11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Kemandirian Belajar
Kajian tentang kemandirian belajar ini akan membahas tentang pengertian kemandirian belajar, aspek kemandirian belajar, faktor kemandirian
belajar, karakteristik siswa yang memiliki kemandirian belajar, dan strategi kemandirian belajar.
1. Pengertian Kemandirian Belajar Self-Regulated Learning
Kemandirian belajar self-regulated leaarningmenurut Zimmerman 1989: 329 adalah tingkatan dimana siswa secara metakognitif, termotivasi
dan berperilaku aktif dalam proses belajar. Siswa secara personal berinisiatif mengarahkan kemampuannya untuk memperoleh pengetahuan
dan kemampuan tanpa mengandalkan guru, orangtua atau instruktor. Zimmerman 2008: 167 menambahkan kemandirian belajar sebagai proses
proaktif yang siswa gunakan untuk memperoleh kemampuan akademik, seperti menentukan tujuan, memilih dan mengerahkan strategi, dan
memonitor diri keefektivitas seseorang, bukan sebagai hal reaktif yang terjadi pada siswa akibat gaya impersonal. Walau kemandirian belajar
dilihat sebagai sesuatu yang penting selama seseorang belajar mandiri seperti saat belajar penemuan, membaca mandiri, atau mencari informasi
dari sumber elektronik, tetapi hal itu juga dianggap penting dalam bentuk pembelajaran sosial seperti mencari bantuan dari teman sebaya, orangtua,
dan guru.
12
Dari kedua pendapat tersebut dapat diartikan bahwa kemandirian belajar adalah ketikan siswa secara metakognitif, termotivasi, dan
berperilaku aktif dalam belajar. Kemudian selain untuk belajar yang bersifat kognitif, kemandirian belajar juga penting dalam pembelajaran sosial.
Kemandirian belajar menurut Chen 2002: 1 adalah tindakan inisiatif sendiri yang melibatkan penetapan tujuan dan mengatur upaya
seseorang untuk mencapai tujuan,pemantauan diri metakognisi, manajemen waktu, dan lingkungan fisik dan sosial. Dari pendapat ini
dikemukakan juga metakognisi seperti pendapat Zimmerman. Menurut Wolter, Pintrich, Karabenick 2003: 5 definisi umum
kemandirian belajar adalah proses konstruktif dimana peserta didik menetapkan tujuan untuk pembelajaran mereka dan memonitor, mengatur,
dan mengontrol kognisi, motivasi, perilaku dengan di batasi dan dibimbing oleh tujuan mereka dan lingkungan mereka. Kegiatan-kegiatan di atas dapat
memediasi hubungan antara individu, konteks, dan prestasi mereka secara keseluruhan. Sejalan dengan pendapat tersebut Nilson 2013: 4
menyebutkan bahwa kemandirian belajar dalam definisi sederhana adalah berbagai proses, bidang dan aplikasi untuk belajar dan prestasi akademik
yang membutuhkan berbagai kegiatan kognitif, afektif, dan bahkan fisik yang jauh melampaui dari sekedar membaca dan mendengarkan.
Bedasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar merupakan suatu aktivitas keterlibatan total yang
melibatkan beberapa bagian dari otak. Hal tersebut meliputi perhatian
13
penuh, konsentrasi, kesadaran diri, introspeksi, jujur menilai diri, keterbukaan untuk berubah, disiplin, dan penerimaan tanggung jawab untuk
belajar. Sebuah aspek penting dari teori pembelajaran mandiri adalah bahwa pembelajaran dan motivasi siswa diperlakukan sebagai proses saling
tergantung yang tidak bisa sepenuhnya dipahami secara terpisah dari satu sama lain Schunk, 1984,1989 dalam Zimmerman 1990: 6
2. Aspek Kemandirian belajar