BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
22
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BAB IV KAJIAN EVALUASI PASCADIKLAT BADAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
A. Deskripsi Evaluasi Pascadiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Istimewa Yogyakarta 1. Maksud dan Tujuan Evaluasi Pascadiklat
Kegiatan evaluasi pascadiklat merupakan salah satu kegiatan yang melekat dari fungsi monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan DIY. Maksud dari evaluasi pascadiklat adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai capaian keberhasilan diklat pada alumni
diklat. Evaluasi pascadiklat bertujuan untuk menggali informasi manfaat diklat yang diikuti oleh aparatur pemerintah yang setidaknya memuat informasi sebagai
berikut. sebagai berikut. a. Jabatan alumni setelah tiga bulan mengikuti diklat atau antara 6 -12 bulan.
b. Mata diklat yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas. c. Mata diklat yang kurang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas.
d. Pemanfaatan alumni diklat dalam jabatan struktural. e. Perkembangan perubahan yang telah dilaksanakan.
f. Rencana perubahan yang akan dilaksanakan.
g. Tingkat peningkatan kinerja alumni. h. Tingkat peningkatan kinerja instansi unit organisasi alumni.
2. Manfaat Evaluasi Pascadiklat
Evaluasi pascadiklat yang dilakukan diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.
a. Mendapatkan informasi sebagai bahan penentuan kebijakan pengembangan sumber daya manusia aparatur Pemerintah Daerah DIY.
b. Mendapatkan informasi tingkat kinerja alumni, tingkat pemberdayaan alumni, serta penerapan pengetahuan yang diperoleh alumni selama diklat.
c. Umpan balik
dalam rangka
perbaikan program
kediklatan yang
diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY. d. Pertanggungjawaban kepada pemberi tugas diklat.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
23
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
e. Bagi peserta, hasil evaluasi digunakan sebagai pendorong untuk lebih memahami materi pelajaran dan mengembangkannya dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari sesuai dengan ketugasannya.
3. Pelaksanaan Evaluasi Pascadiklat
a. Model Evaluasi Ada beberapa model yang digunakan dalam beberapa kegiatan
evaluasi pascadiklat. Model tersebut adalah: 1 CIPP
2 Model Empat Level Pelatihan b.
Metodologi 1 Jenis evaluasi: penelitian expose facto.
2 Sumber data: sumber data evaluasi adalah para alumni yang diambil dengan menggunakan teknik sampling inconvenience dari para alumni
diklat dan dokumen terkait. 3 Teknik pengumpulan data:
a Studi pustakastudi dokumen. b Wawancara.
c Kuesioner. 4 Teknik analisis data:
a Teknik verbal kualitatif b Teknik kuantitatif deskriptif kuantitatif
c. Tahapan Evaluasi
• Tahap 1 : Persiapan Evaluasi
Pada langkah ini terdapat tiga kegiatan pokok yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi yaitu: menentukan tujuan atau maksud evaluasi,
merumuskan informasi yang akan dicari atau memfokuskan evaluasi dan menentukan cara pengumpulan data.
Beberapa kriteria yang digunakan dalam merumuskan tujuan evaluasi adalah : 1 kejelasan, 2 keterukuran, 3 kegunaan dan kemanfaatan,
4 relevansi dan kesesuaian atau compatibility. Dalam merumuskan informasi atau memfokuskan evaluasi didasarkan
pada beberapa metode dalam merumuskan pertanyaan evaluasi yaitu :
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
24
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
1 menganalisis objek, 2 menggunakan kerangka teoritis, 3 memanfaatkan keahlian dan pengalaman dari luar, 4 berinteraksi
dengan audiens kunci. Menentukan cara pengumpulan data, misalnya survei atau yang lain,
ditentukan pula pendekatan dalam pengumpulan data. Terdapat beberapa prosedur pengumpulan data dengan pendekatan kuantitatif,
misalnya observasi, tes, survei atau lainnya. •
Tahap 2: Mengembangkan Instrumen Setelah metode pengumpulan data ditentukan, selanjutnya ditentukan
pula bentuk instrumen yang akan digunakan. Instrumen yang akan dibuat disesuaikan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
instrumen evaluasi sebagai berikut: 1 validitas adalah keabsahan instrumen dalam mengukur apa yang seharusnya diukur, 2 reliabilitas
adalah ketetapan hasil yang diperoleh, misalnya bila melakukan pengukuran dengan orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau
orang yang lain dalam waktu yang sama, 3 objektivitas adalah upaya penerjemahan hasil pengukuran dalam bilangan atau pemberian skor
tidak terpengaruh oleh siapa yang melakukan, 4 standarisasi untuk memastikan evaluator mempunyai persepsi yang sama dalam
mengukur karena adanya petunjuk khusus pengisian data, 5 relevansi adalah kepatuhan untuk mengembangkan berbagai pertanyaan agar
sesuai dengan maksud instrumen, 6 mudah digunakan. •
Tahap 3: Mengumpulkan Data Dalam melakukan pengumpulan data ini dilakukan sesuai masing-
masing level. Pada level reaksi data yangg dikumpulkan berupa data kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Kemudian pada level
pembelajaran data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif hasil pembelajaran. Selanjutnya pada level perilaku, data yang dikumpulkan
melalui observasi atau dapat juga dengan rencana aksi action plan, yaitu rencana tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peserta
pelatihan dalam mengimplementasikan hasil pelatihan yang telah diikuti. Dalam hal ini para peserta harus mempunyai suatu sasaran
peningkatan kinerjakompetensi yang bersangkutan dalam unit kerja
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
25
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
masing-masing yang kemudian diukur dengan mengunakan patokan kinerjakompetensi yang bersangkutan. Kemudian yang terakhir, yaitu
pada level hasil atau dampak, pada data yang dikumpulkan dapat melalui atasan, peserta pelatihan, bawahan atau rekan kerja client.
