Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
39
Adapun hasil dari karangan siswa sebagai berikut. No
Nama Pra tindakan
Ketercapaian KKM
1 FA
49 Belum
2 ARS
77 Tercapai
3 ASY
56 Belum
4 AS
50 Belum
5 C NH
52 Belum
6 EK
60 Belum
7 GCN
51 Belum
8 JDS
53 Belum
9 LN F
70 Belum
10 M I
59 Belum
11 M NF
60 Belum
12 MAN
55 Belum
13 N AF
56 Belum
14 NT
62 Belum
15 NWM
50 Belum
16 PAT
76 Tercapai
17 T SY
73 Belum
18 T NA
65 Belum
19 ZS
70 Belum
20 S NA
78 Tercapai
Jumlah 1222
Rata-rata 61
Yang Mencapai KKM
3 Yang Belum
Mencapai KKM 17
Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan Hasil observasi penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi
siswa pada kondisi awal masih sangat rendah. Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. Siswa yang
mencapai KKM hanya 3 siswa atau 15. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam 3 kali pertemuan dimulai dengan perencanaan dan tindakan sebagai berikut.
40
a. Perencanaan I Pada tahap perencanaan ini peneliti berkordinasi dengan guru
merancang tindakan yang dilaksanakan, antara lain : 1 Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan disampaikan. 2 Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengan menggali pemahaman dan
pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan. 3 Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 4 Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
5 Menyusun dan
mempersiapkan lembar
observasi pelaksnaan
pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas.
6 Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, yaitu kamera.
b. Pelaksanaan Tindakan siklus I Pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas melaksanakan
pembelajaran dengan penerapan strategi menulis terbimbing yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Selama proses
41
pembelajaran berlangsung, Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke I dilaksanakan pada
tanggal 4 April 2015. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 70 menit 2 x 35 menit. Pada pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga siklus I materi yang diajarkan adalah mengarang deskripsi dengan tema perpustakaan. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19
siswa dan hanya 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama siklus I, namun diminta untuk tetap mengumpulkan tugas pada pertemuan selanjutnya.
Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas dan mengabsen siswa selanjutnya memotivasi siswa agar bersemangat untuk
mengikuti proses belajar mengajar dengan melakukan tepuk satu secara serentak. Guru bercerita tentang lingkungan sekolah sebagai apersepsi pada
pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikann inti tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk
berimajinasi dengan suatu benda yang mereka lihat dilingkungan sekolah. Setelah siswa berimajinasi dengan suatu objek yang ada di lingkungan sekolah,
guru meminta siswa untuk menyebutkan benda hidup dan benda mati apa saja yang ada di lingkungan sekolah. Siswa terlihat sangat antusias menjawab
pertanyaan dari guru. Secara bergantian siswa berlomba-lomba menjawab pertanyaan dari guru tentang benda-benda yang ada di lingkungan sekolah.
Guru menerima jawaban siswa dan membuat sebuah bagan di papan tulis.
42
Mulanya guru membuat sebuah lingkaran di papan tulis dan ditulislah di dalam lingkaran tersebut kata kantin. Dari lingkaran yang berisi kata kantin guru
membuat anak panah mengarah kepada lingkaran-lingkaran kecil. Pada lingkaran-lingkaran kecil tersebut satu persatu siswa diminta maju ke depan
untuk menuliskan benda apa saja yang ada di kantin serta kegiatan apa saja yang ada di kantin. Sebagian siswa antusias menulis benda yang ada di kantin
pada lingkaran-lingkaran kecil yang telah di buatkan oleh guru di papan tulis. Sebelum guru menjelaskan tentang materi karangan deskripsi siswa diminta
untuk mengamati bagan yang telah diisi dengan kata benda yang ada di kantin sekolah sebagai contoh kerangka karangan. Dari hasil pengamatan bagan yang
ada di papan tulis, guru menjelaskan materi tentang karangan deskripsi. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajaran dilanjutkan guru bersama
siswa dengan menentukan tema karangan. Siswa diberi kesempatan untuk menentukan tema, melihat apa saja yang ada dilingkungan sekolah. Akhirnya
siswa bersama guru sepakat memilih tema perpustakaan. Guru membagikan selembar kertas yang berisi bagan kosong. Untuk mengisi bagan kosong
tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengamati secara langsung perpustakaan sekolah. Pada saat berada diperpustakaan siswa diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk menuliskan hasil pengamatannya di kertas kosong terlebih dahulu sebelum menuliskan di bagan kosong. Siswa terlihat aktif mengamati
