Metode Analisis Statistik Hasil Penelitian .16 Analisis Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba

yang bersangkutan dengan laba tahun sebelumnya dan dibagi dengan laba tahun sebelumnya. Semakin tinggi rasio pertumbuhan laba, semakin baik posisi bank tersebut dalam penggunaan aset, pengolahan kredit, dan kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan.

4.1.17 Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda Pada penelitian ini, data awal berjumlah 60, tetapi hanya 48 data saja yang memenuhi untuk dijadikan data dalam penelitian karena terdapat 12 outlier. Outlier yang muncul pada observasi tentu akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang dapat berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Setelah observasi No. 3, 4, 15, 30, 35, 39, 47, 51, 53, 55 dan 58 dari casewise dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data, ternyata dari persamaan yang di dapat tidak lagi ditemukan outlier. Penulis melakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan analisis regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian dengan perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak Umar, 2008:181. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Berdasarkan analisis ini, data Universitas Sumatera Utara berdistribusi normal jika hasil pengujian lebih besar dari nilai signifikan 5 Situmorang dkk, 2010:97. Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.1 Histogram Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.2 Normal P-Plot Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 P-P plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah CAR, ROA, LDR, LAR, dan BOPO berdistribusi normal atau tidak. Berikut adalah tabel hasil uji Kolmogorv Smirnov : Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorv Sminorv One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 48 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.44398055 Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .066 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z .602 Asymp. Sig. 2-tailed .862 a. Test distribution is Normal Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Menurut Situmorang 2010:97 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Probabilitas hasil uji Kolmogorov Smirnov pada Tabel 4.7 yaitu 0,862 lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi Universitas Sumatera Utara Umar, 2008:177. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari besarnya Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance Situmorang dkk, 2010:136. Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 35.984 18.346 1.961 .056 LnCAR -1.053 .832 -.184 -1.267 .212 .865 1.156 LnROA -.862 .712 -.310 -1.209 .233 .279 3.584 LnLDR 2.858 1.733 .497 1.649 .107 .202 4.961 LnLAR -6.504 2.245 -.873 -2.897 .006 .201 4.966 LnBOPO -3.558 4.083 -.221 -.872 .388 .285 3.504 a. Dependent Variable: LnPL Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Data Tabel 4.8 di atas menunjukkan semua variabel independen memiliki angka VIF tidak lebih besar dari 5 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1. Model regresi tersebut tidak terkena multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Umar, 2008:179. Model yang baik adalah model yang tidak terkena heteroskedastisitas. Alat uji yang digunakan adalah pendekatan grafik scatterplot. Jika titik-titik yang terlihat menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas dan model layak dipergunakan Situmorang dkk, 2010:103. Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.3 Scatterplot Hasil pengujian heteroskedastisitas pada Gambar 4.3 terlihat titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008:182. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Alat penguji yang digunakan adalah metode The Breusch-Godfrey BG Test. Metode ini akan menunjukkan model yang baik jika koefisien untuk variabel auto Lag diatas probabilitas signifikan 5 Situmorang dkk, 2010:121. Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Dari Tabel 4.9 terlihat nilai Sig. variabel auto sebesar 0,561 lebih besar dari 0,05. Berarti data tersebut tidak terkena autokorelasi.

4.1.18 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 49 84

Pengaruh Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

21 219 70

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 45 84

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, MANAJEMEN ASET, EFISIENSI OPERASIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN ASET TERHADAP KINERJA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 10 30

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERTUMBUHAN LABAPADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 1 7

Analisis Pengaruh Rasio Camels terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Skripsi PENGARUH EFISIENSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 67

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Efisiensi Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11