terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Pendeteksiannya dengan menggunakan
tolerance value dan Variance Inflation Faktor VIF. Jika nilai tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dilihat :
a Jika titik – titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b
Jika tidak ada pola yang jelas serta titk-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu –y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan uji Park. Ada dua tahapan yang dilakukan dalam uji Park. Tahap pertama adalah melakukan regresi dengan
menggunakan Y sebagai variabel dependen dan X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5,
X
6
, X
7,
X
8,
dan X
9
sebagai variabel independen. Tahap kedua adalah dengan meregresikan nilai logaritma dari kuadrat residual terhadap variabel independen. Jika setiap variabel
inde penden nilai signifikannya lebih besar dari α
0,05,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dan dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
asumsi ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin Watson Test, yaitu untuk menguji apakah terjadi serial atau tidak dengan menghitung nilai d
statistik.
Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson DW test. Adapun kriteria
pengujiannya adalah Setiaji, 2004;
a. Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada Autokorelasi positif;
b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokorelasi;
c. Jika nilai D-W diatas 2,5 sampai 4 berarti ada Autokorelasi negatif.
4.8. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji F maupun uji t. Tujuan digunakan analisis
regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara simultan maupun secara parsial, serta mengetahui
besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility CSR,
leverage, investment opportunity set IOS, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, profitabilitas, komisaris independen, cash holding, dan dividend payout
ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index JII, yang diolah dengan program komputer Statistical Package For Social Science SPSS versi 17.
Pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan uji F dan uji t.
a. Uji F Goodness of Fit
Uji statistik – F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama – sama terhadap variabel dependen.
Hipotesis untuk uji statistik F adalah sebagai berikut : 1.
H
o
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
=b
8
= b
9
= 0
Universitas Sumatera Utara
Artinya CSR, Leverage, IOS, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Komisaris Independen, Cash Holding, dan Dividend payout
ratio secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2. H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
≠ b
7
≠ b
8
≠ b
9
Artinya CSR, Leverage, IOS, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Komisaris Independen, Cash Holding, dan Dividend payout
ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
≠ 0
Kriteria pengambilan keputusan : -
Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima.
- Jika F hitung F tabel dengan tingkat signifikan 5, maka Ho diterima
atau hipotesis yang diajukan ditolak.
b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t