Sejarah Singkat perusahaan DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat perusahaan

Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang sebelumnya dikenal oleh masyarakat sebagai jawatan Bea dan Cukai yang melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen Keuangan RI. Pada Waktu itu tugas yang dilaksanakan adalah dibidang pungutan pajak negara dalam bentuk bea dan cuka, pungutan-pungutan lainnya serta mengamankan kebijaksanaan pemerintah, mengenai pelayanan ekspor, dan pemasukan barang impor ke kawasan negara RI. Sejarah singkat Bea dan Cukai di Indonesia pertama kali dikenal oleh masyarakat pada tahun 1620 pada masa kekuasaan pemerintah Belanda. Pada waktu itu masih dipinpin oleh seorang Gubernur Jenderal yang bernama Yan Pither Joen – Coen yang bermaksud menguasai dan memonopoli pembelian rempah-rempah di Indonesia untuk di ekspor ke negeri Belanda dan negara lain yang memerlukan semua itu dan harus melalui serikat dagang Belanda. Veranig de Oust Company VOC yang karena peraturan-peraturan yang terbit, VOC tidak mampu bersaing dengan serikat dagang lain yang dating dari Portugal, maka oleh pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Yan Pither Joen – Coen mengeluarkan peraturan serta undang- undang tentang pemungutan bea masuk dan bea keluar. Tahun 1818 dengan undang-undang yang pertama No: 581818 Staat Bleads dengan mengendalikan pembebasan pemungutan menurut peraturan Reglament yang ditetapkan setelah Indonesia merdeka Bea dan Cukai berdiri sendiri di bawah naungan Departemen keuangan dan membuat peraturan Universitas Sumatera Utara yang masih berdasarkan bea masuk dan bea keluar. Tarif peraturan kolonial itu adalah: 1. Indische tarief wel wyeads tarif penentuan tahun 1873 No. 35 sekarang sudah tidak berlaku lagi 2. Reetau Ordonanche Steads Bleada peraturan perundang-undangan tahun 1882 No. 240 sekarang sudah tidak berlaku lagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai kantor pusat di Jakarta yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Selain itu juga dipimpin oleh beberapa direktur serta kepala bagian dari tiap-tiap daerah, yang ditunjuk dengan surat keputusan Menteri Keuangan. Kantor – kantor wilayah yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Wilayah. Pada masa penjajahan Belanda Instansi melakukan pemungutan Bea dan Cukai bernama “De Diendert Invit Voer En Aceyen” disingkat IUA masyarakat umum lebih mengenal dengan sebutan “Duane”. Badan ini berdasarkan Undang- undang De Indeche tarief Wet yang bekerja pada tanggal 17 November 1872 Net.stsbl. 1872 No:130 stbl No:35. Bagi pemerintah belanda pemungutan Bea dan Cukai adalah sangat penting karena erat hubungannya dengan sumbangan pendapatan pemerintahan yang diperoleh dari kedua jenis pajak ini. Jumlah IUA sebelum masa kemerdekaan 1941 ada sebanyak 790 orang, 586 adalah bangsa Belanda dan selebihnya orang Indonesia dengan perincian sebagai berikut: 1. 74 orang memegang jabatan pimpinan atau disebut Hoopd Inspectur yang semua adalah bangsa Belanda. Universitas Sumatera Utara 2. 18 orang bangsa Belanda dan 72 orang bangsa Indonesia yang merupakan pegawai golongan komunis. 3. 18 orang bangsa Belanda dan 4 orang bangsa Indonesia yang merupakan pegawai administrasi. Pada tahun 1962 jawatan Bea dan Cukai berganti nama menjadi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berwenang di bawah kementerian Keuangan urusan pembagian dan pengawasan. Dalam perkembangan selanjutnya nama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang membawahi Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan yang terdapat di beberapa daerah di Indonesia.

B. Struktur Organisasi