3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang baik tentunya harus terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik demi
mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas. 1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan kuesioner. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang masyarakat Perumnas Simalingkar di luar sampel. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan program SPSS Statistical Program for Social Sciences15.0 for Windows dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid 2.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas, ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika r
alpha
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan reliabel 2.
Jika r
alpha
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak reliable
3.10 Metode analisis data
a. Metode Analisis Deskriptif
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterpretasikan
data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:62.
2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Park dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, 2008: 63.
3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada
Universitas Sumatera Utara
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1
atau nilai VIF 5, maka tidak terhadi multikolinearitas Situmorang, 2008: 104.
c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistis
regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Metode
regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 15.0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono
2006:211, yaitu:
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+ e
Di mana: Y
= Minat Beli a
= Konstanta b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= Koefisien Regresi X
1
= Gaya Iklan X
2
= Bahasa Iklan X
3
= Model Iklan X
4
= Pesan Iklan
Universitas Sumatera Utara
e = Standard Error
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data, melalui pengujian hipotesis sebagai
berikut:
a Uji F Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada
pengaruh positif dan signifikan dari variaber bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y. Model hipotesis digunakan dalam uji F statistik ini
adalah: H
:b
1
=b
2
=b
3
=b
4
=0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
H :b
1
≠b
2
≠b
3
≠b
4
≠0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan
α = 5. Kriteria yang digunakan: H
diterima bila F
hitung
F
tabel
Ha diterima bila F
hitung
F
tabel
b Uji t Dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= 0, artinya secara parsial tidak dapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
c Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN