BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
5
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Definisi Evaluasi
Aktivitas mengevaluasi merupakan aktivitas yang manusiawi dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi merupakan bagian dari keseharian kehidupan
kita. Mengevaluasi dilakukan seseorang atau suatu pihak dalam bentuk justifikasi seberapa baik atau buruk suatu objek, bisa dicapai atau tidak, bermanfaat atau
tidak, hampir tak pernah aktivitas itu terhenti selama kehidupannya. Di rumah mengevaluasi, di tempat pekerjaan mengevaluasi, di jalan, di dalam kendaraan,
sedang berjalan, sedang duduk, sedang menontong sepak bola, menonton konser, ataupun sedang bermain bulu tangkis, aktivitas evaluasi bisa
berlangsung. Kegiatan evaluasi nampaknya merupakan hal yang sangat mendasar dalam keseharian. Kita akan lebih mudah mengevaluasi suatu objek
dengan cepat daripada mendeskripsikannya. Dengan kata lain, menjustifikasi mengevaluasi merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan dibanding
membuat dekripsi tentang suatu objek. Walaupun mengevaluasi merupakan bagian yang alamiah dalam
keseharian kita, baik pribadi ataupun profesional, justifikasi evaluatif ini tidaklah cukup. Kita cukup mafhum bahwa yang namanya evaluasi informal yang
dilakukan seseorang itu sangat dipengaruhi oleh harapan dan preferensi orang tersebut. Sangat dipengaruhi oleh persepsi, asumsi, pengetahuan subjektif
seseorang. Evaluasi formal seperti itu bisa menyulitkan dalam membuat keputusan karena bisa berbenturan dengan pemahaman orang lain yang
mengevaluasi objek yang sama karena memiliki persepsi, asumsi, pengetahuan, bahkan keyakinan yang berbeda tentang objek yang sama. Untuk itu, diperlukan
suatu evaluasi yang sistematis dan formal yang mampu menampilkan bukti-bukti empiris yang objektif yang dibutukan untuk melakukan justifikasi evaluatif. Metode
yang sistematis akan mampu kalau tidak menghilangkan, mengurangi bias, sehingga akan membantu memperjelas atau mempermudah dalam memberikan
pertimbangan atau keputusan.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2016
6
Gunungsempu,Tamantirto, Kasihan, Bantul
Kata “evaluasi” jika ditelusuri akar katanya, berasal dari kata “value”, nilai. Asal katanya, dari bahasa Perancis “value” dan “valoir” serta bahasa Latinnya
“valére” yang artinya secara mudah diterjemahkan “kelayakan atau menilai”. Seperti dikatakan oleh Scriven Mark dkk, 2006: 6 bahwa “Evaluation refers to
the process of determining the merit, worth, or value of something, or the product of that process”. Kemudian ditambahi oleh Lincoln dan Guba bahwa “a type of
disciplined inquiry undertaken to determine the value merit andor worth of some entity – the evaluated – such as a treatment, program, facility, performance, and
the like – in order to improve or refine the evaluated or to assess its impact” 1986a: 550. Nampaknya definisi terakhir ini lebih lengkap, mengungkap bahwa
evaluasi merupakan suatu aktivitas penggalian ilmiah dalam menetapkan nilai kelayakan dan kebermaknaan suatu entitas yang dievaluasi, bisa berupa
tindakan, program, fasilitas, kinerja, dan sejenisnya yang ditujukan untuk meningkatkan atau memperbaiki atau mengukur dampaknya.
Terkait dengan mengapa evaluasi penting dilakukan, penjelasannya bermula dari banyaknya permasalahan yang harus diselesaikan. Penyelesaian
masalah diwujudkan dalam bentuk upaya-upaya sistematis yang mengerahkan sumber daya. Untuk mengetahui sejauh mana upaya itu tepat sasaran, kelayakan,
serta dampaknya, maka evaluasi merupakan jawabannya. Evaluasi terhadap upaya pemecahan masalah akan memberikan banyak informasi kepada para
pemangku kebijakan apakah program yang dijalankan itu dihentikan, dilanjutkan, atau ditingkatkan, bahkan diaplikasikan untuk upaya yang lainnya.
2. Manfaat Evaluasi