan. Dengan demikian selain memperhatikan tempat, ketinggian, waktu juga karakteristik ekosistem lainnya. Kalau batasan ruang lebih bersifat man made seperti halnya tata ruang, maka istilah spasial lebih concern kepada ekosistem. Spasial mempunyai arti sesuatu yang dibatasi oleh ruang, komunikasi dan atau transpormasi, data spasial menunjukkan posisi, ukuran dan kemungkinan hubungan topologis bentuk dan tata letak dari obyek di muka bumi Nuarsa, 2004. Analisis spasial adalah sebagian dari bagian manajemen penyakit berbasis wilayah, merupakan suatu analisis dan uraian tentang data penyakit secara geografi berkenaan dengan kependudukkan, persebaran, lingkungan, perilaku, sosial ekonomi, kasus kejadian penyakit dan hubungan antar variabel tersebut. Analisis spasial penyakit tuberkulosis paru misalnya, memperhatikan jumlah penderita dalam suatu wilayah pada waktu tertentu dengan memperhatikan variabel suhu, kelembaban, kepadatan pemukiman, kepadatan hunian, kondisi lingkungan rumah dan ketinggian wilayah Achmadi, 2005. Ada 4 tingkatan dalam menggambarkan data spasial yaitu; a. Kenyataan reality adalah gejala sebagaimana yang kita lihat. b. Model data adalah bentuk penggambaran kejadian sehari-hari yang dialami oleh manusia. Universitas Sumatera Utara 53 c. Struktur data logical model menunjukkan model data, merupakan penggambaran kejadian tertentu, biasanya berbentuk diagram. d. File struktur physical model adalah bentuk data dalam penyimpanan hardware. Dengan cara berpikir logis secara bertahap dalam menyusun data spasial, maka pengolahan data spasial akan menjadi sebuah informasi yang teratur dan terarah Nuarsa, 2004.

2.3.2 Sistem Pengolahan Data Spasial

Pengolahan data spasial merupakan hal yang penting dalam pengolahan lingkungan. Pengolahan yang tidak benar dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Bencana dalam skala besar dan kecil merupakan contoh dari sistem pengolahan data spasial yang tidak terencana dan terorganisir dengan baik. Banyak pihak terkait dengan masalah ini, pengolahan lahan selalu memanfaatkan berbagai data, baik data spasial terestris maupun data penginderaan jauh. Pengolahan data banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga seperti Bappeda dan lembaga swadaya masyarakat lainnya. Beberapa lembaga secara khusus mengelola data-data spasial untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti Bakosurtanal yang mengelola berbagai data spasial untuk tujuan evaluasi, survei dan pemetaan. Pengelolaan lingkungan banyak memanfaatkan berbagai teknologi baik dalam penyediaan, penyimpanan, pengolahan atau penyajian data. Pemanfaatan teknologi ini dimaksudkan untuk peningkatan akurasi dan efektifitas sistem pengelolaan itu sendiri. Teknologi yang digunakan Universitas Sumatera Utara 54 dalam hal ini adalah yang terkait dengan Sistem Informasi Geografis SIG Nuarsa, 2004.

2.4 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance

28 199 85

Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 65 88

Hubungan Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Dengan Kekambuhan Kembali Pasien Penyalahguna NAPZA Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

20 87 150

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Internal Mahasiswa Program Studi Sastra Arab USU Dalam Belajar Muhadatsah Bahasa Arab Pada Program Studi Sastra Arab USU

1 75 74

Peramalan Penduduk Kabupaten Tanah Karo Tahun 2015 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

0 38 42

Analisis daya saing ekonomi Kabupaten Asahan

4 39 84

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Faktor Keluarga dan Faktor Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 31 104

I. Perilaku Pencegahan Malaria - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 54

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Spasial Sebaran Kasus Malaria Endemik Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal di Kabupaten Asahan Tahun 2012

0 0 14