benda-benda yang ada di perpustakaan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan temannya apabila dalam proses
mengamati terdapat kesulitan. Dari beberapa hal yang sudah dituliskan di kertas
43
kosong tentang perpustakaan siswa di minta untuk memilih dan menuliskan hal yang sangat berpengaruh dengan perpustakaan kemudian menuliskannya
dibagan yang kosong. Bagan yang kosong tersebut diisi oleh siswa sebagai kerangka karangan yang akan dibuat pada pertemuan selanjutnya. Guru
membimbing siswa dalam menulis kerangka karangan. Siswa aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah siswa menyelesaikan tugas
menulis kerangka karangan guru mengumpulkan kerangka karangan tersebut untuk di koreksi sebagai dasar pembuatan karangan deskripsi pada pertemuan
selanjutnya. Guru memberikan penekanan pada materi pelajaran dan bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru mengkondisikan siswa
untuk memulai pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa. Guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian sudah mengumpulkan informasi tentang
perpustakaan ?”,”sudah pak” jawab siswa. Siswa diminta mengeluarkan dan mengamati kembali kerangka karangan yang telah dibuatnya. Siswa diminta
menuliskan sebuah karangan deskripsi tentang perpustakaan sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat. Siswa antusias menulis karangan dan
mengikuti petunjuk dari guru dengan waktu yang telah ditentukan. Pada proses menulis karangan deskripsi guru membimbing siswa dengan cara mengamati
secara langsung satu persatu siswa dari meja ke meja. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat
proses menulis berlangsung. Siswa terlihat tenang dalam menulis. Setelah
44
selesai menulis karangan deskripsi, siswa diminta untuk menukarkan tulisannya dengan tulisan temannya. Tulisan yang telah ditukarkan dengan temannya
kemudian dikoreksi bersama. Siswa yang mengoreksi diberi kesempatan oleh guru untuk memperbaiki tulisan temannya. Namun dalam proses revisi
beberapa siswa mengalami kesulitan misalnya siswa dapat melihat kesalahan pada tulisan temannya namun tidak dapat memperbaiki tulisannya. Pada saat
merevisi tulisan teman suasana kelas menjadi lebih ramai karena beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk memperbaiki tulisan temannya dan
bertanya kepada guru. Guru membimbing siswa dalam proses merevisi. Setelah selesai merevisi tulisan temannya, tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan pada
map masing-masing siswa yang sudah tertata rapi di kelas IVB. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa
kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini, dilanjutkan dengan menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahi
oleh Allah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan menutup dengan doa bersama.
Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015, guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, dilanjutkan dengan menanyakan
keadaan siswanya dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembeljaran dan memberi motivasi
kepada siswa. guru bertanya sebagai bentuk apersepsi kepada siswa “apakah kalian masih ingat dengan perpustakaan?”, “masih pak”, jawab siswa. Guru
menyampaikan inti tujuan pembelajaran.
45
Memulai kegiatan inti, guru meminta siswa untuk mengambil map masing-masing dan mengeluarkan karangan deskripsi yang telah dibuat pada
hari sebelumnya. Siswa diminta mengamati tulisannya yang telah dikoreksi oleh temannya. Kemudian siswa di minta mengedit tulisan sendiri serta menyalin
karangannya pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Guru merevisi dan mengedit kembali tulisan siswa yang telah direvisi oleh temannya. Siswa diberi
kesempatan untuk membacakan karangannya di depan kelas. Karangan siswa yang terbaik mendapatkan reward menempelkan karangannya di papan
pajangan kelas. Namun karena di kelas IVB tidak memiliki papan pajangan kelas guru hanya mengumumkan siswa yang memperoleh nilai terbaik.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Guru menyampaikan pesan moral dan
memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran serta menutup kegiatan pembelajaran dengan doa bersama.
c. Hasil Observasi Siklus I Kegiatan observasi dilaksanaan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang guru. Observasi dilaksanakan di kelas sesuai dengan lembar
observasi yang telah dibuat. Observasi berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat
secara langsung aktifitas keterampilan menulis karangan deskripsi dan mengamati penilaian melalui strategi menulis terbimbing.
46
Hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah masih siswa yang
mengalami kesulitan, masih ada beberapa siswa yang menuliskan judul terlalu luas dan menuliskan karangan tidak sesuai dengan kerangka karangan. Selain
itu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa adalah mengembangkan ide dan gagasan karangan, karena siswa belum dibimbing secara maksimal
mengembangkan gagagsan yang baik. Gagasan-gagasan yang dideskripsikan siswa pada umumnya masih ada yang kurang sesuai dengan apa yang siswa
lihat dan siswa tuliskan pada kerangka karangan. Selain itu siswa banyak mengulang kalimat yang sudah ditulis sebelumnya.
Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengoreksi hasil karangan temannya, sehingga setelah dikoreksi oleh siswa harus dikoreksi ulang oleh
guru. Adapun hasil karangan siswa setelah tindakan siklus I adalah sebagai berikut.
No Nama
Siklus I Ketercapaian
KKM 1
FA 50
Belum 2
ARS 95
Tercapai 3
ASY 65
Belum 4
AS 60
Belum 5
CNH 70
Belum 6
EK 60
Belum 7
GCN 60
Belum 8
JDS 40
Belum 9
LNF 60
Belum 10
MI 75
Tercapai 11
MNF 70
Belum 12
MAN 45
Belum 13
NAF 50
Belum 14
NT 40
Belum
47
Tabel 3. Daftar Nilai Tulisan Siswa Siklus 1 Hasil observasi proses pembelajaran keterampilan menulis karangan
deskripsi pada siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 64. Peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 61. Secara umum pelaksanaan tindakan
siklus I belum maksimal, masih terdapat 14 dari 20 siswa yang nilainya belum mencapai KKM.
Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi berjudul perpustakaan
Gambar 1. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan 15
NWM 50
Belum 16
PAT 75
Tercapai 17
TSY 85
Tercapai 18
TNA 75
Tercapai 19
ZS 50
Belum 20
SNA 95
Tercapai Jumlah
1270 Rata-rata
64 Yang Mencapai KKM
6 Yang Belum Mencapai
KKM 14
48
Karya siswa di atas menunjukkan bahwa isi pada karangan belum menyebutkan secara detail faktor pendukung. Misalnya, benda-benda yang ada
di perpustakaan hanya disebutkan warna dan fungsinya tanpa menyebutkan benda tersebut terletak disebelah mana. Pada organisasi isi, masih terdapat
beberapa kata yang kurang sinkron terhadap isi karangan seperti “kemarin aku dan teman-
teman di perpustakaan melihat almari”. Sebaiknya dapat dituliskan dengan “kemarin aku dan teman-teman berkunjung ke perpustakaan dan
melihat beberapa benda”. Tata bahasanya masih kurang efektif dan kurang komunikatif seperti “jendela berwarna cokelat berbentuk persegi panjang
berjumlah 12 buah jendela”. Seharusnya dapat dituliskan dengan “terdapat 12 jendela
yang berbentuk persegi panjang dan berwarna cokelat”. Gaya bahasa pilihan struktur kosakata masih rendah, kosakata yang digunakan terbatas.
Terdapat beberapa kalimat yang ditulis berulang-ulang, seperti menjelaskan warna, fungsi dan jumlah benda. Ejaan dan tata tulis kurang sesuai dengan
EYD peletakkan tanda baca seperti tanda koma masih banyak kekurangan sehingga makna kalimat dalam sebuah kalimat kurang tersampaikan.
49
Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi yang berjudul perpustakaan
Gambar 2. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan Karya karangan deskripsi siswa di atas menunjukkan isi pada karangan
sesuai dengan topik dan terdapat faktor yang mendukung seperti beberapa benda yang disebutkan ciri-
ciri khusus misalnya, “terdapat sapu yang bergagang putih”. Organisasi isi pada karangan sesuai dengan gagasan pokok,
susunan kalimatnya jelas dan deskripsi isinya lebih rinci. Benda yang di tulis dideskripsikan secara detail misalnya bentuk dari sebuah benda, warna, dan
fungsinya. Tata bahasa yang digunakan efekif dan komunikatif, penggabungan katanya sudah baik namun setiap pemberhentian kalimat selalu di awali dengan
kata “di perpustakaan” sebaiknya dapat dituliskan dengan kata lain yang lebih variatif seperti kata “pada perpustakaan” atau tanpa menggunakan kata depan.
