Karakteristik Responden Berdasarkan PenghasilanUang Saku Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa merk Yamaha yang paling mendominasi, dengan jumlah responden 42 orang 43,75, kemudian Honda yang berjumlah 36 orang responden 37,50, dan Suzuki dengan jumlah responden sebanyak 18 orang 18,75. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa kebanyakan responden menggunakan motor matic yang bermerek Yamaha yaitu dengan 43,75 responden, yang berarti bahwa pengguna motor matic Yamaha lebih tertarik menggunakan oli Top 1 dibanding merek motor matic lain. Dan hal tersebut juga berarti merek motor matic Yamaha lah yang lebih banyak diminati masyarakat karena motor matic Yamaha lah pelopor motor matic di Indonesia.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan PenghasilanUang Saku Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan PenghasilanUang Saku PenghasilanUang Saku Jumlah Persentase Rp. 150.000 - Rp. 500.000 37 38,54 Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000 30 31,25 Rp. 1.500.000 - Rp. 3.000.000 17 17,70 Rp. 3.000.000 12 12,50 Total 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan penghasilanuang saku berkisar Rp. 150.000 – Rp. 500.000 memiliki jumlah terbanyak, yaitu 37 orang 38,54, kemudian penghasilanuang saku berkisar Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000 yang berjumlah 30 orang responden 31,25, kemudian Rp.1.500.000-Rp.3000.000 yang berjumlah 17 orang responden 17,70, dan yang berpenghasilan uang saku diatas Rp.3000.000 berjumlah 12 orang responden 12,50. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa pelajar atau mahasiswa lah yang paling banyak menggunakan oli Top 1 karena 150.000- Universitas Sumatera Utara 500.000 adalah uang saku rata-rata pelajar atau mahasiswa perbulannya, atau bahkan ada yang lebih dari 500.000 rupiah.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Iklan,

Bahasa Iklan, Model Iklan, Pesan Iklan, dan Minat Beli . Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Iklan X 1 No Item STS TS KS S SS Total F F F F F F 1 1 1,0 3 3,1 27 28,1 61 63,5 4 4,2 96 100 2 3 3,1 26 27,1 61 63,5 6 6,3 96 100 3 10 10,4 39 40,6 43 44,8 4 4,2 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 96 responden terdapat 4,2 menyatakan sangat setuju bahwa cara pengambilan gambar dalam iklan Top 1 menarik karena sudut pengambilan gambarnya tepat, 63,5 menyatakan setuju, 28,1 menyatakan kurang setuju, 3,1 menyatakan tidak setuju, dan 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 96 responden terdapat 6,3 menyatakan sangat setuju bahwa gambar-gambar yang ditayangkan dalam iklan Top 1 menampilkan warna-warna yang menarik., 63,5 menyatakan setuju, 27,1 menyatakan kurang setuju, 3,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 96 responden terdapat 4,2 menyatakan sangat setuju bahwa lokasi pengambilan gambar dalam iklan Top 1 menggambarkan kehidupan modern masa kini, 44,8 menyatakan setuju, Universitas Sumatera Utara 40,6 menyatakan kurang setuju, 10,4 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa gaya iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 tersebut tidak terlalu menarik perhatian masyarakat, karena dari tiga pernyataan yang ada, terdapat cukup banyak responden yang menyatakan kurang setuju. Dari pernyataan pertama terdapat 28,1 responden yang menyatakan kurang setuju, pada pernyataan kedua terdapat 27,1 masyarakat yang kurang setuju, dan pada pernyataan ketiga yang paling harus diperhatikan yaitu pernyataan bahwa lokasi pengambilan gambar dalam iklan Top 1 menggambarkan kehidupan modern masa kini, karena terdapat 40,6 responden yang kurang setuju dan 10,4 menyatakan tidak setuju. Jadi gaya iklan Top 1 ini harus lebih dapat diperhatikan Top 1 dalam membuat iklan-iklan selanjutnya. Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Bahasa Iklan X 2 No Item STS TS KS S SS Total F F F F F F 1 15 15,6 55 57,3 26 27,1 96 100 2 17 17,7 60 62,5 19 19,8 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 96 responden terdapat 27,1 menyatakan sangat setuju bahwa bahasa yang digunakan dalam iklan Top 1 bahasa sehari-hari yang menarik, 57,3 menyatakan setuju, 15,6 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 2. Pada pernyataan kedua, dari 96 responden terdapat 19,8 menyatakan sangat setuju bahwa bahasa yang digunakan dalam iklan Top 1 mudah dimengerti, 62,5 menyatakan setuju, 17,7 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari kedua pernyataan pada variabel bahasa iklan tersebut, dapat kita lihat bahwa responden merasa cukup puas dengan bahasa yang digunakan Top 1 dalam iklannya tersebut. Terlihat dari pernyataan pertama, yakni ada 27,1 yang menyatakan sangat setuju dan 57,3 menyatakan setuju. Dan pada pernyataan kedua ada 19,8 menyatakan sangat setuju dan 62,5 yang menyatakan setuju. Ini berarti bahwa bahasa sehari-hari yang menarik dan bahasa yang mudah dimengerti benar-benar bisa menarik perhatian masyarakat untuk melihat iklan yang disajikan. Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Model Iklan X 3 No Item STS TS KS S SS Total F F F F F F 1 6 6,3 30 31,3 59 61,5 1 1,0 96 100 2 3 3,1 24 25,0 52 54,2 17 17,7 96 100 3 1 1,0 9 9,4 70 72,9 16 16,7 96 100 4 4 4,2 25 26,0 52 54,2 15 15,6 96 100 5 2 2,1 13 13,5 67 69,8 14 14,6 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: Universitas Sumatera Utara 1. Pada pernyataan pertama, dari 96 responden terdapat 1,0 menyatakan sangat setuju bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 mempunyai kharisma, 61,5 menyatakan setuju, 31,3 menyatakan kurang setuju, 6,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 96 responden terdapat 17,7 menyatakan sangat setuju bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 sangat populer, 54,2 menyatakan setuju, 25,0 menyatakan kurang setuju, 3,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 96 responden terdapat 16,7 menyatakan sangat setuju bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 memiliki karakter lucu, 72,9 menyatakan setuju, 9,4 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju, dan 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 96 responden terdapat 15,6 menyatakan sangat setuju bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 ber-image baik, 54,2 menyatakan setuju, 26,0 menyatakan kurang setuju, 4,2 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 5. Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 14,6 menyatakan sangat setuju bahwa model wanita yang digunakan dalam iklan Top 1 cantik dan menarik, 69,8 menyatakan setuju, 13,5 menyatakan Universitas Sumatera Utara kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian, pada variabel model iklan ini, yang paling menonjol adalah pada pernyataan pertama, karena ada 31,3 responden yang kurang setuju kalau model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 mempunyai kharisma. Begitu juga pada pernyataan kedua dan keempat. Ada 25 responden yang kurang setuju bahwa model iklan yang digunakan Top 1 sangat populer dan 26,0 responden yang menyatakan kurang setuju bahwa model iklan yang digunakan dalam iklan Top 1 ber-image baik. Namun untuk keseluruhan, variabel model iklan ini cukup baik, karena dari lima pernyataan yang ada, persentase responden yang setuju adalah di atas 54, jadi lebih dari setengah responden menyatakan model iklan yang digunakan cukup menarik. Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pesan Iklan X 4 No Item STS TS KS S SS Total F F F F F F 1 6 6,3 16 16,7 66 68,8 8 8,3 96 100 2 1 1,0 3 3,1 23 24,0 61 63,5 8 8,3 96 100 3 2 2,1 16 16,7 69 71,9 9 9,4 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 96 responden terdapat 8,3 menyatakan sangat setuju bahwa pesan yang ditampilkan dalam iklan Top 1 sangat menarik dan menciptakan rasa penasaran, 68,8 menyatakan setuju, Universitas Sumatera Utara 16,7 menyatakan kurang setuju, 6,3 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 96 responden terdapat 8,3 menyatakan sangat setuju bahwa pesan yang diutarakan sangat jelas, 63,5 menyatakan setuju, 24,0 menyatakan kurang setuju, 3,1 menyatakan tidak setuju, dan 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 96 responden terdapat 9,4 menyatakan sangat setuju bahwa pesan yang diutarakan dapat menerangkan kelebihan Top 1, 71,9 menyatakan setuju, 16,7 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian pada variabel pesan iklan, dapat kita lihat bahwa kebanyakan responden setuju dengan pernyataan yang diberikan. Pada pernyataan pertama 68,8 responden yang setuju bahwa pesan yang ditampilkan dalam iklan Top 1 menarik dan menciptakan rasa penasaran. Pada pernyataan kedua, ada 63, 5 responden yang setuju bahwa pesan yang diutarakan sangat jelas. Dan pada pernyataan ketiga ada 71,9 responden yang setuju bahwa pesan yang disampaikan dapat menerangkan kelbihan Top 1. Jadi sangat jelas bahwa pesan yang diutarakan dalam iklan Top 1 bisa menarik perhatian masyarakat. Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Beli Y No Item STS TS KS S SS Total F F F F F F 1 1 1,0 5 5,2 33 34,4 53 55,2 4 4,2 96 100 2 2 2,0 21 21,9 68 70,8 5 5,2 96 100 3 1 1,0 19 19,8 64 66,7 12 12,5 96 100 Universitas Sumatera Utara 4 2 2,1 18 18,8 67 69,8 9 9,4 96 100 5 2 2,1 14 14,6 73 76,0 7 7,3 96 100 6 2 2,1 25 26,0 61 63,5 8 8,3 96 100 Sumber: Data primer diolah peneliti Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, dari 96 responden terdapat 4,2 menyatakan sangat setuju bahwa Top 1 memiliki kualitas dunia, 55,2 menyatakan setuju, 34,4 menyatakan kurang setuju, 5,2 menyatakan tidak setuju, dan 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada pernyataan kedua, dari 96 responden terdapat 5,2 menyatakan sangat setuju bahwa responden mencari informasi yang lebih detail tentang oli Top 1 setelah melihat iklannya di televisi, 70,8 menyatakan setuju, 21,9 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 96 responden terdapat 12,5 menyatakan sangat setuju bahwa responden tertarik mencoba oli Top 1 setelah melihat iklan di televisi, 66,7 menyatakan setuju, 19,8 menyatakan kurang setuju, 1,0 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 96 responden terdapat 9,4 menyatakan sangat setuju bahwa responden merasa oli Top 1 cocok untuk kendaraan matic-nya, 69,8 menyatakan setuju, 18,8 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 5. Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 7,3 menyatakan sangat setuju bahwa responden menilai oli Top 1 memiliki kelebihan dibanding produk lain yang sejenis, 76,0 menyatakan setuju, 14,6 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 6. Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 8,3 menyatakan sangat setuju bahwa responden memutuskan untuk menggunakan oli Top 1, 63,5 menyatakan setuju, 26,0 menyatakan kurang setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju, dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. Dari keenam pernyataan variabel minat beli tersebut, ada dua pernyataan yang paling menonjol. Yaitu pada pernyataan pertama, karena ada 34,4 yang menyatakan kurang setuju bahwa Top 1 memiliki kualitas dunia. Dan pada pernyataan kelima, karena ada 76,0 responden yang menyatakan setuju bahwa Top 1 memiliki kelebihan disbanding produk lain yang sejenis. Jadi dalam hal ini, Top 1 harus dapat menciptakan persepsi bahwa oli Top 1 memiliki kualitas dunia dengan cara mempromosikan penghargaan-penghargaan luar negri yang dimiliki Top 1 atau dengan cara lebih mengembangkan pasarnya di luar negeri, terutama di negara-negara maju. Dan pada pernyataan kelima, dapat kita lihat bahwa begitu banyak responden yang merasa oli Top 1 lebih baik dibandingkan produk lain yang sejenis. Hal ini harus dapat dipertahankan Top 1 dengan mempertahankan kualitas dan promosi yang akan dapat memberikan persepsi yang baik di mata masyarakat.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara ` Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov 1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Regression Standardized Residual 2 -2 -4 Frequency 40 30 20 10 Histogram Dependent Variable: Minat_beli Mean =1.56E-17฀ Std. Dev. =0.979฀ N =96 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Gambar 4.3 Universitas Sumatera Utara Grafik Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Gambar 4.4 Scatter Plot Uji Normalitas Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Minat_beli Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar tersebut, dimana tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada gambar 4.4 data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. 2. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasrkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov- Smirnov K-S Tabel 4.12 Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 96 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.55851171 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .086 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z 1.051 Asymp. Sig. 2-tailed .219 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.12, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.219, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 -4 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 2 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: Minat_beli Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Gambar 4.5 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Uji Glejser Tabel 4.13 Uji Glejser Coefficientsa Universitas Sumatera Utara Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.750 1.242 1.409 .162 Gaya_iklan -.027 .087 -.037 -.309 .758 Bahasa_iklan .313 .147 .249 2.133 .036 Model_iklan -.030 .071 -.054 -.415 .679 Pesan_iklan -.189 .099 -.246 -1.909 .059 a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Oktober 2011 Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas