10
diberikan kepada siswa untuk dapat membantu siswa dalam berkomunikasi di lingkungannya, serta membekali siswa untuk berbahasa indonesia yang baik
dan benar sebagaimana bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di bidang pendidikan termasuk sekolah dasar.
B. Pembelajaran Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan Menulis Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa
seseorang mencerminkan
pikirannya. Semakin
terampil seseorang
berbahasa,semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan.
Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir Tarigan, 2013: 1.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinan, atau
menghibur. Suparno dan Yunus Dalman, 2014: 4 mengemukakan menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tarigan Dalman, 2014: 4 mengemukankan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis
tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Marwoto Dalman, 2014:
11
4 menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses mengungkapkan ide, pendapat, gagasan dan perasaan ke
dalam suatu tulisan sebagai media dengan bentuk tulisan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang mudah dipahami oleh pembaca.
2. Tujuan menulis Menulis dapat diartikan suatu proses menuangkan ide-ide dan perasaan
melalui bahasa tulis. Dengan demikian menulis juga memiliki tujuan tertentu. Peck Schule HG Tarigan, 2013: 9, mengemukakan tujuan menulis sebagai
berikut. a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat
melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegian menulis;
b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan;
c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis;
d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara
dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas. Sehubungan dengan tujuan penulisan sesuatu tulisan, Hugo Hartig
Tarigan, 2013: 25 merangkumkannya yaitu aAssignment purpose tujuan
12
penugasan, b Altruistic purpose tujuan altruistik, c Persuasive purpose tujuan persuasif, d Informational purpose tujuan iformasional, tujuan
penerangan, e Self-expressive purpose tujuan pernyataan diri, f Creative purpose tujuan kreatif, g Problem-solving purpose tujuan
pemecahan masalah. Adapun tujuan menulis di atas adalah assigment purpose tujuan
penugasan yang berarti iswa hanya akan menulis apabila ditugaskan bukan karena kemauan sendiri misalnya siswa diberi tugas merangkumkan buku.
Tujuan altruistik menulis pada siswa sekolah dasar adalah berdasarkan hal-hal yang meyenangkan baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi para pembaca.
Tujuan persuasif sebuah tulisan siswa adalah untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran misalnya siswa menuliskan sebuah peristiwa yang
pernah dialaminya. Memberi informasi atau keterangan pada pembaca merupakan tujuan informasional atau tujuan penerangan. Sebuah tulisan
siswa juga bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri misalnya siswa menuliskan biodata di buku hariannya. Dalam menulis sebuah tulisan
siswa juga menulis dengan tujuan mencapai nilai-nilai kesenian misalnya siswa menulis cerita tentang adat istiadat yang ada di daerah tempat
tinggalnya. Bagi siswa sekolah dasar menulis juga bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dengan menulis berdasarkan
apa yang dapat dilihat, dirasakan siswa dapat mengembangkan ide, gagasan, dan perasaan untuk memcahkan suatu masalah yang dihadapi.