3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pada proses pengolahan data, untuk menghitung masing-masing indikator, maka akan digunakan skala Likert, di mana item-item yang relevan dengan apa
yang ingin diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Skala Likert menggunakan lima
tingkatan jawaban, yakni: a. Sangat setuju
: diberi skor 5 b. Setuju
: diberi skor 4 c. Kurang setuju
: diberi skor 3 d. Tidak setuju
: diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju
: diberi skor 1 Pada penelitian ini responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah
kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu misalnya 1,2,3,4,5. Skor responden dijumlahkan dan juml;ah ini
merupakan total skor. Total skor inilah yang akan ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
3.6 Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, di mana elemen
adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan Ginting dan Situmorang, 2008:128. Populasi adalah masyarakat yang
tinggal di Perumnas Simalingkar Medan yang menggunakan motor matic dan memilih Top 1 sebagai oli motor nya.
Universitas Sumatera Utara
2. Penarikan Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasai yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat menggambarkan populasinya Ginting dan Situmorang, 2008:125. Menurut Supramono dan Haryanto 2003:63, alternatif
formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi sulit untuk diketahui unidentified adalah sebagai berikut:
n= Di mana:
n = jumlah sampel Z
α = nilai standar normal yang besarnya tergantung α Bila
α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila
α = 0,01 maka Z = 1,96 p =
estimator proporsi populasi q =
1- p d =
Penyimpangan yang ditolerir = 10 Peneliti memperoleh jumlah sampel yang besar dan nilai p belum
diketahui, maka dapat digunakan nilai p = 0,5. Sehingga jumlah sampel menjadi:
n = n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Siapa saja
yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang
Universitas Sumatera Utara
orang yang kebetulan ditemui di Perumnas Simalingkar itu dapat dijadikan sebagai sumber data, dengan kriteria tertentu, yaitu orang tersebut tinggal di
Perumnas Simalingkar, punya motor matic, dan merupakan pengguna oli Top 1. Ginting dan Situmorang, 2008: 141.
3.7 Metode Pengumpulan Data