Periode BPDPK 1968-1984 Periode PHB 1984-1992 Periode 1992-Sekarang

4. Periode BPDPK 1968-1984

Periode ini dimulai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden No. 2301968 dengan beberapa konsep dasar, yaitu: a. Sumber dana dari potongan wajib 5 dari gaji pokok setiap bulan. b. Program dikelola oleh badan khusus, semi otonom di lingkungan Departemen Kesehatan yaitu: “Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan” atau BPDPK c. Cakupan peserta adalah PNS dan keluarganya, penerima pensiun PNS dan ABRI beserta keluarganya.

5. Periode PHB 1984-1992

Setelah berjalan 16 tahun, banyak hal yang perlu diperbaiki dan tidak mungkin untuk tetap dipertahankan sebagai BPDPK, dan melalui PP No. 22 dan 23 tahun 1984 dimulailah 23 april 1986 dengan dilantiknya Direktur PHB. PP No. 221984 berkaitan dengna penyelenggara program pemeliharaan kesehatan PNS dan penerima pensiun beserta anggota keluarganya berdasarkan managed care, sementara PP 231984 berkaitan dengan pengelola program yaitu PHB. Profesionalisme dan efesiensi dalam rangka peningkatan mutu pelayanna peserta, merupakan landasan dari berbagai upaya dan program yang dilakukan pada masa PHB, antara lain: a. Penerapan system rujukan, konsep wilayah dan konsep dokter keluarga, dimulai sejak tahun 1986. Universitas Sumatera Utara b. Pemberlakuan daftar dan platfon harga obat DPHO , dimulai sejak tahun 1987 dan dievaluasidirevisi setiap tahun, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. c. Penerapan system kapitasi bagi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara nasional, dimulai sejak tahun 1988. d. Penerapan tariff paket pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat lanjutan di rumah sakit dimulai sejak 19871988.

6. Periode 1992-Sekarang

Pada tahun 1989, saat penyerahan kartu PHB bagi Presiden Soeharto, Direksi PHB mendapat pengarahan untuk mengembangkan kepesertaannya diluar PNS, yaitu kepada pegawai badan usaha dan badan lainnya. PHB memerlukan fleksibilitas usaha untuk melakukan pengembangan terhadap system pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Hal ini harus dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Makin berkembangnya teknologi kedokteran dan pengobatan b. Makin luasnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan, dan c. Makin tingginya tingkat kesadaran peserta akan mutu pelayanan, dimana secara keseluruhan hal tersebut tidak sejalan dengan jumlah pendanaan yang relative terbatas. Universitas Sumatera Utara

B. Struktur Organisasi