c. Koefisien regresi ROA X
2
= - 0,862 artinya setiap penambahan ROA sebesar 1, jika variabel lainnya dianggap konstan, maka akan
menurunkan negatif pertumbuhan laba sebesar 0,862. d.
Koefisien regresi LDR X
3
= 2,858 artinya setiap penambahan NIM sebesar 1, jika variabel lainnya dianggap konstan, maka akan menambah
positif pertumbuhan laba sebesar 2,858. e.
Koefisien regresi LAR X
4
= - 6,504 artinya setiap penambahan LAR sebesar 1, jika variabel lainnya dianggap konstan, maka akan
menurunkan negatif pertumbuhan laba sebesar 6,504. f.
Koefisien regresi BOPO X
5
= – 3,558 artinya setiap penambahan BOPO sebesar 1, jika variabel lainnya dianggap konstan, maka akan
menurunkan negatif pertumbuhan laba sebesar 3,558.
4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR Terhadap Pertumbuhan Laba
Capital Adequacy Ratio CAR bernilai negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada bank yang terdaftar di BEI
selama periode penelitian 2006 - 2009. Hasil pengujian parsial untuk variabel CAR:
t
hitung
= 1,267 t
tabel
= 1,664 maka tolak H
1
terima H Sig. tabel = 0,212
α = 0,05 Hasil pengujian ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh
Dendawijaya 2005:122 bahwa kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
Universitas Sumatera Utara
menunjang aktiva yang mengandung risiko dapat menutupi kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh aktiva yang berisiko. Selain itu, hasil penelitian ini juga
berbeda dengan penelitian Hapsari 2005 bahwa CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. CAR hasil pengujian penelitian ini
tidak mempengaruhi pertumbuhan laba pada bank yang terdaftar di BEI selama periode penelitian tahun 2006 – 2009.
4.3.2 Pengaruh Return on Assets Ratio ROA Terhadap Pertumbuhan Laba
Return on Assets bernilai negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada bank yang terdaftar di BEI selama periode
penelitian tahun 2006-2009. Hasil pengujian parsial untuk variabel ROA: t
hitung
= 1,209 t
tabel
= 1,664 maka tolak H
1
terima H Sig. tabel = 0,233 α = 0,05
Hasil pengujian ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Dendawijaya 2005:120 bahwa semakin besar ROA suatu bank semakin besar
pula keuntungan yang dicapai bank tersebut. Selain itu hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian Aini 2006 bahwa ROA berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba bank. ROA hasil penelitian ini tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada bank yang terdaftar di BEI selama periode
penelitian tahun 2006 - 2009.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR Terhadap Pertumbuhan Laba
Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba pada bank yang terdaftar di BEI selama periode
penelitian tahun 2006-2009. Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Dendawijaya 2005:118 bahwa semakin tinggi rasio LDR memberikan indikasi semakin
rendah kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dilain pihak semakin besar jumlah kredit yang diberikan diharapkan bank akan mendapatkan
laba yang tinggi pula. Hasil pengujian parsial untuk variabel LDR : t
hitung
= 1,649 t
tabel
= 1,664 maka tolak H
1
terima H Sig. tabel = 0,107
α = 0,05 Hasil pengujian ini sejalan dengan dengan hasil penelitian Aini 2006
bahwa LDR berpengaruh positf terhadap pertumbuhan laba, meskipun tidak berpengaruh secara signifikan.
4.3.4 Pengaruh Loan to Asset Ratio LAR Terhadap Pertumbuhan Laba