7. Pengaruh Pengembangan terhadap Kinerja
Pengembangan karyawan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Rivai, 2005 terdapat pengaruh antara pengembangan
dengan kinerja, yaitu apabila kinerja karyawan buruk maka mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan penngembangan. Demikian juga, kinerja
baik dapat mencerminkan adanya potensi yang belum digunakan dan harus dikembangkan.
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi karyawan tersebut. Pengembangan karyawan adalah pendidikan dan latihan untuk memperbaiki kerja
seseorang karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap guna mencapai peningkatan kinerja yang diharapkan.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan sangat berpengaruh dan berhubungan terhadap kinerja karyawan pada suatu
organisasi.
2.2. PENELITIAN TERDAHULU
Sari 2009 melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Medan”. Variable dalam penelitian ini terdiri dari Pengembangan sebagai Variable Bebas X yang terdiri dari Peserta X
1
, Instruktur X
2
, Materi X
3
dan Fasilitas X
4
, serta variabel terikat Y yaitu Kualitas Kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif, metode analisis regresi liniear berganda, idenifikasi determinan, dan uji
Universitas Sumatera Utara
asumsi klasik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable peserta, instruktur, dan materi secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
variable kualitas kerja sedangkan variable fasilitas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang positifdan signifikan terhadap variable kualitas kerja. Hasil
penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara serentak antara pengembangan karyawan terhadap kualitas kerja sebesar 16,853
dan ada pengaruh pengembangan karyawn sebesar 61,9. Materi merupakan variable pengembangan karyawan yang paling dominan dalam mempengaruhi
kualitas kerja karyawan. Priutami 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja karyawan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung”. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara pendidikan dan pelatihan
terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung.
2.3. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variable yang diteliti Sugiono dalam Sari, 2009.
Menurut Hasibuan 2002 pengembangan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan meningkatkan keahlian teroritis, konseptual, dan moral karyawan sedangkan
latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan. Indicator yang harus dipertimbangan dalam pengembangan karyawan
adalah peserta, instruktur, materi, dan fasilitas pengembangan. Peserta, dalam hal ini adalah karyawan yang mengikuti pengembangan
terdiri dari karyawan baru maupun karyawan lama, baik operasional maupun manajerial. Karyawan baru di perusahaan diberi pengembangan agar memahami,
terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan dapat bekerja lebih efisien pada jabatannya, sedangkan karyawan lama diberi
pengembangan sesuai dengan tuntutan pekerjaan, jabatan, perluasan perusahaan, pergantian mesin lama dengan mesin baru, pembaruan metode kerja, serta
persiapan untuk promosi. Pengembangan bagi karyawan lama dilaksanakan agar karyawan memahami technical skill, human skill, conceptual skill, dan
managerial skill, supaya moral kerja dan prestasi kerjanya meningkat. Pelatih atau Instruktur yaitu seorang atau tim yang memberikan
latihanpendidikan kepada para karyawan. Pelatih atau instuktur yang baik hendaknya memiliki syarat antara lain: Teaching Skill yaitu pelatih memiliki
kecakapan untuk mendidik atau mengajar, membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta pengembangan. Communication
Skill yaitu seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif sehingga mudah dipahami peserta pengembangan.
Personality Authority yaitu pelatih memiliki kewibawaan terhadap peserta. Ia
Universitas Sumatera Utara
harus berperilaku baik, sifat dan kepribadiannya disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui. Social Skill yaitu pelatih mempunyai kemahiran dalam
bidang social agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari peserta pengembangan yang antara lain: suka menoling, objektif, dan dapat menghargai pendapart orang
lain. Technical Competence yaitu bahwa seorang pelatih harus berkemampuan teknis, mempunyai kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil keputusan.
Dan Stabilitas Emosi, yaitu bahwa seorang pelatih tidak boleh berperasangka jelek terhadap anak didiknya, tidak cepat marah, mempunyai sifat kebapakan, terbuka,
dan memberi nilai yang objektif. Materi atau kurikulum pengembangan harus mendukung tercapainya
sasaran dari pengembangan itu. Materi harus ditetapkan secara sistematis, jumlah jam pertemuan, metode pengajaran, dan system evaluasinya harus jelas agar
sasaran dari pengembangan itu optimal. Fasilitas atau sarana pengembangan harus ditetapkan dan dipersiapkan
dengan baik. Penyediaan alat-alat harus didasarkan pada prinsip ekonomi serta berpedoman pada sasaran pengembangan yang ingin dicapai. Tempat
pengembangan hendaknya strategis, tenang, nyaman, dan tidak mengganggu lingkunagan. Selain itu mesin-mesin yang digunakan dalam pengembangan sama
jenisnya dengan mesin yang akan digunakan dalam bekerja pada perusahaan. Dengan adanya program pengembangan karyawan yang baik, diharapkan
perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja performance pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan Malthis
and Jackson; 2002.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai 2005, kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama Rivai dan Basri, 2005. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka hubungan antara variabel-variabel
bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
Sumber: Hasibuan 2005 dan Rivai 2004, diolah.
2.4. HIPOTESIS