Aspek Kemandirian belajar Kajian tentang Kemandirian Belajar

13 penuh, konsentrasi, kesadaran diri, introspeksi, jujur menilai diri, keterbukaan untuk berubah, disiplin, dan penerimaan tanggung jawab untuk belajar. Sebuah aspek penting dari teori pembelajaran mandiri adalah bahwa pembelajaran dan motivasi siswa diperlakukan sebagai proses saling tergantung yang tidak bisa sepenuhnya dipahami secara terpisah dari satu sama lain Schunk, 1984,1989 dalam Zimmerman 1990: 6

2. Aspek Kemandirian belajar

Kerangka teoritis kemandirian belajar telah dieksplorasi dari berbagai perspektif, namun untuk pengembangan biasanya didasarkan pada perspektif kognitif sosial di mana perkembangan intelektual dan fungsi sosial tidak dapat dipisahkanBandura, 1999 dalam Effeney, Caroll Bahr 2013: 58. Model ini menunjukkan bahwa kemampuan kemandirian berkembang secara bertahap selama masa kanak-kanak dan menjadi remaja. Zimmerman 1989: 329 menyebutkan tiga unsur penting dalam kemandirian belajar yaitu, a. Strategi kemandirian belajar siswa adalah tindakan dan proses yang diarahkan dalam memperoleh informasi atau kemampuan oleh peserta didik yang melibatkan lembaga yang menjadi perantara. Termasuk metode mengatur dan mengubah informasi, konsekuensi diri, mencari informasi, dan melatih atau menggunakan alat bantu. b. Persepsi self-eficacy dalam keterampilan kinerja. Self-eficacy mengacu pada persepsi tentang kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja dan 14 keterampilan untuk tugas-tugas tertentu Bandura, 1986 dalam Zimmerman 1989: 329. c. Komitmen untuk tujuan akademik. Tujuan akademik seperti nilai, harga diri sosial atau kesempatan kerja pasca kelulusan dapat bervariasi secara luas di alam dan dalam waktu pencapaian. Tidak jauh berbeda dengan pendapat tersebut Chen 2002: 3 menyatakan beberapa aspek kemandirian belajar, yaitu a. Metakognisi. Metakognisi mengacu pada kesadaran, pengetahuan, dan kontrol dari kognisi. Tiga proses yang membentuk kemandirian belajar metakognisi adalah, merencanakan, mengawasi, dan regulasi. b. Manajemen lingkungan fisik dan sosial. Mengatur lingkungan fisik dan sosial termasuk management lingkungan belajar dan meminta bantuan. Managemen area belajar membutuhkan tempat yang tenang dan bebas dari distraksi atau gangguan sehingga dapat berkonsentrasi. Meminta bantuan mirip seperti motif sosial yang mempengaruhi penggunaan meminta bantuan. c. Manajemen waktu. Aspek ini melibatkan membuat jadwal, membuat rencana dan managemen waktu belajar. d. Mengatur usaha.Mengatur usaha atau kemauan adalah kecenderungan untuk mempertahankan fokus dan usaha mencapai tujuan walau terdapat gangguan. 15

3. Faktor Kemandirian Belajar