Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments

29 Tabel 2.2 Cara Menghitung Skor Perkembangan Siswa Skor tes sekarang Nilai perkembangan siswa Turun lebih dari 10 poin Turun 1-10 poin Sama dengan skor dulu - naik 10 poin Naik lebih dari 10 poin Pekerjaan sempurna tanpa memperhatikan skor dasar 10 20 30 30 Slavin, 1995: 80 e. Penghargaan kelompok Nilai rata-rata perkembangan kelompok digunakan untuk menentukan penghargaan kelompok tersebut. Kriteria penentuan penghargaan kelompok dapat dilihat pada Tabel 2. 3 berikut. Tabel 2.3 Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok Jumlah nilai Kriteria 25 20 15 Super team kelompok super Great team kelompok hebat Good team kelompok bagus Slavin, 1995: 80

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournaments

Pembelajaran TGT digunakan turnamen akademik, dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang lalu. Tim dalam TGT terdiri atas empat sampai lima orang siswa yang heterogen, baik dalam hal prestasi akademik, jenis kelamin, ras, ataupun etnis. Komponen-komponen dalam TGT adalah presentasi kelas penyajian materi, tim, game, turnamen, dan penghargaan tim. 30 a. Presentasi kelas penyajian materi Dalam TGT, materi diperkenalkan dalam penyajian materi. Pada tahap ini guru menyajikan informasi akademik baru kepada siswa dengan menggunakan presentasi verbal atau teks. Materi pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan pembelajaran secara kelompok. Dalam hal ini, siswa menyadari bahwa mereka harus memperhatikan selama presentasi berlangsung karena dengan demikian akan membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik dan skor kuis mereka menentukan skor kelompok. b. Tim Tim atau kelompok terdiri atas empat sampai lima siswa dengan prestasi akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis yang bervariasi. Fungsi utama kelompok adalah untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok tersebut belajar, dan lebih khusus lagi untuk menyiapkan anggotanya dapat berhasil dalam kuis. Setelah guru menyajikan materi, kelompok bertemu untuk mempelajari lembar kerja atau materi lain. Seringkali dalam pembelajaran tersebut melibatkan siswa untuk mendiskusikan soal bersama, membandingkan jawabanpenyelesaian dan mengoreksi miskonsepsi jika teman sekelompok membuat kesalahan. Setiap kali pada anggota kelompok ditekankan untuk menjadi yang terbaik bagi timnya, dan tim melakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya. Tim memberikan dukungan untuk pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memberikan perhatian saling menguntungkan dan respek penting sebagai dampak hubungan intergrup, harga diri, dan penerimaan dari siswa sekelompoknya. 31 c. Game Game disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan dan didesain untuk menguji pengetahuan siswa dari penyajian materi dan latihan tim. Game dimainkan oleh tiga siswa dalam sebuah meja, dan masing-masing siswa mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game berupa sejumlah pertanyaan bernomor pada lembar-lembar khusus. Siswa mengambil kartu bernomor dan berusaha menjawab pertanyaan yang bersesuaian dengan nomor tersebut. d. Turnamen Turnamen merupakan struktur game yang dimainkan. Biasanya diselenggarakan pada akhir pekan atau unit, setelah guru melaksanakan penyajian materi dan tim telah berlatih dengan lembar kerja. Turnamen pertama, guru menempatkan siswa ke meja turnamen, tiga siswa terbaik pada hasil belajar yang lalu pada meja 1, tiga siswa berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang sama ini memungkinkan siswa dari semua tingkat pada hasil belajar yang lalu memberi kontribusi pada skor timnya secara maksimal jika mereka melakukan yang terbaik. Setelah turnamen yang pertama, siswa pindah meja tergantung pada hasil mereka dalam turnamen akhir-akhir ini. Pemenang pertama pada setiap meja ditempatkan ke meja berikutnya yang setingkat lebih tinggi misal dari meja 6 ke 5, pemenang kedua tetap pada meja yang sama, dan yang kalah diturunkan di meja di bawahnya. Dengan cara ini, jika siswa salah ditempatkan pada mulanya, mereka akan naik atau turun sampai mereka mencapai tingkat mereka yang 32 sesuai. Skema pertandingan atau kompetisi TGT dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut. Keterangan : A-1; B-1; C-1 : siswa berkemampuan tinggi A-2, 3; B-2, 3; C-2, 3 : siswa berkemampuan sedang A-4; B-4; C-4 : siswa berkemampuan rendah TT-1; TT-2; TT-3; TT-4 : tournament table Dalam turnamen, setelah terbentuk suatu kelompok kemudian dilakukan suatu permainan dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang didesain dalam sebuah kartu soal untuk dijawab setiap siswa dalam kelompoknya. Tiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan tugas yang berbeda, setelah itu diadakan tahap berikutnya kompetisi dilakukan secara individu. Pembagian kelompok kompetisi ini diperoleh berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada saat permainan sebelumnya. A-1 A-2 A-3 A-4 TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 C-1 C-2 C-3 C-4 B-1 B-2 B-3 B-4 TEAM A TEAM B TEAM C Gambar 2.2 Skema Pertandingan atau Kompetisi TGT Slavin, 1995: 86 33 e. Penghargaan tim Tim dimungkinkan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu.

2.1.7 Pembelajaran Kooperatif Kombinasi antara STAD-TGT

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sd/Mi (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA CD PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN MATERI MENGANALISIS PELUANG USAHA PADA KELAS XI SMK PALEBON SEMARANG

0 7 21

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) pada materi pembelajaran jurnal umum sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa : penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Putra

0 0 291

(ABSTRAK) MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ANIMASI 2 SMK NEGERI 11 SEMARANG PADA MATERI BILANGAN RIIL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD – TGT BERBANTUAN MEDIA CD PEMBELAJARAN.

0 0 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA | Rokhim | Inkuiri 7417 15576 1 SM

0 0 16

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 DURENAN TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 1 11