3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode dimana data-data dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.
3.8.2 Metode Analisis Statistik
Metode yang digunakan adalah analisis linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel-variebel independen yaitu Capital Adequacy Ratio CAR,
Return on Assets ROA, Loan to Deposit Ratio LDR, Loan to Asset Ratio LAR, dan Beban Operasional terhadap pendapatan Operasional BOPO
terhadap variabel dependen yaitu pertumbuhan laba dengan rumus : Y= a +
+ +
+ +
+ e Keterangan :
Y = Pertumbuhan laba a = Konstanta
= koefisien regresi variabel = Capital Adequacy Ratio CAR
= Return on Assets ROA = Loan to Deposit Ratio LDR
= Loan to Assets Ratio LAR = Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
= Term of error
Universitas Sumatera Utara
Uji Asumsi Klasik Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda di atas harus
memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi : a.
Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak Umar, 2008:181. Model regresi yang baik hendaknya
berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisa Kolmogorv-smirnov. Berdasarkan analisis ini, data berdistribusi
normal jika hasil pengujian lebih besar dari nilai signifikan 5 Situmorang dkk, 2010:95.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika
terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi Umar, 2008:177. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas
pada suatu model dapat dilihat dari besarnya Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance dengan ketentuan sebagai berikut Situmorang
dkk, 2010:136 : Bila VIF 5, maka terdapat multikolinearitas
Bila VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Tolerance 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas
Tolerance 0,1, maka terjadi multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain Umar, 2008:179. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas melainkan homokedastisitas. Tetapi jika terdapat varians yang berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah
model yang tidak terkena heteroskedastisitas. Alat uji yang digunakan adalah pendekatan grafik scatterplot. Jika titik-titik yang terlihat menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dan model layak dipergunakan Situmorang dkk, 2010:103.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif
antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian Umar, 2008:182. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Alat penguji
yang digunakan adalah The Breusch-Godfrey BG Test. Jika hasil pengujian menunjukkan bahsa nilai auto yang ditampilkan memiliki
signifikan di atas 5, maka model tidak terkena autokorelasi Situmorang dkk, 2010:121.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3 Pengujian Hipotesis