3. Prinsip Mutasi
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat.
4. Sistem Mutasi
Menurut Hasibuan 2000:25 sistem mutasi dapat dibedakan atas 3 sistem yang juga dapat menjadi dasar pelaksanaan mutasi yaitu:
1. Merit System
Merit system adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang
bersifat ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerjanya. Merit System atau Career System
ini merupakan dasar mutasi yang baik karena: 1.
Output dan produktivitas kerja meningkat 2.
Semangat kerja meningkat 3.
Jumlah kesalahan yang diperbuat minimum 4.
Absensi dan disiplin karyawan semakin baik 5.
Jumlah kecelakaan akan menurun
2. Senior System
Senior system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia,
dan pengalaman kerja dari karyawan yang bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini tidak objektif karena kecakapan orang yang dimutasi berdasarkan
senioritas belum tentu mampu memangku jabatan baru.
3. Spoiled System
Spoil sytem adalah mutasi yang didasarkan atasa landasan kekeluargaan.
Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan rasa suka atau tidak suka like or dislike.
Menurut Nasution 2000:153, mutasi dikenal dalam beberapa istilah, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Mutasi Horizontal Job RotationTransfer
Artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada rengking yang sama didalam organisasi itu. Mutasi horizontal mencakup
“mutasi tempat dan mutasi jabatan”. a.
Mutasi Tempat tour of area adalah perubahan tempat kerja tetapi tanpa perubahan jabatanposisigolongan. Sebabnya adalah karena
merasa bosan atau tidak cocok pada suatu tempat baik karena kesehatan maupun pergaulan yang kurang baik
b. Mutasi Jabatan tour of duty adalah perubahan jabatan atau penempatan pada posisi semula
2. Mutasi Vertikal Artinya perubahan posisipekerjaanjabatan promosi atau demosi sehingga
kewajiban dan kekuasaan juga berubah. Promosi memperbesar autority dan responsibility, sedang demosi mengurangi autority dan responsibility
seorang karyawan. Jadi promosi berarti menaikkan pangkatjabatan, sedang demosi adalah penurunan pangkat dan jabatan seseorang.
Menurut Paul Pigors dan Charles Mayers mengemukakan 5 macam transfer yaitu production transfer, replacement transfer, versality transfer, shift
transfer, dan remedial transfer. a.
Production Transfer Production transfer
adalah mengalihtugaskan karyawan dari satu bagian ke bagian lain secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan
tenaga kerja padahal produksi akan ditingkatkan. b.
Replacement Transfer
Universitas Sumatera Utara
Replacement transfer adalah mengalihtugaskan karyawan yang sudah lama
dinasnya ke jabatan lain secara horizontal untuk menggantikan karyawan yang masa dinasnya sedikit atau diberhentikan. Replacement transfer
terjadi karena aktivitas perusahaan diperkecil sehingga sebagian pegawai harus diberhentikan dan hanya pegawai yang mempunyai masa dinas yang
lama tetap dipekerjakan. c.
Versatility Transfer Versatility transfer
adalah mengalihtugaskan pegawai ke jabatanpekerjaan lainnya secara horizontal agar pegawai yang bersangkutan dapat
melakukan pekerjaan atau ahli dalam berbagai lapangan pekerjaan.
d. Shift Transfer
Shift Transfer adalah mengalihtugaskan pegawai yang sifatnya horizontal
dari satu regu lain sedang pekerjaannya tetap sama. e.
Remedial Transfer Remedial transfer
adalah mengalihtugaskan seorang pegawai ke jabatanpekerjaan lain baik pekerjaan sama atau tidak atas permintaan
karyawan bersangkutan karena tidak dapat bekerja sama dengan rekan- rekannya.
Menurut Siswanto, 2002:214 jenis-jenis mutasi dapat dibedakan atas 2 jenis sumber yaitu: Mutasi atas keinginan tenaga kerja dan mutasi atas kebijakan
manajemen tenaga kerja yang diambil dan ditujukan pada hal-hal yang positif. Mutasi atas keinginan tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Mutasi Permanen yaitu tenaga kerja ingin dipindahkan ke tempat tenaga kerja atau status
ketenagakerjaan lain tetapi dalam jangka waktu lama dan sifatnya tetap. 2. Mutasi Sementara
yaitu tenaga kerja mengajukan permohonan kepada manajemen agar mereka dipindahkan pada posisi ketenagakerjaan yang lain walaupun sifatnya hanya
sementara. Hal ini terjadi disebabkan karena beberapa kemungkinan, misalnya tenaga kerja yang baru mengikuti program pendidikan dan latihan, penataran,
seminar dan sebagainya. Selanjutnya mutasi atas dasar kebijaksanaan manajemen tenaga kerja juga
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Mutasi Permanen Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka waktu
tidak terbatas dan sifatnya tetapkonstan. Tenaga kerja yang bersangkutan memikul tugas dan pekerjaan serta status ketenagakerjaan yang diberikan
kepadanya. 2. Mutasi Sementara
Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka waktu sementara, sehingga dalam batas waktu yang telah ditetapkan mereka
dikembalikan ketempat kerja dengan status ketenagakerjaan sebagaimana sebelumnya.
5. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Mutasi