51
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas Instrumen
Sugiyono 2010: 173 menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan data yang
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 211
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas intrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 145 terdapat dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dalam penelitian ini
validitas diuji dengan menggunakan teknik pengujian validitas logis, karena instrumen penelitian disusun berdasarkan teori yang relevan dan
dirancang dengan menggunakan kisi-kisi instrumen yang dikonsultasikan pendapat ahli. Pendapat ahlidalam penelitian ini adalah dosen pembimbing
tugas akhir. Dari hasil pendapat ahli diperoleh beberapa masukan dalam
pemilihan katakalimat yang digunakan agar lebih efektif dalam instrumen. Beberapa item yang harus diperbaiki yaitu item nomor 1, 12,
47, 48 dinyatakan kalimat yang digunakan kurang efektif dan disarankan
52
untuk diganti kalimatnya. Item nomor 9, 13 dan 15 disarankan untuk mengganti istilah outline dan jembatan keledai dengan kata yang mudah
dipahami oleh siswa. Setelah dilakukan uji kepada uji ahli, selanjutnya dilakukan uji
coba instrumen. Peneliti menggunakan uji coba instrumen terpakai, artinya responden uji coba termasuk anggota penelitian sesungguhnya. Setelah
data diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian seleksi iten dengan menggunakan corrected item-total corelation Hasil pengujian tersebut
menunjukkan rentang skor corrected item-total corelation pada skala kemandirian belajar mulai dari 0,053-0,772.
Hasil uji seleksi item pada skala kemandirian belajar digunakan untuk menentukan gugur atau tidaknya suatu butir pernyataan. Sugiyono
2014: 126 menyatakan syarat suatu faktor dapat menjadi konstruk yang kuat dan memiliki validitas yang baik aapabila korelasi tiap faktor tersebut
positif dan besarnya 0,30 keatas. Apabila nilai korelasi dibawah 0,30 maka butir tersebut dinyatakan tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau
dibuang. Pada skala kemandirian belajar dari 56 butir aitem pernyataan menghasilkan 55 butir item valid dan 1 butir item gugur. Item yang gugur
adalah nomor 21.
2. Uji Reliabilitas Instrumen