73
3.5 Sumber Data
Sumber data adalah dari subjek penelitian itu sendiri, yaitu siswa kelas X Animasi 2 SMK Negeri 11 Semarang, melalui hasil pengamatan, hasil refleksi
dari tim peneliti dan dari tes yang berasal dari hasil lembar pengamatan, kuesioner motivasi dan prestasi belajar.
3.6 Indikator Keberhasilan
1. Tercapainya tujuan pertama yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa
ditandai dengan peningkatan yang signifikan motivasi siswa. Di samping peningkatan, distribusi frekuensi motivasi siswa dapat dijadikan sebagai
indikator keberhasilan. Dikatakan memiliki motivasi tinggi apabila disitribusi frekuensi terbanyak pada interval lebih dari 69.
2. Tercapainya tujuan kedua, yaitu meningkatnya aktivitas siswa juga dilihat dari
adanya peningkatan yang signifikan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Di samping peningkatan, distribusi frekuensi aktivitas siswa dapat dijadikan
sebagai indikator keberhasilan. Dikatakan memiliki aktivitas tinggi apabila disitribusi frekuensi terbanyak pada interval lebih dari 69.
3. Tercapainya tujuan ke-3, yaitu meningkatnya prestasi belajar siswa ditandai
dengan adanya peningkatan yang signifikan, rata-rata hasil belajar telah memenuhi KKM 75.
Ada tidaknya peningkatan motivasi, aktivitas dan prestasi belajar dilihat dari hasil uji t-paired apabila berdistribusi normal atau uji wilcoxon apabila tidak
berdistribusi normal. Menggunakan bantuan program SPSS, dapat dilihat dari
74
nilai p value 0,05. Adapun rumus t-paired menurut Sudjana dinyatakan sebagai berikut.
t
hitung =
n s
b
b
Sudjana, 1989
Keterangan:
b
: rata-rata selisih hasil belajar antar siklus s
b
: standar deviasi selisih hasil belajar antar siklus n : banyaknya responden
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari uji mean dengan rumus.
t
hitung =
n s
x
μ
−
Sudjana, 1989: 227
Keterangan:
x
: rata-rata hasil belajar
μ
: KKM 75 s
: standar deviasi hasil belajar n
: banyaknya responden Dengan bantuan program SPSS, apabila diperoleh p value 0,05 dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar tergolong tuntas belajar.
Untuk mengetahui kriteria peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari gain ternormalisasi.
75
g =
1 Tes
- 100
1 Tes
- 2
Tes
Wiyanto, 2008:
86 Kriteria
0,7 g Tinggi
0,3 g 0,7 Sedang g 0,3
Rendah
76
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus pembelajaran yang mengedepankan penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran yang
membahas standar kompetensi konsep operasi bilangan riil dan bilangan kompleks. Siklus I membahas tentang bilangan bulat dan pecahan, siklus II
tentang bilangan berpangkat, bilangan irasional dan logaritma.
4.1 Siklus I
4.1.1 Deskripsi Pembelajaran Siklus I
1. Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus I di pertemuan pertama ini membahas tentang materi bilangan bulat sampai bilangan pecahan dimulai
pada hari Kamis, 15 Juli 2010 di kelas X Animasi 2 SMK Negeri 11 Semarang. Seperti biasanya, jadwal mengajar pukul 13.10, semua siswa telah siap menerima
pelajaran matematika di ruang 13. Dengan tepat waktu guru masuk ke dalam kelas. Sebelum pelajaran dimulai, tidak lupa guru mengecek kehadiran siswa dan
dilanjutkan dengan doa serta memberikan cerita untuk mengembangkan motivasi siswa. Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk membawa siswa di kelas tersebut
untuk lebih fokus. Doa dipimpin oleh guru setelah siswa diajak untuk konsentrasi penuh dengan sikap berdiri. Setelah kondisi kelas menjadi tenang, barulah guru
memimpin doa dengan bahasa Indonesia.