Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis Data

b. Kuesioner Menyebarkan daftar pertanyaan kepada peserta Askes yang telah ditetapkan menjadi sampel atau responden. c. Wawancara Melakukan wawancara langsung dengan kepala-kepala departemen pelayanan, karyawan petugas Askes dan peserta Askes.

8. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi peserta Askes tentang kualitas pelayanan yang dilakukan petugas PT Askes Persero Cabang Utama Medan. Metode analisis deskriptif ini terdiri dari : 1 Uji Kuesioner a Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada responden sebagai instrumen penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Universitas Sumatera Utara 2 Uji Model Uji Model Uji Asumsi Kelasik Meliputi uji heteroskedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah ketiga metode di atas, Umar, 2003: 143. a Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. Cara pengambilan keputusan yaitu: Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas b Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah keadaan, dimana variable-variabel independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang satu sama lain. Cara mengambil keputusannya yaitu: Nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0,1 maka regresi bebas multikolinearitas. VIF adalah satu dibanding tolerance. c Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah keadaan untuk mengukur terjadinya gangguan korelasi. Penyebab sering timbulnya autokorelasi adalah karena Universitas Sumatera Utara kesalahan spesifikasi, misalnya terabaikannya suatu variabel penting atau bentuk fungsi yang tidak tepat. Ketentuan pengambilan keputusan: Jika DW di batas atas dU maka tidak ada autokorelasi Jika DW batas bawah dL maka terjadi autokorelasi Jika dL DW dU, tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak. d Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot. Cara pengambilan keputusan pada metode plot adalah: a. Jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikut i arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda