13. Sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan gaji, upah, insentif, kompensasi dan berbagai imbalan lainnya. 14.
Sebagai penyaluran keluhan yang berkaitan dengan masalah pribadi maupun pekerjaan.
15. Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja.
16. Sebagai alat untuk membantu dan mendorong karyawan untuk mengambil
inisiatif dalam rangka memperbaiki kinerja. 17.
Untuk mengetahui efektivitas kebijakan SDM, seperti seleksi, rekrutmen, pelatihan dan analisis pekerjaan sebagai komponen yang saling
ketergantungan di antara fungsi-fungsi SDM. 18.
Mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan-hambatan agar kinerja menjadi baik.
19. Mengembangkan dan menetapkan kompensasi pekerjaan.
20. Pemutusan hubungan kerja, pemberian sanksi ataupun hadiah.
2.1.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Kinerja performance dapat dipengaruhi oleh dua faktor Keith Davis
dalam Mangkunegara 2006:13, yaitu :
a. Faktor Kemampuan Ability
Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge+skill. Artinya pimpinan dan karyawan yang
memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan
lebih mudah mencapai kinerja maksimal.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor Motivasi Motivation
Motivasi diartikan suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif terhadap
situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi
kerja yang rendah.
2.1.2.5. Faktor-faktor Penentu Prestasi Kerja
Menurut Mangkunegara 2006:16, faktor-faktor penentu prestasi kerja adalah :
a. Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki Integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisiknya jasmaniah.
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik
ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan
atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. b.
Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim
Universitas Sumatera Utara
kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
2.2. Penelitian Terdahulu
Nur 2006 dengan skripsinya yang berjudul pengaruh kebijakan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan pada PT Asuransi Kredit Indonesia Askrindo
cabang Medan menyatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel pengaruh kebijakan promosi jabatan terhadap kinerja
karyawan sebesar 58.4 dan sisanya 41.6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji t menunjukkan variabel kebijakan
promosi jabatan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. ASKRINDO cabang Medan.
Wilantari 2006 dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Bagian Kantor Direksi PT.
Perkebunan Nusantara III Persero Medan menyatakan bahwa hasil penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa hasil
pada uji-t menunjukkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pada bagian Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan thit 3,093 ttabel 2,042. Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima dan data tersebut
berpengaruh positif signifikan. Sedangkan pada Rsquare sebesar 0,645 yang berarti peningkatan kinerja dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 64,5 pada
Universitas Sumatera Utara