26
Penyelenggaraan berbagai
kegiatan OSIS
memberikan tuntunan dan meningkatkan pola pikir, sikap dan perilaku siswa sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing, kepribadian, budi pekerti luhur, sopan santun, dan disiplin Depdiknas, 2008: 17.
Setiap anggota OSIS berperan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam organisasi. Peran OSIS yang ada dalam seksi-
seksi nantinya akan berfungsi untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan program-program pembinaan kesiswaan baik program
rutin, insidentil, ekstrakurikuler maupun kerja sama dengan unsur- unsur lain Depdiknas, 2008: 16.
2. Tujuan Organisasi Siswa Intra Sekolah
Organisasi kesiswaan sebagaimana tercantum dalam Permendiknas No. 39 tahun 2008 Bab I Pasal 1, bertujuan untuk:
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, kreativitas;
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha
dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan
sesuai bakat dan minat; d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak
mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani civil society.
27
Sehingga dapat disimpulkan kegiatan OSIS diharapkan berdampak positif terhadap kepribadian peserta didik karena dalam OSIS terdapat
banyak kegiatan yang akan dilakukan, baik rutin maupun insidental untuk merealisasikan tujuan pembinaan peserta didik seperti diatas. Kegiatan
tersebut jugadilaksanakan dengan tujuan melatih sikap dan mental peserta didik agar mempunyai tanggung jawab yang tinggi, baik tanggung jawab
yang bersifat pribadi sebagai peserta didik maupun tanggung jawab yang bersifat sosial.
3. Fungsi Organisasi Siswa Intra Sekolah
Fungsi pelaksanaan OSIS di sekolah dalam buku Petunjuk Pelaksanaan OSIS Depdikbud Dirjen Pendasmen 1996 diantaranya :
a. Sebagai wadah, OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk
mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah dan wahana harus
selalu bersama-sama dengan jalur yang lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler dan wawasan wiyatamandala. Tanpa
saling bekerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tidak akan berfungsi.
b. Sebagai motivator, motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan
melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para Pembina, pengurus mampu
28
membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu: menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal
terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang penting memberikan kepuasan kepada anggota.
c. Sebagai preventif, apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara
eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.
Dengan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala macam ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.
Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
4. Karakteristis Siswa Pengurus OSIS