Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

5. Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 7,3 menyatakan sangat setuju bahwa responden menilai oli Top 1 memiliki kelebihan dibanding produk lain yang sejenis, 76,0 menyatakan setuju, 14,6 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 6. Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 8,3 menyatakan sangat setuju bahwa responden memutuskan untuk menggunakan oli Top 1, 63,5 menyatakan setuju, 26,0 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari keenam pernyataan variabel minat beli tersebut, ada dua pernyataan yang paling menonjol. Yaitu pada pernyataan pertama, karena ada 34,4 yang menyatakan kurang setuju bahwa Top 1 memiliki kualitas dunia. Dan pada pernyataan kelima, karena ada 76,0 responden yang menyatakan setuju bahwa Top 1 memiliki kelebihan disbanding produk lain yang sejenis. Jadi dalam hal ini, Top 1 harus dapat menciptakan persepsi bahwa oli Top 1 memiliki kualitas dunia dengan cara mempromosikan penghargaan-penghargaan luar negri yang dimiliki Top 1 atau dengan cara lebih mengembangkan pasarnya di luar negeri, terutama di negara-negara maju. Dan pada pernyataan kelima, dapat kita lihat bahwa begitu banyak responden yang merasa oli Top 1 lebih baik dibandingkan produk lain yang sejenis. Hal ini harus dapat dipertahankan Top 1 dengan mempertahankan kualitas dan promosi yang akan dapat memberikan persepsi yang baik di mata masyarakat.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara ` Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov 1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Regression Standardized Residual 2 -2 -4 Frequency 40 30 20 10 Histogram Dependent Variable: Minat_beli Mean =1.56E-17฀ Std. Dev. =0.979฀ N =96 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Gambar 4.3 Universitas Sumatera Utara Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Gambar 4.4 Scatter Plot Uji Normalitas Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Minat_beli Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar tersebut, dimana tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.4 data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. 2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasrkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov- Smirnov K-S Tabel 4.12 Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 96 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.55851171 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .086 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z 1.051 Asymp. Sig. 2-tailed .219 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.12, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.219, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Heteroskedastisitas