kegiatan karitatif. Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal yang kurang bermanfaat bagi perusahaan.
b. Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi daripada untuk
pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan ”tebar pesona” daripada ”tebar karya”.
c. Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan daripada
promosi. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata daripada tebar pesona.
d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan
sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan.
Kategori yang menjadi acuan penulis merupakan kategori yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative GRI yang meliputi 6 enam kategori yaitu
ekonomi, lingkungan, praktek tenaga kerja, hak azasi manusia, sosial dan tanggung jawab produk sebagai dasar sustainability reporting laporan berkelanjutan.
2.1.3 Leverage
Menurut Brigham dan Houston 2001 stuktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Dalam studi-
studi empiris, leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan hutang dalam membiayai aktiva perusahaan. Ada
tiga ukuran leverage yang sering digunakan sebagai proxy dari struktur modal yaitu rasio total debt to total asset, rasio long-term debt to total asset dan short-term debt
to total asset. Pengukuran ini sesuai dengan penelitian Chen 2008. Penggunaan modal pinjamam yang biasa disebut Leverage dimaksudkan
untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Menurut Brigham dan Houston 2001, Hal
Universitas Sumatera Utara
ini dikarenakan penggunaan Leverage mempunyai implikasi penting dan memberikan manfaat yaitu ;
1. Pembayaran bunga adalah tax deductible, yang menurunkan biaya efektif hutang.
2. Debtholder memperoleh return yang pasti.
3. Melalui financial leverage dimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat.
4. Kendali terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham yang ada tidak
berubah. Kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan leverage, yaitu :
1. Semakin tinggi debt ratio, semakin beresiko perusahaan. Karena semakin tinggi
biaya tetapnya yaitu berupa pembayaran bunga. 2.
Jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan dan operating income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan menyebabkan kebangkrutan.
Dari pendapat Brigham dan Houston tersebut dapat dijelaskan bahwa hutang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap nilai perusahaan. Pada titik tertentu
peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya.
Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan.
Bagi perusahaan, hutang mempunyai dua keuntungan. Pemegang hutang debtholder mendapat pengembalian yang tetap yang pertama. Kedua, bunga yang
dibayarkan dapat mengurangi beban pajak sehingga menurunkan efektif dari hutang. Kelemahan hutang yaitu bila semakin tinggi rasio hutang debt ratio, semakin tinggi
pula resiko perusahaan sehingga suku bunga makin tinggi. Apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan laba operasi tidak mencukupi untuk menutupi
beban bunga maka pemegang saham harus dapat menutup kekurangan tersebut, dan jika perusahaan tidak sanggup maka perusahaan akan bangkrut. Hutang dapat
Universitas Sumatera Utara
menghambat perkembangan perusahaan yang pada gilirannya dapat membuat pemegang saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya. Modigliani
dan Miller mengatakan bahwa teori struktur modal yang optimal didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan biaya dari pembiayaan dengan hutang. Manfaat
terbesar dari suatu pembiayaan dengan hutang adalah bunga atas hutang dapat mengurangi pendapatan kena pajak.
Mengingat hutang adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham karena
penggunaan hutang diharapkan mampu menambah tingkat pengembalian perusahaan sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan harga perusahaan tersebut melalui
pemenuhan modal yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan operasional. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan bahkan
mampu berkembang menjadi lebih besar. Ada beberapa pandangan yang dikemukakan berkaitan dengan struktur modal,
diantaranya :
1. Pecking Order Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson sejak tahun 1961, sedangkan penamaan packing order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 1984.
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: a Perusahaan menyukai internal financing pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan, b
Apabila pendanaan dari luar external financing diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan
Universitas Sumatera Utara