Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39 Adapun hasil dari karangan siswa sebagai berikut. No Nama Pra tindakan Ketercapaian KKM 1 FA 49 Belum 2 ARS 77 Tercapai 3 ASY 56 Belum 4 AS 50 Belum 5 C NH 52 Belum 6 EK 60 Belum 7 GCN 51 Belum 8 JDS 53 Belum 9 LN F 70 Belum 10 M I 59 Belum 11 M NF 60 Belum 12 MAN 55 Belum 13 N AF 56 Belum 14 NT 62 Belum 15 NWM 50 Belum 16 PAT 76 Tercapai 17 T SY 73 Belum 18 T NA 65 Belum 19 ZS 70 Belum 20 S NA 78 Tercapai Jumlah 1222 Rata-rata 61 Yang Mencapai KKM 3 Yang Belum Mencapai KKM 17 Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan Hasil observasi penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada kondisi awal masih sangat rendah. Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. Siswa yang mencapai KKM hanya 3 siswa atau 15. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam 3 kali pertemuan dimulai dengan perencanaan dan tindakan sebagai berikut. 40 a. Perencanaan I Pada tahap perencanaan ini peneliti berkordinasi dengan guru merancang tindakan yang dilaksanakan, antara lain : 1 Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan. 2 Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengan menggali pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3 Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 4 Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran. 5 Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksnaan pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas. 6 Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, yaitu kamera. b. Pelaksanaan Tindakan siklus I Pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas melaksanakan pembelajaran dengan penerapan strategi menulis terbimbing yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Selama proses 41 pembelajaran berlangsung, Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke I dilaksanakan pada tanggal 4 April 2015. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 70 menit 2 x 35 menit. Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga siklus I materi yang diajarkan adalah mengarang deskripsi dengan tema perpustakaan. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa dan hanya 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama siklus I, namun diminta untuk tetap mengumpulkan tugas pada pertemuan selanjutnya. Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas dan mengabsen siswa selanjutnya memotivasi siswa agar bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan melakukan tepuk satu secara serentak. Guru bercerita tentang lingkungan sekolah sebagai apersepsi pada pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikann inti tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk berimajinasi dengan suatu benda yang mereka lihat dilingkungan sekolah. Setelah siswa berimajinasi dengan suatu objek yang ada di lingkungan sekolah, guru meminta siswa untuk menyebutkan benda hidup dan benda mati apa saja yang ada di lingkungan sekolah. Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru. Secara bergantian siswa berlomba-lomba menjawab pertanyaan dari guru tentang benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Guru menerima jawaban siswa dan membuat sebuah bagan di papan tulis. 42 Mulanya guru membuat sebuah lingkaran di papan tulis dan ditulislah di dalam lingkaran tersebut kata kantin. Dari lingkaran yang berisi kata kantin guru membuat anak panah mengarah kepada lingkaran-lingkaran kecil. Pada lingkaran-lingkaran kecil tersebut satu persatu siswa diminta maju ke depan untuk menuliskan benda apa saja yang ada di kantin serta kegiatan apa saja yang ada di kantin. Sebagian siswa antusias menulis benda yang ada di kantin pada lingkaran-lingkaran kecil yang telah di buatkan oleh guru di papan tulis. Sebelum guru menjelaskan tentang materi karangan deskripsi siswa diminta untuk mengamati bagan yang telah diisi dengan kata benda yang ada di kantin sekolah sebagai contoh kerangka karangan. Dari hasil pengamatan bagan yang ada di papan tulis, guru menjelaskan materi tentang karangan deskripsi. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajaran dilanjutkan guru bersama siswa dengan menentukan tema karangan. Siswa diberi kesempatan untuk menentukan tema, melihat apa saja yang ada dilingkungan sekolah. Akhirnya siswa bersama guru sepakat memilih tema perpustakaan. Guru membagikan selembar kertas yang berisi bagan kosong. Untuk mengisi bagan kosong tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengamati secara langsung perpustakaan sekolah. Pada saat berada diperpustakaan siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menuliskan hasil pengamatannya di kertas kosong terlebih dahulu sebelum menuliskan di bagan kosong. Siswa terlihat aktif mengamati benda-benda yang ada di perpustakaan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan temannya apabila dalam proses mengamati terdapat kesulitan. Dari beberapa hal yang sudah dituliskan di kertas 43 kosong tentang perpustakaan siswa di minta untuk memilih dan menuliskan hal yang sangat berpengaruh dengan perpustakaan kemudian menuliskannya dibagan yang kosong. Bagan yang kosong tersebut diisi oleh siswa sebagai kerangka karangan yang akan dibuat pada pertemuan selanjutnya. Guru membimbing siswa dalam menulis kerangka karangan. Siswa aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah siswa menyelesaikan tugas menulis kerangka karangan guru mengumpulkan kerangka karangan tersebut untuk di koreksi sebagai dasar pembuatan karangan deskripsi pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan penekanan pada materi pelajaran dan bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa. Guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian sudah mengumpulkan informasi tentang perpustakaan ?”,”sudah pak” jawab siswa. Siswa diminta mengeluarkan dan mengamati kembali kerangka karangan yang telah dibuatnya. Siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi tentang perpustakaan sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat. Siswa antusias menulis karangan dan mengikuti petunjuk dari guru dengan waktu yang telah ditentukan. Pada proses menulis karangan deskripsi guru membimbing siswa dengan cara mengamati secara langsung satu persatu siswa dari meja ke meja. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat proses menulis berlangsung. Siswa terlihat tenang dalam menulis. Setelah 44 selesai menulis karangan deskripsi, siswa diminta untuk menukarkan tulisannya dengan tulisan temannya. Tulisan yang telah ditukarkan dengan temannya kemudian dikoreksi bersama. Siswa yang mengoreksi diberi kesempatan oleh guru untuk memperbaiki tulisan temannya. Namun dalam proses revisi beberapa siswa mengalami kesulitan misalnya siswa dapat melihat kesalahan pada tulisan temannya namun tidak dapat memperbaiki tulisannya. Pada saat merevisi tulisan teman suasana kelas menjadi lebih ramai karena beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk memperbaiki tulisan temannya dan bertanya kepada guru. Guru membimbing siswa dalam proses merevisi. Setelah selesai merevisi tulisan temannya, tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan pada map masing-masing siswa yang sudah tertata rapi di kelas IVB. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini, dilanjutkan dengan menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahi oleh Allah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan menutup dengan doa bersama. Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015, guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, dilanjutkan dengan menanyakan keadaan siswanya dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembeljaran dan memberi motivasi kepada siswa. guru bertanya sebagai bentuk apersepsi kepada siswa “apakah kalian masih ingat dengan perpustakaan?”, “masih pak”, jawab siswa. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran. 45 Memulai kegiatan inti, guru meminta siswa untuk mengambil map masing-masing dan mengeluarkan karangan deskripsi yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Siswa diminta mengamati tulisannya yang telah dikoreksi oleh temannya. Kemudian siswa di minta mengedit tulisan sendiri serta menyalin karangannya pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Guru merevisi dan mengedit kembali tulisan siswa yang telah direvisi oleh temannya. Siswa diberi kesempatan untuk membacakan karangannya di depan kelas. Karangan siswa yang terbaik mendapatkan reward menempelkan karangannya di papan pajangan kelas. Namun karena di kelas IVB tidak memiliki papan pajangan kelas guru hanya mengumumkan siswa yang memperoleh nilai terbaik. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Guru menyampaikan pesan moral dan memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran serta menutup kegiatan pembelajaran dengan doa bersama. c. Hasil Observasi Siklus I Kegiatan observasi dilaksanaan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang guru. Observasi dilaksanakan di kelas sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung aktifitas keterampilan menulis karangan deskripsi dan mengamati penilaian melalui strategi menulis terbimbing. 46 Hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah masih siswa yang mengalami kesulitan, masih ada beberapa siswa yang menuliskan judul terlalu luas dan menuliskan karangan tidak sesuai dengan kerangka karangan. Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa adalah mengembangkan ide dan gagasan karangan, karena siswa belum dibimbing secara maksimal mengembangkan gagagsan yang baik. Gagasan-gagasan yang dideskripsikan siswa pada umumnya masih ada yang kurang sesuai dengan apa yang siswa lihat dan siswa tuliskan pada kerangka karangan. Selain itu siswa banyak mengulang kalimat yang sudah ditulis sebelumnya. Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengoreksi hasil karangan temannya, sehingga setelah dikoreksi oleh siswa harus dikoreksi ulang oleh guru. Adapun hasil karangan siswa setelah tindakan siklus I adalah sebagai berikut. No Nama Siklus I Ketercapaian KKM 1 FA 50 Belum 2 ARS 95 Tercapai 3 ASY 65 Belum 4 AS 60 Belum 5 CNH 70 Belum 6 EK 60 Belum 7 GCN 60 Belum 8 JDS 40 Belum 9 LNF 60 Belum 10 MI 75 Tercapai 11 MNF 70 Belum 12 MAN 45 Belum 13 NAF 50 Belum 14 NT 40 Belum 47 Tabel 3. Daftar Nilai Tulisan Siswa Siklus 1 Hasil observasi proses pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 64. Peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 61. Secara umum pelaksanaan tindakan siklus I belum maksimal, masih terdapat 14 dari 20 siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi berjudul perpustakaan Gambar 1. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan 15 NWM 50 Belum 16 PAT 75 Tercapai 17 TSY 85 Tercapai 18 TNA 75 Tercapai 19 ZS 50 Belum 20 SNA 95 Tercapai Jumlah 1270 Rata-rata 64 Yang Mencapai KKM 6 Yang Belum Mencapai KKM 14 48 Karya siswa di atas menunjukkan bahwa isi pada karangan belum menyebutkan secara detail faktor pendukung. Misalnya, benda-benda yang ada di perpustakaan hanya disebutkan warna dan fungsinya tanpa menyebutkan benda tersebut terletak disebelah mana. Pada organisasi isi, masih terdapat beberapa kata yang kurang sinkron terhadap isi karangan seperti “kemarin aku dan teman- teman di perpustakaan melihat almari”. Sebaiknya dapat dituliskan dengan “kemarin aku dan teman-teman berkunjung ke perpustakaan dan melihat beberapa benda”. Tata bahasanya masih kurang efektif dan kurang komunikatif seperti “jendela berwarna cokelat berbentuk persegi panjang berjumlah 12 buah jendela”. Seharusnya dapat dituliskan dengan “terdapat 12 jendela yang berbentuk persegi panjang dan berwarna cokelat”. Gaya bahasa pilihan struktur kosakata masih rendah, kosakata yang digunakan terbatas. Terdapat beberapa kalimat yang ditulis berulang-ulang, seperti menjelaskan warna, fungsi dan jumlah benda. Ejaan dan tata tulis kurang sesuai dengan EYD peletakkan tanda baca seperti tanda koma masih banyak kekurangan sehingga makna kalimat dalam sebuah kalimat kurang tersampaikan. 49 Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi yang berjudul perpustakaan Gambar 2. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan Karya karangan deskripsi siswa di atas menunjukkan isi pada karangan sesuai dengan topik dan terdapat faktor yang mendukung seperti beberapa benda yang disebutkan ciri- ciri khusus misalnya, “terdapat sapu yang bergagang putih”. Organisasi isi pada karangan sesuai dengan gagasan pokok, susunan kalimatnya jelas dan deskripsi isinya lebih rinci. Benda yang di tulis dideskripsikan secara detail misalnya bentuk dari sebuah benda, warna, dan fungsinya. Tata bahasa yang digunakan efekif dan komunikatif, penggabungan katanya sudah baik namun setiap pemberhentian kalimat selalu di awali dengan kata “di perpustakaan” sebaiknya dapat dituliskan dengan kata lain yang lebih variatif seperti kata “pada perpustakaan” atau tanpa menggunakan kata depan. Gaya bahasa dan pemilihan kosakta sesuai dengan isi karangan. Pemilihan kata 50 yang digunakan juga tidak sering terjadi pengulangan sehingga makna kalimat yang terdapat dalam karangan tersampaikan. Ejaan dan tata tulis sudah sesuai dengan EYD walaupun terjadi sedikit kesalahan seperti peletakkan tanda titik dan koma juga awalan huruf kapital setelah tanda titik. Hasil observasi siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kriteria Skor rata-rata per siswa Persentase Nilai terendah 17 39 Nilai tertinggi 30 68 Berdasarkan tabel di atas analisis penilaian observasi terhadap aktivitas menulis karangan deskripsi siswa melalui strategi menulis terbimbing, diperoleh hasil skor masing-masing siswa 75, dari hasil yang diperoleh tersebut belum menunjukkan kriteria keberhasilan. d. Refleksi Tindakan Siklus I Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus, untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dengan strategi menulis terbimbing pada materi keterampilan menulis karangan deskripsi dapat tercapai. Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan refleksi ini, guru dan peneliti mengadakan diskusi untuk megevaluasi hasil pelaksnaan tindakan, peniaian proses, masalah- masalah yang muncul dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis terbimbing belum maksimal, guru belum memberikan contoh karangan yang baik dalam bentuk tulisan sebelum meminta siswa menulis karangan deskripsi. 51 Guru hanya memberikan contoh karangan deskripsi secara lisan. Selain itu beberapa siswa masih enggan bertanya pada saat merevisi tulisan temannya. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dengan strategi menulis terbimbing belum maksimal. Misalnya, pada saat guru berkeliling membimbing, siswa lain asyik bicara dan bermain dengan temannya. Bimbingan yang diberikan guru juga masih kurang maksimal karena hanya terfokus kepada beberapa siswa yang rajin bertanya. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan agar peneliti dan guru menemukan jalan keluar terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus pertama. Refleksi siklus pertama juga dilakukan guru dan peneliti untuk rencana perbaikan pada siklus kedua. Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan siklus kedua, maka intensitas guru dalam membimbing siswa perlu ditingkatkan, serta guru dapat menjelaskan lebih rinci mengenai materi tentang karangan deskripsi, ejaan dan tanda baca yang digunakan. Guru juga dapat mencari solusi lain untuk mempublikasikan hasil karangan siswa. Secara ringkas tingkat keberhasilan menulis karangan deskripsi siswa melalui penerapan strategi menulis terbimbing pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Kriteria Jumlah Siswa Persentase Mencapai KKM 6 30 Belum Mencapai KKM 14 70 Jumlah 20 100 Tabel 4. Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada Siklus I Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 6 siswa atau 30 yang dinyatakan telah berhasil mencapai KKM dan siswa yang belum memenuhi 52 KKM sebanyak 14 siswa atau 70. Terjadi peningkatan nilai siswa yang memenuhi KKM dari pra tindakan ke siklus I sebesar 55 dari nilai pra tindakan sebesar 15. Berdasarkan hasil refleksi peneliti merasa masih diperlukan tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus I, oleh sebab itu guru dan peneliti menyusun rencana perbaikan pada siklus 2. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 Perencanaan tindakan pada siklus kedua ini sama dengan perencanaan siklus I. Namun, yang membedakannya adalah perlakuan guru terhadap siswa yaitu lebih memfokuskan bimbingan kepada siswa. Dalam perencanaan tindakan siklus kedua ini, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan tentang apa yang dipersiapkan dalam perencanaan tindakan siklus kedua sehingga hasilnya lebih baik dari siklus pertama. Materi yang disampaikan pada siklus kedua ini masih sama dengan siklus pertama yaitu mengenai karangan deskripsi. Adapun persiapan yang dilakukan pada siklus kedua ini, adalah sebagai berikut. 1 Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disampaikan. 2 Peneliti bersama guru berdiskusi menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengn menggali pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri. 53 Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3 Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 4 Menyiapkan media yang digunakan. 5 Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas. 6 Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, yaitu kamera. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini dilaksanakan oleh guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti yang bekerja sama dengan guru yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 70 menit dalam satu jam pelajaran dengan alokasi waktunya 2 x 35 menit. Pertemuan pertama siklus kedua ini dilaksanakan pada 28 April 2015. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. guru menanyakan keadaaan siswa dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa `untuk memulai pembelajaran dan memotivasi siswa. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi minggu lalu yaitu tentang deskripsi tempat. Guru bertanya “siapa yang masih ingat minggu lalu 54 kita mendeskripsikan apa?”, “perpustakaan pak”, jawab siswa.”bagus sekali”, “Nah, hari ini kita akan mendeskripsikan suatu tempat yang sangat dekat dengan kita”,”tempat apa itu pak?” tanya siswa. “Hari ini kita akan mendeskripsikan ruang kelas IVB”. Sebelum menyampaikan materi guru menunjukkan contoh sebuah karangan yang telah dibuat siswa pada pertemuan sebelumnya. Guru menghubungkan contoh karangan dengan materi hari ini. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan hari ini. Siswa mengamati bagan di kertas yang ditempel di papan tulis, awalnya bagan tersebut kosong kemudian guru menuliskan kata kelas IVB. Guru meminta siswa untuk mengamati ruang kelas IVB kemudian guru mulai membuat tanda panah dan menuliskan benda-benda yang ada di kelas IVB. Setelah semua kolom-kolom kecil berisi hal-hal yang ada di kelas IVB kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan benda tersebut menjadi lebih rinci. Contohnya dari kata “kelas IVB” menghasilkan kata “buku”, siswa di minta untuk menjelaskan buku apa yang ada di kelas IVB tersebut. Guru membagikan selembar kertas kosong kepada siswa, siswa diminta untuk mengisi kertas tersebut sebagai bentuk kerangka karangan sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh guru. guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan temannya dan bertanya jawab dengan guru tentang ruang kelas IVB. Guru membimbing siswa dalam membuat kerangka karangan. Guru berkeliling mengamati siswa dari meja ke meja dan memotivasi serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 55 Kemudian siswa diminta untuk mengumpulkan informasi tentang kelas IVB sebagai bahan menulis karangan deskripsi pada pertemuan selanjutnya. Pada proses membuat kerangka karangan pertemuan pertama siklus kedua ini guru lebih fokus membimbing satu persatu siswa dan apabila siswa bertanya guru mengoreksi langsung kemudian siswa mengganti tulisan pada kerangka karangan deskripsi kelas IVB. Berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat siswa, guru meminta siswa untuk mengamati kembali apa yang telah ditulis dan melihat kembali keadaan nyatanya. Sebelum menutup pelajaran guru menjelaskan kembali tentang karangan deskripsi agar siswa lebih termotivasi untuk membuat karangan deskripsi ruang kelas IVB. Guru juga menjelaskan tentang tata bahasa misalnya, setelah titik haru menggunakan huruf kapital, dan apabila kata depan “di” menunjukkan kata tempat maka setelah kata “di” harus ada spasi. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahi oleh Allah SWT. Guru memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembeljaran hari ini kemudian menutupnya dengan berdoa bersama. Pertemuan kedua siklus kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015. Guru mengucapkan salam kepada seluruh siswanya. Guru menanyakan keadaan siswanya dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas pada saat itu. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswan ya. Guru bertanya kepada siswa “apakah 56 kalian masih ingat hari ini kita akan mendeskripsikan apa?” , “ruang kelas IVB pak”, jawab siswa dengan antusias. Pak guru langsung menyambut jawaban siswa ”bagus sekali”. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini. Siswa diminta mengeluarkan tugas yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Siswa diminta mengamati kembali kerangka karangan yang telah dibuatnya. Siswa diminta untuk menuliskan karangan deskripsi tentang kelas IVB. Siswa mengikuti petunjuk dari guru dalam menulis karangan deskripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Guru membagikan kertas bergaris untuk digunakan siswa menuliskarangan deskripsikelas IVB. Pada saat proses menulis guru berkeliling dari meja ke meja untuk membimbing siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya tentang judul yang mereka buat jika ada yang kurang sesuai, maka guru memberi saran untuk mengganti judul. Siswa yang sudah menuliskan judul yang sesuai diminta untuk melanjutkan karangannya. Setelah semua siswa selesai menulis, maka guru meminta siswa untuk menukarkan hasil tulisannya dengan teman sebangku. Guru membimbing siswa dalam mengoreksi tulisan temannya. Guru meminta siswa yang mengoreksi tulisan temannya melingkari kata, tanda baca atau ejaan yang kurang tepat. Setelah menligkari tulisan temannya yang kurang tepat siswa tersebut diberi kesempatan untuk memperbaiki tulisan temannya. Dalam proses revisi siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya kepada guru dalam upaya memperbaiki karangan siswa lain. Setelah karangan siswa 57 tersebut dikoreksi dan direvisi oleh siswa lain maka karangan tersebut dikembalikan kepada siswa yang memiliki karangan tersebut. Hasil karangan siswa yang telah direvisi siswa lain kemudian disalin di kertas yang telah disediakan oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk menyalin dengan rapi dan menghias karangannya sesuai kreativitas yang dimilikinya. Setelah selesai semua tugas siswa, guru meminta siswa untuk menyimpan tugasnya dan mengamtinya di rumah masing-masing untuk dibacakan di depan kelas pada keesokan harinya. Guru menutup kegiatan dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan moral, serta memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Pertemuan ketiga siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015. Pada pertemuan ketiga siklus kedua ini guru memfokuskan untuk mempublikasikan hasil karangan siswa yang terbaik. Sebelum membuka kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian menanyakan keadaan siswadan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran dan m emberi motivasi kepada siswanya. Guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian sudah mengamati hasil karangan kalian di rumah ?”, “ sudah pak”, jawab siswa. Guru kembali menyambut jawaban siswa “baiklah berarti hari ini semua sudah siap ya untuk membacakan hasil karangannya didepan kelas ?”, “Siap pak “, jawab siswa serentak. 58 Guru menyampaikan kepada siswa agar membacakan hasil karangan deskripsinya dengan baik, karena hasil karangan yang terbaik akan diminta membacakan dikelas IVB sebagai pengganti publikasi hasil karangan yang tidak bisa dipajang di papan pajangan kelas IVB. Secara bergantian siswa maju ke depan membacakan hasil karangan masing-masing. Awalnya siswa dipanggil untuk maju ke depan, namun setelah beberapa orang maju kedepan siswa lain berebutan untuk maju ke depan kelas. Seluruh siswa maju ke depan kelas secara bergantian untuk membacakan hasil karya karangan deskripsi ruang kelas IVB. Dari 20 siswa yang ada di kelas IVB melalui penilaian guru dan siswa yang mendengarkan siswa yang mebacakan hasil karangannya, terdapat 3 orang siswa yang memiliki hasil karangan lebih baik dari siswa lain. Ketiga siswa tersebut diminta untuk membacakan hasil karya karangan deskripsi kelas IVB ke kelas IVA. Proses publikasi di kelas IVA berjalan lancar. Siswa di kelas IVA mendengarkan siswa yang membacakan hasil karyanya di depan kelas. Setelah ketiga siswa membacakan hasil karyanya, hasil karya karangan deskripsi siswa tersebut ditempel dipapan tulis kelas untuk diberikan skor oleh siswa kelas IVA. Kemudian guru meminta siswa kelas IVA untuk maju satu persatu ke depan kelas untuk memberikan poin 1 jika siswa tersebut menyukai hasil karya siswa kelas IVB. Dari ketiga siswa yang membacakan hasil karyanya didepan kelas IVA, seorang siswa kelas IVB memperoleh nilai tertinggi dibanding dua siswa lainnya yaitu 13 poin. Setelah melaksanakan proses publikasi siswa kembali ke kelas IVB dan di 59 kelas IVB guru mengumumkan di depan kelas siswa yang memperoleh poin tertinggi sebagai reward. Setelah semua tahap kegiatan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing terlaksana, guru kembali mengkondisikan kelas. Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini. Guru menyampaikan pesan moral dan memotivasi siswa agar rajin belajar. Guru memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. 4. Hasil Observasi Siklus II Observasi tindakan siklus dua ini sama dengan siklus I yaitu peneliti dibantu oleh seorang guru. Observasi dilaksanakan di kelas sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, keaktifan guru dan siswa menjadi meningkat. Selain itu, keterampilan menulis karangan deskripsi juga meningkat dari pra tindakan ke siklus I. Pada siklus kedua ini siswa sudah dapat menjelaskan objek lebih rinci pada kerangka karangan. Secara keseluruhan ejaan dan tanda baca sudah benar. Isi karangan yang siswa kemukakan sudah menunjukkan peningkatan dan sesuai dengan judul serta kerangka karangan. Guru lebih meningkatkan intensitasnya dalam membimbing siswa, sehingga siswa lebih mudah 60 menuangkan gagasan pada karangannya. Pada saat menjelaskan materi dan mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi, guru selalu mengingatkan siswa agar selalu memperhatikan tanda baca dan ejaan yang sesuai. Pada siklus kedua ini sswa lebih antusias dan lebih cepat menulis karangan deskripsi di banding siklus pertama. Hal itu disebabkan karena siswa sudah terlatih menulis dan membuat kerangka karangan pada siklus I. Jika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, banyak siswa yang berebut untuk bertanya. Demikian pula ketika siswa diminta untuk maju ke depan membacakan hasil karyanya, mereka sangat bersemangat. Guru juga melakukan reward kepada siswa yang memperoleh nilai hasil karya karangan deskripsi yang terbaik. Secara umum, pelaksanaan tindakan siklus kedua ini mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil keterampilan menulis siswa dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Selain itu waktu penyelesaian menulis karangan deskripsi semakin cepat dan tulisan yang dihasilkan juga semakin rapi dan terstruktur. Ide- ide siswa yang dituangkan pada karangan juga semakin baik dan tidak terlalu luas. Guru sudah sangat aktif membimbing siswa dengan berkeliling dari meja ke meja juga untuk memotivasi siswa. Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi yang berjudul Kelas IVB 61 Gambar 3. Contoh Karangan Deskripsi Siswa tentang Kelas IVB Karya karangan deskripsi siswa di atas menunjukkan isi pada karangan sesuai dengan topik dan terdapat faktor yang mendukung seperti beberapa benda yang disebutkan ciri- ciri khusus misalnya, “ terdapat meja yang mempunyai empat kaki”. Organisasi isi pada karangan sesuai dengan gagasan pokok, susunan kalimatnya jelas dan deskripsi isinya lebih rinci. Benda yang di tulis dideskripsikan secara detail misalnya bentuk dari sebuah benda, warna, letak dan fungsinya. Seperti yang terlihat pada hasil karangan siswa terdapat sebuah kalimat yang menjelaskan letak suatu benda “di kelaspun ada bingkai foto presiden dan wakil presiden,bingkai fotonya terletak di sebelah selatan dan berbentuk persegi panjang”. Tata bahasa yang digunakan efekif dan komunikatif, penggabungan katanya sudah baik, peletakkan tanda baca nya sudah baik. Gaya bahasa dan pemilihan kosakta sesuai dengan isi karangan. Pemilihan kata yang digunakan juga tidak sering terjadi pengulangan sehingga makna kalimat yang terdapat dalam karangan 62 tersampaikan. Ejaan dan tata tulis yang ada pada kalimat dalam hasil karangan siswa sudah sesuai dengan EYD. Adapun nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Nama Siklus I Ketercapaian KKM 1 FA 50 Belum 2 ARS 95 Tercapai 3 ASY 80 Tercapai 4 AS 75 Tercapai 5 CNH 75 Tercapai 6 EK 95 Tercapai 7 GCN 75 Tercapai 8 JDS 65 Belum 9 LNF 95 Tercapai 10 MI 80 Tercapai 11 MNF 75 Tercapai 12 MAN 45 Belum 13 NAF 75 Tercapai 14 NT 75 Tercapai 15 NWM 45 Belum 16 PAT 95 Tercapai 17 TSY 90 Tercapai 18 TNA 95 Tercapai 19 ZS 95 Tercapai 20 SNA 95 Tercapai Jumlah 1570 Rata-rata 79 Yang Mencapai KKM 16 Yang Belum Mencapai KKM 4 Tabel 5. Daftar nilai tulisan siswa siklus 2 Hasil observasi proses pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 79. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I sebesar 61. Secara umum pelaksanaan tindakan siklus II 63 sudah meningkat sebesar 18. Hasil peningkatan itu dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 4. Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis pra Tindakan, siklus 1 dan siklus 2 Pengamatan terhadap siswa pada proses menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing, pada siklus 2 sama dengan siklus 1 menggunakan lembar pengamatan. Hasil penilaian terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kriteria Skor nilai rata-rata per siswa Persentase Nilai terendah 20 45 Nilai tertinggi 35 80 Dari hasil analisis pengamatan guru, peneliti dan observer diperoleh hasil jumlah skor masing-masing siswa meningkat menjadi rata-rata persiswa menjadi 75, sehingga sesuai dengan kategori interval yang ditetapkan pertemuan siklus 2 ini termasuk dalam kategori sangat baik. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pra tindakan Siklus I Siklus II 64 5. Refleksi Tindakan Siklus 2 Pada kegiatan refleksi, guru beserta peneliti melakukan diskusi untuk melakukan evaluasi pada siklus dua. Masalah-masalah yang terjadi pada siklus pertama secara keseluruha dapat di atasi pada siklus dua. Pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing menunjukkan adanya peningkatan terhadap keterampilan menulis karangan. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi dan tes menulis. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis tebimbing pada siklus dua sudah dilakukan guru dengan maksimal. Guru sudah aktif membimbing dan memotivasi siswa dari meja ke meja dalam melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa sudah berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Sehingga kesalahan-kesalahan menulis karangan deskripsi dapat diatasi, terlebih dalam penggunaan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Peningkatan kemampuan mengarang deskripsi siswa juga terlihat dalam kegiatan pembelajaran dan antusias siswa pada proses pembelajaran mengarang berlangsung. Hal tersebut menunjukkan adanya respon positif dari siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi. Guru sudah sangat aktif membimbibg siswanya dan siswa juga merasa terbantu dengan adanya bimbingan guru. Sebelum memulai pelajaran, guru sudah menyampaikan tujuan serta kegiatan pembelajran yang akan dilakukan pada tiap pertemuan. 65 Untuk mengetahui jumlah siswa yang telah mencapai KKM dalam menulis karangan deskripsi pada siklus dua dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kriteria Jumlah siswa Persentase Mencapai KKM 16 80 Belum Mencapai KKM 4 20 Jumlah 20 100 Tabel 6. Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM pada Siklus 2 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM sebanyak 16 siswa atau 80 dan siswa yang nilainya belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau 20. Dengan demikian terjadi kenaikan siswa yang nilainya di atas KKM dari siklus 1 ke siklus 2. Penelitian berhenti disiklus dua karena jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM sudah mencapai 80. Hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti terjadi peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sebesar 15 dari nilai rata-rata siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 64 menjadi 79. Untuk mengetahui perbandingan nilai rata-rata pra tindakan, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram berikut ini. 66 Gambar 5 . Grafik Nilai Rata-Rata Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Pra Tindakan, Siklus 1, dan Siklus 2

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif antar guru kelas IVB SDN Cepit Sewon dengan peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketarampilan menulis karangan deskripsi siswa sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu satu jam mata pelajaran 2 x 35 menit. Pelakasanaan tindakan sebelum pra siklus ke siklus 1 hingga siklus 2 menunjukkan penelitian ini mengalami dampak positif. Hal ini dapat dilihat dari nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa yang semakin meningkat. Nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sudah mencapai KKM yaitu 75. Dampak positif ini merupakan tujuan peneliti melakukan penelitian ini. Penerapan strategi menulis terbimbing pada keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan salah satu cara untuk membantu siswa dalam mendeskripsikan suatu objek agar lebih mudah menuangkan ide dan 20 40 60 80 100 Pra tindakan Siklus 1 Siklus 2 67 gagasannya karena pada strategi ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan aktif membimbing siswa. Pada kegiatan pra tindakan, guru masih menggunakan pembelajaran secara konvensional. Siswa hanya difokuskan belajar di dalam kelas, siswa tidak diajak untuk mengamati suatu objek secara langsung agar mudah dalam mengembangkan ide pada karangannya. Hal itu menyebabkan