61
Tabel 3.1 Lanjutan
Variabel OR
P Q
n Referensi
Desain Penelitian
Penggunaan kelambu
2,4 0,71 0,29 55 Kurniawan, 2008 Matched case control
Genangan air 6,1 0,86 0,14 16 Sarumpaet, 2007
Matched case control Dinding rumah
3,1 0,76 0,24 36 Kurniawan, 2008 Matched case control
Penyemprotan 4,7 0,82 0,18 20 Sarumpaet, 2007
Matched case control Penggunaan kawat
kasa 3,7 0,79 0,21 27 Husin, 2007
Matched case control
Berdasarkan perhitungan besar sampel pada Tabel 3.1 di atas, diambillah besar sampel minimal yang paling besar, yaitu55 orang. Jadi, sampel penelitian ini
berjumlah 110 orang, yaitu 55 orang penderita malaria + dan 55 orang bukan penderita malaria +. Teknik pengambilan sampel kelompok kasus dilakukan secara
simple random sampling dengan menggunakan undian, sedangkan kontrol dipilih dengan matching umur dan jenis kelamin.
Besar sampel untuk data spasial adalah seluruh populasi wilayah area population
yaitu segmen-segmen wilayah yang mengandung jumlah unitpenelitian keseluruhan kecamatan yang ada di Kabupaten Asahan danseluruh kasus malaria
+ di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongandi Kabupaten Asahan yang berjumlah 313 kasus
malaria +.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang telah didesain, kemudian
Universitas Sumatera Utara
62
dilakukan wawancara terhadap sampel kasus dan kontrol dalam penelitian ini. Selain itu data primer juga diperoleh dalam bentuk pola spasial dari kasus malaria + di
Kabupaten Asahan selama tahun 2012. Data sekunder diperoleh dari studi dokumen yang ada di Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Asahan.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah : 1. Sampel kasus adalah penderita malaria + yang telah didiagnosis oleh puskesmas
atau puskesmas pembantu di tahun 2012 menderita malaria + yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei
Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. 2. Sampel kontrol adalah bukan penderita malaria + yang tidak pernah didiagnosis
oleh puskesmas atau puskesmas pembantu di tahun 2012 menderita malaria + yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei
Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.
3. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada di dalam diri penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan,
Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk menderita malaria. Faktor internal
dalam penelitian ini terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
63
a. Karakteristik individu adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk
menderita malaria. Karakteristik individu dalam penelitian ini terdiri dari: − Umur adalah usia penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal
di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang
dihitung berdasarkan ulang tahun terakhirnya. − Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita dan bukan penderita malaria
+ yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan
Kabupaten Asahan. − Pekerjaan adalah upaya atau kegiatan rutin yang dilakukan penderita dan
bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan
Aek Songsongan Kabupaten Asahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
− Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang telah diluluskan oleh penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja
Universitas Sumatera Utara
64
Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.
− Pendapatan adalah nilai nominal uang yang diperoleh penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan sebagai hasil dari pekerjaannya tiap
bulannya. b. Perilaku pencegahan malaria adalah bentuk respon yang merupakan hasil dari
stimulus atau rangsangan yang mendasari penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei
Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan untuk bertindak mencegah penularan malaria. Perilaku pencegahan
malaria dalam penelitian ini terdiri dari: − Kebiasaan penggunaan anti nyamuk adalah perilaku yang dilakukan
penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan
Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan penularan malaria berupa penggunaan anti nyamuk untuk
mencegah gigitan nyamuk penular malaria. − Kebiasaan tidak menggantung baju adalah perilaku yang dilakukan
penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja
Universitas Sumatera Utara
65
Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya
pencegahan penularan malaria berupa tidak menggantung baju sebagai tempat peristirahatan nyamuk malaria.
− Penggunaan kelambu adalah perilaku yang dilakukan penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai
Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan penularan
malaria berupa menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari. 4. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada di luar diri penderita dan bukan
penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten
Asahan yang menjadi faktor risikonya untuk menderita malaria. Faktor eksternal dalam penelitian ini terdiri atas:
a. Lingkungan fisik rumah adalah keadaan rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di Kabupaten Asahan yang kondisi ataupun
letaknya memungkinkan terjadinya penularan malaria. Lingkungan fisik rumah dalam penelitian ini terdiri atas:
− Genangan air adalah adanya genangan air, baik laguna, rawa-rawa, pembuangan air limbah atau sawah di sekitar rumah kediaman penderita
dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
66
Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang menjadi breeding place
nyamuk penular malaria. − Kandang hewan besar adalah ditemukan adanya kandang hewan besar
beserta ternaknya di dekat rumah penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei
Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang dapat menjadi barrier dari nyamuk penular
malaria. − Dinding rumah adalah jenis dinding rumah kediaman penderita dan bukan
penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek
Songsongan Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk penular malaria masuk ke dalam rumah.
− Ventilasi adalah jumlah atau keadaan ventilasi rumah kediaman penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk
penular malaria masuk ke dalam rumah. Dalam mengukur luas ventilasi dan lantai, digunakan meteran gulung merek SJT.
Universitas Sumatera Utara
67
− Penggunaan kawat kasa adalah tersedianya kawat kasa sebagai barrier agar nyamuk penular malaria tidak masuk ke dalam rumah kediaman
penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan
Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. − Lantai rumah adalah kondisi lantai rumah penderita dan bukan penderita
malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan
Kabupaten Asahan yang memungkinkan nyamuk penular malaria masuk ke dalam rumah.
b. Perilaku petugas kesehatan adalah upaya petugas kesehatan berupa tindakan untuk mencegah penularan malaria pada penderita dan bukan penderita
malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten
Asahan. Perilaku petugas kesehatan dalam penelitian ini terdiri atas: − Penyuluhan adalah kegiatan penyebaran informasi mengenai pencegahan
penularan malaria kepada penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang
Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.
Universitas Sumatera Utara
68
− Penggerakan PSN adalah kegiatan yang dilakukan petugas kesehatan untuk mengajak atau menggerakkan penderita dan bukan penderita
malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan
Kabupaten Asahan untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk PSN.
− Pengobatan adalah tindakan adekuat berupa memberikan pengobatan sesuai prosedur bagi penderita dan bukan penderita malaria + yang
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten
Asahan. c. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan adalah sarana dan prasarana
kesehatan yang dibutuhkan oleh penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang
Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dalam upaya pencegahan dan pengobatan malaria. Sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan dalam penelitian ini terdiri atas: − Ketersediaan obat malaria adalah tersedianya obat malaria kuantitas
untuk mengobati penderita malaria yang dibutuhkan penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai
Universitas Sumatera Utara
69
Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan bila terjangkit malaria.
− Diagnosis malaria adalah perilaku petugas kesehatan dalam mendeteksi penderita malaria, baik melalui rapid diagnostic test ataupun secara
mikroskopis pada penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei
Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. − Jarak dengan pelayanan kesehatan adalah jarak rumah penderita dan
bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan
Aek Songsongan Kabupaten Asahan ke sarana pelayanan kesehatan terdekat.
− Transportasi ke pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana transportasi umum dari rumah penderita dan bukan penderita malaria +
yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten
Asahan ke sarana pelayanan kesehatan terdekat. d. Sumber informasi adalah seluruh sumber informasi mengenai malaria yang
diperoleh penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan
Universitas Sumatera Utara
70
Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. Sumber informasi dalam penelitian ini terdiri atas:
− Frekuensi sumber informasi malaria adalah seberapa sering penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Binjai Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan menerima informasi mengenai
malaria dari petugas kesehatan atau media informasi lainnya. − Kualitas sumber informasi malaria adalah mutu sumber informasi yang
memberikan informasi mengenai malaria kepada penderita dan bukan penderita malaria + yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Binjai
Serbangan, Sei Kepayang Barat, Sei Apung, Bagan Asahan dan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.
3.6 Aspek Pengukuran
Tabel 3.2 Nama Variabel, Cara dan Alat Ukur, Kriteria Penilaian Indikatordan Kategori Variabel
N0
Nama Variabel Cara dan Alat
Ukur Kriteria
PilihanJawaban Indikator
Kategori Variabel dan Pengkodean
Faktor Internal
1 Pekerjaan
Wawancara dengan kuesioner
Bekerja Tidak bekerja
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
2 Pendidikan
Wawancara dengan kuesioner
SDTidak sekolah SMP
SMA AkademiPT
0 = Risiko Rendah SMAAkademiPT
1 = Risiko Tinggi SDTidak sekolah
SMP
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 3.2 Lanjutan
N0
Nama Variabel Cara dan Alat
Ukur Kriteria Penilaian
Indikator Kategori Variabel
3 Pendapatan
Wawancara dengan kuesioner
≥ Rp. 1.375.000 bulan Rp. 1.375.000 bulan
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
4 Kebiasaan
penggunaan anti nyamuk
Wawancara dengan kuesioner
Ya Tidak
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
5 Kebiasaan
menggantung baju
Wawancara dengan kuesioner
Tidak Ya
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
6 Penggunaan
kelambu Wawancara
dengan kuesioner Ya
Tidak 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 7
Kebersihan lingkungan
rumah Wawancara
dengan kuesioner Ya
Tidak 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi
Faktor Eksternal
8 Genangan air
Observasi Tidak ada
Ada 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 9
Kandang hewan besar
Observasi Ada
Tidak ada 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 10 Dinding rumah
Observasi Permanen
Tidak Permanen 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 11 Ventilasi
Observasi Memiliki penutup
Tidak memiliki penutup 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 12 Penggunaan
kawat kasa Observasi
Ya Tidak
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
13 Lantai rumah Observasi
Permanen Panggung
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
14 Penyuluhan Wawancara
dengan kuesioner Pernah, minimal 3 bulan
sekali Tidak pernah
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
15 Penggerakan PSN
Wawancara dengan kuesioner
Pernah, minimal 3 bulan sekali
Tidak pernah 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 16 Pengobatan
Wawancara dengan kuesioner
Setiap ditemukan kasus Tidak pernah
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
17 Ketersediaan obat
Wawancara dengan kuesioner
Tersedia Tidak tersedia kurang
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
18 Diagnosis malaria
Wawancara dengan kuesioner
Baik tepat Tidak baik tidak pernah
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 3.2 Lanjutan
N0
Nama Variabel Cara dan Alat
Ukur Kriteria Penilaian
Indikator Kategori Variabel
19 Jarak dengan pelayanan
kesehatan Wawancara
dengan kuesioner 10 km
≥ 10 km 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi 20 Transportasi ke
pelayanan kesehatan
Wawancara dengan kuesioner
Ada mudah Tidak ada sulit
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
21 Frekuensi sumber
informasi malaria
Wawancara dengan kuesioner
Sering selalu Tidak pernah
0 = Risiko Rendah 1 = Risiko Tinggi
22 Kualitas sumber informasi
malaria Wawancara
dengan kuesioner Baik mudah dimengerti
Tidak baik 0 = Risiko Rendah
1 = Risiko Tinggi
3.7 Metode Analisis Data