• Tahap 4: Mengolah dan Menganalisis Data
Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka langkah berikutnya
adalah mengolah dan menganalisis
data. Dalam
menganalisis data dan menafsirkannya menginterpretasikan harus berdasarkan hasil data yang telah berhasil didapatkan. Kemudian
menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami dan komunikatif. •
Tahap 5 : Menyusun Laporan Melaporkan merupakan langkah terakhir kegiatan evaluasi pelatihan.
Laporan disusun dengan format yang telah disepakati oleh tim. Langkah terakhir evaluasi ini erat kaitannya dengan tujuan diadakannya evaluasi.
Langkah-langkah tersebut dapat digunakan untuk menjawab sejauh mana evaluasi pelatihan yang akan dilakukan dan bagaimana
pelaksanaan proses pelatihan dari awal hingga akhir sehingga memberikan
hasil untuk
improvisasi pada
pelatihan-pelatihan selanjutnya.
d. Instrumen
Evaluasi menggunakan alat pengumpul data berupa angket yang berisi pertanyaan tertutup dengan jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak
Setuju dan Sangat Tidak Setuju dan pertanyaan terbuka yang berupa isian. Untuk mencegah social desirability maka angket disusun
berdasarkan metode yang dikembangkan Thurstone yaitu favourable dan unfavourable.
Data yang diambil dari responden adalah data penilaian responden terhadap alumni, sehingga pengukuran yang dihasilkan merupakan
pengukuran kinerja yang sesungguhnya tetapi lebih merupakan persepsi responden terhadap kinerja alumni. Skor jawaban dengan menggunakan
skala Likert 5 pilihan dengan skor minimal = 1 dan skor maksimal = 5.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
26
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
Jawaban responden terhadap kuesioner yang telah diberikan kepada alumni diklat kemudian disusun dan diklasifikasikan ke dalam 4 empat indikator
atau variabel, yaitu indikator tingkat perbaikan kompetensi alumni, indikator tingkat perbaikan kinerja alumni, indikator tingkat pendayagunaan alumni
dan indikator kesesuaian materi diklat dengan kebutuhan lingkungan kerja. Masing-masing variabel diberikan penilaian atau skor pada tiap-tiap
bagian pertanyaan. Total skor yang dicapai masing-masing responden kemudian diklasifikasikan ke dalam 5 kategori. Untuk setiap indikator,
pengklasifikasian ke-5 kategori tersebut terdapat perbedaan. Untuk indikator tingkat perbaikan kompetensi alumni dan indikator tingkat perbaikan kinerja
alumni pengklasifikasiannya yaitu tidak ada perubahan, sedikit lebih baik, lebih baik, sangat lebih baik dan jauh lebih baik. Untuk indikator tingkat
pendayagunaan alumni pengklasifikasiannya yaitu tidak pernah sama sekali, jarang, kadangkadang, sering dan selalu. Sedangkan untuk indikator
kesesuaian materi
diklat dengan
kebutuhan lingkungan
kerja, pengklasifikasiannya yaitu tidak sesuai, kurang sesuai, sesuai, cukup sesuai
dan sangat sesuai. Adapun variabel yang dievaluasi meliputi aspek-aspek sebagai
berikut. 1 Kondisi awal.
2 Input. 3 Proses.
4 Produk. 5 Behavior.
6 Result. e.
Kriteria Evaluasi Evaluasi penilaian dengan metode kualitatif didasarkan dari hasil
jawaban responden atas pertanyaan terbuka di dalam kuesioner. Beberapa jawaban yang sama dirangkum menjadi kesimpulan. Jawaban yang
berbeda-beda tetap menjadi bahan kesimpulan evaluasi pascadiklat. Meskipun jawaban orang-per orang dari responden diakui mempunyai
kelemahan yang berkecenderungan subyektif, tetapi jawaban tersebut tetap diinventarisasi
dengan tujuan
ke arah
penyempurnaan proses
penyelenggaraan diklat. Untuk menghindari isian yang subyektif, jawaban
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
27
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
yang sifatnya kualitatif dilakukan pendekatan kuantitatif dengan menghitung jumlah setiap pendapat yang diberikan oleh responden.
Evaluasi penilaian dengan metode kualitatif tersebut dideskripsikan untuk membuat gambaran secara obyektif, sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarvariabel yang diselidiki yang berkaitan dengan dengan peristiwa atau situasi dan kondisi
selama pelatihan. Fenomena atau peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan diklat tersebut berkaitan dengan tindak lanjut
diklat, kualitas bahan ajar, sarana dan prasarana belajar, materi pelajaran, widyaiswara, narasumber, instruktur, panitia, pendamping, dan konsumsi.
B. Kajian Evaluasi Pascadiklat