siswa cepat bosan. Pembelajaran dengan materi keterampilan menulis karangan deskripsi belum dilaksanakan dengan efekti terbukti dari nilai hasil karangan siswa yang belum mencapai KKm yaitu 75. Pada proses pembelajaran juga belum terlihat antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya antusias siswa dalam bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas, jika ditanya oleh guru siswa lebih memilih diam. Interaki guru dan siswa belum begitu baik sehingga suasana kelas menjadi kurang nyaman. Pada kegiatan pra tindakan guru belum memberikan tindakan seperti, membimbing siswa dalam menulis, memotivasi siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk mengamati suatu objek secara langsung. Sehingga siswa yang mencapai KKM pada materi ini hanya 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB masih sangat rendah. Pada hasil observasi tindakan pra siklus ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. 68 Pada siklus I guru menerapkan strategi menulis terbimbing pada materi keterampilan menulis karangan deskripsi. Pada pelaksanaan tindakan pembelajaran guru sudah melaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru juga sudah melaksanakan penerapan strategi menulis terbimbing secara optimal agar pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Siswa sudah dibimbing guru dalam proses menulis karangan deskripsi mulai dari proses pengamatan objek, pemilihan judul, pembuatan kerangka karangan, menulis karangan deskripsi, proses editing hingga publikasi hasil karya siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Saleh Abbas 2006:138 siswa dibimbing untuk dapat mempublikasikan hasil tulisannya. Guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara mengamati siswa dari meja ke meja. Namun masih terdapat kekurangan seperti guru hanya membimbing beberapa siswa, sehingga siswa lain kurang diperhatikan. Pada saat guru menjelaskan materi tentang karangan deskripsi siswa kurang memperhatikan sehingga pada saat proses menulis siswa mengalami kesulitan. Siswa juga masih takut untuk mengungkapkan pendapatnya di depan teman-temannya. Siswa cenderung hanya diam atau ramai dengan temannya. Namun, secara keseluruhan siswa-siswa sudah mulai antusias dalam mengikuti pembelajaran karena guru menjelaskan tidak hanya sekedar ceramah, akan tetapi mengajak siswa mengamati perpustakaan sebagai objek yang akan dideskripsikan secara langsung. Pada siklus 1 sudah terlihat adanya peningkatan pada hasil mengarang deskripsi. Hal ini terbukti sudah ada banyak siswa yang nilainya memenuhi 69 KKM. Penerapan strategi menulis terbimbing, selain dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses menulis karangan deskripsi, juga mampu meningkatkan nilai rata-rata kelas. Dalam pembelajaran siklus 1, nilai rata- rata kelas meningkat sebesar 3 dari nilai pra tindakan sebesar 61 menjadi 64. Sementara persentase siswa yang telah mencapai KKM pada siklus 1 meningkat 15 dari 15 pada pra tindakan menjadi 30 pada siklus 1. Dalam menulis karangan deskripsi, siswasudaha mengetahui aspek- aspek yang ada dalam karangan, namun belum dapat menerapkannya secara maksimal. Dari hasil penilaian yang dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang memenuhi KKM belum mencapai 75 serta strategi menulis terbimbing belum dilaksanakan dengan baik karena guru belum membimbing secara maksimal. untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus 2 dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan pada siklus 1 dan berusaha memperbakinya. Pada siklus 2, kegiatan pembelajaran masih dilakukan tentang menulis karangan deskripsi, namun objek yang digunakan berbeda hal ini dilakukan agar siswa memperoleh pengalaman yag berbeda dan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari. Pada siklus 2, siswa mengamati ruang kelas IVB yang akan digunakan untuk baan mengarang. Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa dalam mengelolah kelas sudah mengalami peningkatan yang tajam. Hal tersebut dilihat dari kegiatan guru yang lebih aktif membimbing siswanya sehingga proses pembelajaran dapat sesuai dengan yang direncanakan. Interaksi antara guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI KRATIF PRODUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 3 220

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLES PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Example Non Examples Pada Siswa Kelas IV SD N II Setrorejo Tahun Ajaran 2012/2013 Pa

0 0 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING DI KELAS III SD NEGERI BEJI.

27 240 181

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN I KRAJAN JATINOM.

0 0 101

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TUNGGAL PADA SISWA KELAS IIB SD NEGERI 1 SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 1 163

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS IVA SD NEGERI DERESAN.

0 0 221

PENGARUH MENULIS TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS IV SD

0 1 9