Gaya bahasa dan pemilihan kosakta sesuai dengan isi karangan. Pemilihan kata
50
yang digunakan juga tidak sering terjadi pengulangan sehingga makna kalimat yang terdapat dalam karangan tersampaikan. Ejaan dan tata tulis sudah sesuai
dengan EYD walaupun terjadi sedikit kesalahan seperti peletakkan tanda titik dan koma juga awalan huruf kapital setelah tanda titik. Hasil observasi siswa
pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kriteria
Skor rata-rata per siswa Persentase
Nilai terendah 17
39 Nilai tertinggi
30 68
Berdasarkan tabel di atas analisis penilaian observasi terhadap aktivitas menulis karangan deskripsi siswa melalui strategi menulis terbimbing,
diperoleh hasil skor masing-masing siswa 75, dari hasil yang diperoleh tersebut belum menunjukkan kriteria keberhasilan.
d. Refleksi Tindakan Siklus I Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus, untuk mengetahui sejauh
mana tujuan pembelajaran dengan strategi menulis terbimbing pada materi keterampilan menulis karangan deskripsi dapat tercapai. Kegiatan refleksi ini
dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan refleksi ini, guru dan peneliti mengadakan diskusi
untuk megevaluasi hasil pelaksnaan tindakan, peniaian proses, masalah- masalah yang muncul dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang
dilakukan. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis terbimbing belum maksimal, guru belum memberikan contoh karangan yang
baik dalam bentuk tulisan sebelum meminta siswa menulis karangan deskripsi.
51
Guru hanya memberikan contoh karangan deskripsi secara lisan. Selain itu beberapa siswa masih enggan bertanya pada saat merevisi tulisan temannya.
Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dengan strategi menulis terbimbing belum maksimal.
Misalnya, pada saat guru berkeliling membimbing, siswa lain asyik bicara dan bermain dengan temannya. Bimbingan yang diberikan guru juga masih kurang
maksimal karena hanya terfokus kepada beberapa siswa yang rajin bertanya. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan agar peneliti dan guru menemukan
jalan keluar terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus pertama. Refleksi siklus pertama juga dilakukan guru dan peneliti untuk
rencana perbaikan pada siklus kedua. Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan siklus kedua, maka intensitas guru dalam membimbing siswa
perlu ditingkatkan, serta guru dapat menjelaskan lebih rinci mengenai materi tentang karangan deskripsi, ejaan dan tanda baca yang digunakan. Guru juga
dapat mencari solusi lain untuk mempublikasikan hasil karangan siswa. Secara ringkas tingkat keberhasilan menulis karangan deskripsi siswa
melalui penerapan strategi menulis terbimbing pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kriteria Jumlah Siswa
Persentase Mencapai KKM
6 30
Belum Mencapai KKM 14
70 Jumlah
20 100
Tabel 4. Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada Siklus I Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 6 siswa atau 30 yang
dinyatakan telah berhasil mencapai KKM dan siswa yang belum memenuhi
52
KKM sebanyak 14 siswa atau 70. Terjadi peningkatan nilai siswa yang memenuhi KKM dari pra tindakan ke siklus I sebesar 55 dari nilai pra
tindakan sebesar 15. Berdasarkan hasil refleksi peneliti merasa masih diperlukan tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus
I, oleh sebab itu guru dan peneliti menyusun rencana perbaikan pada siklus 2. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 Perencanaan tindakan pada siklus kedua ini sama dengan perencanaan
siklus I. Namun, yang membedakannya adalah perlakuan guru terhadap siswa yaitu lebih memfokuskan bimbingan kepada siswa. Dalam perencanaan
tindakan siklus kedua ini, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan tentang apa yang dipersiapkan dalam perencanaan tindakan siklus kedua
sehingga hasilnya lebih baik dari siklus pertama. Materi yang disampaikan pada siklus kedua ini masih sama dengan siklus pertama yaitu mengenai
karangan deskripsi. Adapun persiapan yang dilakukan pada siklus kedua ini, adalah sebagai berikut.
1 Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disampaikan.
2 Peneliti bersama guru berdiskusi menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengn menggali pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri.
53
Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3 Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4 Menyiapkan media yang digunakan. 5 Menyusun
dan mempersiapkan
lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi
observer dalam mengobservasi kelas. 6 Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
pembelajaran berlangsung, yaitu kamera. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini dilaksanakan oleh guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti
yang bekerja sama dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari 70 menit dalam satu jam pelajaran dengan alokasi waktunya 2 x 35 menit.
Pertemuan pertama siklus kedua ini dilaksanakan pada 28 April 2015. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. guru menanyakan
keadaaan siswa dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa `untuk memulai pembelajaran dan memotivasi siswa.
Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi minggu lalu yaitu tentang deskripsi tempat. Guru bertanya “siapa yang masih ingat minggu lalu
54
kita mendeskripsikan apa?”, “perpustakaan pak”, jawab siswa.”bagus sekali”, “Nah, hari ini kita akan mendeskripsikan suatu tempat yang sangat dekat
dengan kita”,”tempat apa itu pak?” tanya siswa. “Hari ini kita akan mendeskripsikan ruang kelas IVB”. Sebelum menyampaikan materi guru
menunjukkan contoh sebuah karangan yang telah dibuat siswa pada pertemuan sebelumnya. Guru menghubungkan contoh karangan dengan
materi hari ini. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
Siswa mengamati bagan di kertas yang ditempel di papan tulis, awalnya bagan tersebut kosong kemudian guru menuliskan kata kelas IVB.
Guru meminta siswa untuk mengamati ruang kelas IVB kemudian guru mulai membuat tanda panah dan menuliskan benda-benda yang ada di kelas IVB.
Setelah semua kolom-kolom kecil berisi hal-hal yang ada di kelas IVB kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan benda tersebut menjadi
lebih rinci. Contohnya dari kata “kelas IVB” menghasilkan kata “buku”, siswa di minta untuk menjelaskan buku apa yang ada di kelas IVB tersebut.
Guru membagikan selembar kertas kosong kepada siswa, siswa diminta untuk mengisi kertas tersebut sebagai bentuk kerangka karangan sesuai dengan
contoh yang telah diberikan oleh guru. guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan temannya dan bertanya jawab dengan guru tentang
ruang kelas IVB. Guru membimbing siswa dalam membuat kerangka karangan. Guru berkeliling mengamati siswa dari meja ke meja dan
memotivasi serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
55
Kemudian siswa diminta untuk mengumpulkan informasi tentang kelas IVB sebagai bahan menulis karangan deskripsi pada pertemuan selanjutnya. Pada
proses membuat kerangka karangan pertemuan pertama siklus kedua ini guru lebih fokus membimbing satu persatu siswa dan apabila siswa bertanya guru
mengoreksi langsung kemudian siswa mengganti tulisan pada kerangka karangan deskripsi kelas IVB. Berdasarkan kerangka karangan yang telah
dibuat siswa, guru meminta siswa untuk mengamati kembali apa yang telah ditulis dan melihat kembali keadaan nyatanya. Sebelum menutup pelajaran
guru menjelaskan kembali tentang karangan deskripsi agar siswa lebih termotivasi untuk membuat karangan deskripsi ruang kelas IVB. Guru juga
menjelaskan tentang tata bahasa misalnya, setelah titik haru menggunakan huruf kapital, dan apabila kata depan “di” menunjukkan kata tempat maka
setelah kata “di” harus ada spasi. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada
siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahi oleh
Allah SWT. Guru memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembeljaran hari ini kemudian menutupnya dengan berdoa bersama.
Pertemuan kedua siklus kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015. Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswanya. Guru
menanyakan keadaan siswanya dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas pada saat itu. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran
dan memberi motivasi kepada siswan ya. Guru bertanya kepada siswa “apakah
56
kalian masih ingat hari ini kita akan mendeskripsikan apa?” , “ruang kelas IVB pak”, jawab siswa dengan antusias. Pak guru langsung menyambut
jawaban siswa ”bagus sekali”. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini. Siswa diminta mengeluarkan tugas yang telah dibuat pada hari
sebelumnya. Siswa diminta mengamati kembali kerangka karangan yang telah dibuatnya. Siswa diminta untuk menuliskan karangan deskripsi tentang
kelas IVB. Siswa mengikuti petunjuk dari guru dalam menulis karangan deskripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Guru membagikan kertas bergaris untuk digunakan siswa menuliskarangan deskripsikelas IVB. Pada saat proses menulis guru
berkeliling dari meja ke meja untuk membimbing siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Ada
beberapa siswa yang bertanya tentang judul yang mereka buat jika ada yang kurang sesuai, maka guru memberi saran untuk mengganti judul. Siswa yang
sudah menuliskan judul yang sesuai diminta untuk melanjutkan karangannya. Setelah semua siswa selesai menulis, maka guru meminta siswa untuk
menukarkan hasil tulisannya dengan teman sebangku. Guru membimbing siswa dalam mengoreksi tulisan temannya. Guru meminta siswa yang
mengoreksi tulisan temannya melingkari kata, tanda baca atau ejaan yang kurang tepat. Setelah menligkari tulisan temannya yang kurang tepat siswa
tersebut diberi kesempatan untuk memperbaiki tulisan temannya. Dalam proses revisi siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya kepada
guru dalam upaya memperbaiki karangan siswa lain. Setelah karangan siswa
57
tersebut dikoreksi dan direvisi oleh siswa lain maka karangan tersebut dikembalikan kepada siswa yang memiliki karangan tersebut. Hasil karangan
siswa yang telah direvisi siswa lain kemudian disalin di kertas yang telah disediakan oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk menyalin dengan rapi
dan menghias karangannya sesuai kreativitas yang dimilikinya. Setelah selesai semua tugas siswa, guru meminta siswa untuk menyimpan tugasnya
dan mengamtinya di rumah masing-masing untuk dibacakan di depan kelas pada keesokan harinya.
Guru menutup kegiatan dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan moral, serta
memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama.
Pertemuan ketiga siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015. Pada pertemuan ketiga siklus kedua ini guru memfokuskan
untuk mempublikasikan hasil karangan siswa yang terbaik. Sebelum membuka kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam terlebih dahulu,
kemudian menanyakan keadaan siswadan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran dan
m emberi motivasi kepada siswanya. Guru bertanya kepada siswa “Apakah
kalian sudah mengamati hasil karangan kalian di rumah ?”, “ sudah pak”, jawab siswa. Guru kembali menyambut jawaban siswa “baiklah berarti hari
ini semua sudah siap ya untuk membacakan hasil karangannya didepan kelas ?”, “Siap pak “, jawab siswa serentak.
58
Guru menyampaikan kepada siswa agar membacakan hasil karangan deskripsinya dengan baik, karena hasil karangan yang terbaik akan diminta
membacakan dikelas IVB sebagai pengganti publikasi hasil karangan yang tidak bisa dipajang di papan pajangan kelas IVB. Secara bergantian siswa
maju ke depan membacakan hasil karangan masing-masing. Awalnya siswa dipanggil untuk maju ke depan, namun setelah beberapa orang maju kedepan
siswa lain berebutan untuk maju ke depan kelas. Seluruh siswa maju ke depan kelas secara bergantian untuk membacakan hasil karya karangan deskripsi
ruang kelas IVB. Dari 20 siswa yang ada di kelas IVB melalui penilaian guru dan siswa yang mendengarkan siswa yang mebacakan hasil karangannya,
terdapat 3 orang siswa yang memiliki hasil karangan lebih baik dari siswa lain. Ketiga siswa tersebut diminta untuk membacakan hasil karya karangan
deskripsi kelas IVB ke kelas IVA. Proses publikasi di kelas IVA berjalan lancar. Siswa di kelas IVA mendengarkan siswa yang membacakan hasil
karyanya di depan kelas. Setelah ketiga siswa membacakan hasil karyanya, hasil karya karangan deskripsi siswa tersebut ditempel dipapan tulis kelas
untuk diberikan skor oleh siswa kelas IVA. Kemudian guru meminta siswa kelas IVA untuk maju satu persatu ke depan kelas untuk memberikan poin 1
jika siswa tersebut menyukai hasil karya siswa kelas IVB. Dari ketiga siswa yang membacakan hasil karyanya didepan kelas IVA, seorang siswa kelas
IVB memperoleh nilai tertinggi dibanding dua siswa lainnya yaitu 13 poin. Setelah melaksanakan proses publikasi siswa kembali ke kelas IVB dan di
59
kelas IVB guru mengumumkan di depan kelas siswa yang memperoleh poin tertinggi sebagai reward.
Setelah semua tahap kegiatan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing terlaksana, guru kembali mengkondisikan kelas.
Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan
moral dan memotivasi siswa agar rajin belajar. Guru memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini dan menutup kegiatan
pembelajaran dengan berdoa bersama. 4. Hasil Observasi Siklus II
Observasi tindakan siklus dua ini sama dengan siklus I yaitu peneliti dibantu oleh seorang guru. Observasi dilaksanakan di kelas sesuai dengan
lembar observasi yang telah dibuat. Observasi berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, keaktifan guru dan siswa menjadi meningkat. Selain itu,
keterampilan menulis karangan deskripsi juga meningkat dari pra tindakan ke siklus I.
Pada siklus kedua ini siswa sudah dapat menjelaskan objek lebih rinci pada kerangka karangan. Secara keseluruhan ejaan dan tanda baca sudah
benar. Isi karangan yang siswa kemukakan sudah menunjukkan peningkatan dan sesuai dengan judul serta kerangka karangan. Guru lebih meningkatkan
intensitasnya dalam membimbing siswa, sehingga siswa lebih mudah
60
menuangkan gagasan pada karangannya. Pada saat menjelaskan materi dan mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi, guru selalu mengingatkan
siswa agar selalu memperhatikan tanda baca dan ejaan yang sesuai. Pada siklus kedua ini sswa lebih antusias dan lebih cepat menulis
karangan deskripsi di banding siklus pertama. Hal itu disebabkan karena siswa sudah terlatih menulis dan membuat kerangka karangan pada siklus I.
Jika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, banyak siswa yang berebut untuk bertanya. Demikian pula ketika siswa diminta untuk maju ke depan
membacakan hasil karyanya, mereka sangat bersemangat. Guru juga melakukan reward kepada siswa yang memperoleh nilai hasil karya karangan
deskripsi yang terbaik. Secara umum, pelaksanaan tindakan siklus kedua ini mengalami
peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil keterampilan menulis siswa dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Selain itu waktu penyelesaian menulis
karangan deskripsi semakin cepat dan tulisan yang dihasilkan juga semakin rapi dan terstruktur. Ide- ide siswa yang dituangkan pada karangan juga
semakin baik dan tidak terlalu luas. Guru sudah sangat aktif membimbing siswa dengan berkeliling dari meja ke meja juga untuk memotivasi siswa.
Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi yang berjudul Kelas IVB
61
Gambar 3. Contoh Karangan Deskripsi Siswa tentang Kelas IVB Karya karangan deskripsi siswa di atas menunjukkan isi pada
karangan sesuai dengan topik dan terdapat faktor yang mendukung seperti beberapa benda yang disebutkan ciri-
ciri khusus misalnya, “ terdapat meja yang mempunyai empat kaki”. Organisasi isi pada karangan sesuai dengan
gagasan pokok, susunan kalimatnya jelas dan deskripsi isinya lebih rinci. Benda yang di tulis dideskripsikan secara detail misalnya bentuk dari sebuah
benda, warna, letak dan fungsinya. Seperti yang terlihat pada hasil karangan siswa terdapat sebuah kalimat yang menjelaskan letak suatu benda “di
kelaspun ada bingkai foto presiden dan wakil presiden,bingkai fotonya terletak di sebelah selatan dan berbentuk persegi panjang”. Tata bahasa yang
digunakan efekif dan komunikatif, penggabungan katanya sudah baik, peletakkan tanda baca nya sudah baik. Gaya bahasa dan pemilihan kosakta
sesuai dengan isi karangan. Pemilihan kata yang digunakan juga tidak sering terjadi pengulangan sehingga makna kalimat yang terdapat dalam karangan
62
tersampaikan. Ejaan dan tata tulis yang ada pada kalimat dalam hasil karangan siswa sudah sesuai dengan EYD.
Adapun nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Nama
Siklus I Ketercapaian KKM
1 FA
50 Belum
2 ARS
95 Tercapai
3 ASY
80 Tercapai
4 AS
75 Tercapai
5 CNH
75 Tercapai
6 EK
95 Tercapai
7 GCN
75 Tercapai
8 JDS
65 Belum
9 LNF
95 Tercapai
10 MI
80 Tercapai
11 MNF
75 Tercapai
12 MAN
45 Belum
13 NAF
75 Tercapai
14 NT
75 Tercapai
15 NWM
45 Belum
16 PAT
95 Tercapai
17 TSY
90 Tercapai
18 TNA
95 Tercapai
19 ZS
95 Tercapai
20 SNA
95 Tercapai
Jumlah 1570
Rata-rata 79
Yang Mencapai KKM 16
Yang Belum Mencapai KKM
4
Tabel 5. Daftar nilai tulisan siswa siklus 2 Hasil observasi proses pembelajaran keterampilan menulis karangan
deskripsi pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 79. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I sebesar 61. Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II
63
sudah meningkat sebesar 18. Hasil peningkatan itu dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 4. Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis pra Tindakan, siklus 1 dan siklus 2
Pengamatan terhadap siswa pada proses menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing, pada siklus 2 sama dengan siklus 1
menggunakan lembar pengamatan. Hasil penilaian terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kriteria Skor nilai rata-rata per
siswa Persentase
Nilai terendah 20
45 Nilai tertinggi
35 80
Dari hasil analisis pengamatan guru, peneliti dan observer diperoleh hasil jumlah skor masing-masing siswa meningkat menjadi rata-rata
persiswa menjadi 75, sehingga sesuai dengan kategori interval yang ditetapkan pertemuan siklus 2 ini termasuk dalam kategori sangat baik.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pra tindakan Siklus I
Siklus II
64
5. Refleksi Tindakan Siklus 2 Pada kegiatan refleksi, guru beserta peneliti melakukan diskusi
untuk melakukan evaluasi pada siklus dua. Masalah-masalah yang terjadi pada siklus pertama secara keseluruha dapat di atasi pada siklus dua.
Pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing menunjukkan adanya peningkatan terhadap keterampilan
menulis karangan. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi dan tes
menulis.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis tebimbing pada siklus dua sudah dilakukan guru dengan maksimal. Guru
sudah aktif membimbing dan memotivasi siswa dari meja ke meja dalam melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa sudah
berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Sehingga kesalahan-kesalahan menulis karangan deskripsi dapat
diatasi, terlebih dalam penggunaan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Peningkatan kemampuan mengarang deskripsi siswa juga terlihat
dalam kegiatan pembelajaran dan antusias siswa pada proses pembelajaran mengarang berlangsung. Hal tersebut menunjukkan adanya respon positif
dari siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi. Guru sudah sangat aktif membimbibg siswanya dan siswa juga
merasa terbantu dengan adanya bimbingan guru. Sebelum memulai pelajaran, guru sudah menyampaikan tujuan serta kegiatan pembelajran
yang akan dilakukan pada tiap pertemuan.
65
Untuk mengetahui jumlah siswa yang telah mencapai KKM dalam menulis karangan deskripsi pada siklus dua dapat dilihat pada tabel berikut
ini. Kriteria
Jumlah siswa Persentase
Mencapai KKM 16
80 Belum Mencapai
KKM 4
20 Jumlah
20 100
Tabel 6. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus 2 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data siswa yang nilainya sudah
memenuhi KKM sebanyak 16 siswa atau 80 dan siswa yang nilainya belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau 20. Dengan demikian
terjadi kenaikan siswa yang nilainya di atas KKM dari siklus 1 ke siklus 2. Penelitian berhenti disiklus dua karena jumlah siswa yang nilainya
mencapai KKM sudah mencapai 80. Hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti terjadi peningkatan
nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebesar 15 dari nilai rata-rata siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 64 menjadi 79. Untuk
mengetahui perbandingan nilai rata-rata pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram berikut ini.
66
Gambar 5 . Grafik Nilai Rata-Rata Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Pra Tindakan, Siklus 1, dan Siklus 2