Metode Penilaian Pegawai DESKRIPSI PERUSAHAAN

9. Apabila atasan pejabat penilai memperolehmendapatkan alasan-alasan yang logis cukup kuat, maka atasan pejabat penilai dapat melakukan perubahan-perubahan nilai yang telah dibuat oleh pejabat penilai. 10. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai berlaku dari sejak setelah ada tanda tangan pejabat penilai, karyawan yang dinilai dan dari atasan pejabat penilai. Tanda tangan pejabat penilai menunjukkan keputusan yang terakhir dan tidak dapat dirubah lagi. 11. Apabila ternyata bagian personalia melihat adanya kejanggalankeanehan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan tersebut, maka mereka wajib menelaah dan meneliti kembali untuk memperoleh kebenaran dan keobyektifan daftar penilaian tersebut.

H. Metode Penilaian Pegawai

Setiap perusahaan dalam melaksanakan penilaian prestasi kerja pegawainya menggunakan metode penilaian yang berbeda-beda pada kantor pelayanan bea dan cukai metode penilaian yang digunakan adalah metode berdasarkan skala grafik graphic scale. Dimana baik tidaknya pekerjaan seorang pegawai dilihat berdasarkan unsur-unsur yang dianggap penting bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut. Kemudian masing-masing unsur tersebut dibagi ke dalam berbagai kategori, misalnya: sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik, sangat tidak baik yang disertai dengan defenisi yang jelas untuk masing-masing kategori.

I. Kegunaan Penilaian Pegawai

Hasil penilaian pegawai yang telah dilakukan oleh kantor pelayanan bea dan cukai polonia mempunyai kegunaan yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk: 1. Kenaikan gaji berkala Universitas Sumatera Utara Kegunaan penilaian pegawai yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai adalah untuk mempertimbangkan kenaikan pangkat berkala terhadap pegawai yang berprestasi agar pegawai merasa dihargai oleh perusahan dan diharapkan dengan adanya kenaikan gaji berkala ini pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat, dalam melaksanakan tugas- tugasnya. 2. Kenaikan pangkat Pegawai yang memiliki prestasi yang baik akan memperoleh kenaikan pangkat dan sebaliknya pegawai yang hasil penilaian prestasinya dianggap kurang memuaskan, kenaikan pangkatnya dapat mengalami penundaaan. Adapun jenjang kepangkatan itu dapat dibagi dari jenjang yang lebih tinggi samapai jenjang yang paling rendah. Pembagian pangkat yang terdapat pada kantor pelayanan Bea dan Cukai adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Nama dan Susunan Pangkat Pegawai Menurut Pangkat Tertinggi dan Terendah No Eselon Jenjang PangkatGol.Ruang Terendah Tertinggi 1 2 3 4 5 6 Pangkat Gol.Ruang Pangkat Gol. Ruang 1 IA Pembina Utama IVe Pembina Utama IVe Universitas Sumatera Utara 2 IB Pembina Madya IVd Pembina Utama IVe 3 IIA Pembina Muda IVc Pembina Utama Madya IVd 4 IIB Pembina Tingkat I IVb Pembina Utama Muda IVc 5 IIIA Pembina IVa Pembina IVa 6 IIIB Penata Tingkat I IIId Pembina IVa 7 IVA Penata IIIc Penata Tingkat IIId 8 IVB Penata Muda Tingkat I IIIb Penata IIIc 9 VA Penata Muda IIIa Penata Muda Tingkat I IIIb 10 VB Pengatur Tingkat IId Penata Muda IIIa Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan 2007 3. Pengangkatan dalam jabatan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dibentuk suatu badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan dalam rangka membantu pejabat yang berwenang untuk mewujudkan objektifitas pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dalam dan dari jabatan struktural serta pangkatan dalam pangkat. 4. Pemindahan. Pemindahan yang dilaksanakan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dilakukan dalam rayon dan keluar rayon, menurut informasi hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa mutasi yang dilakukan dalam rayon dan luar rayon sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Jenis Mutasi yang Dilakukan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Luar dan Dalam Rayon Tahun 2006 GOLONGAN JABATAN MUTASI DARI KE 1 2 3 4 IVb Kepala Kantor KPBC Tipe A Medan Kanwil VI DJBC Semarang IVb Kepala Kantor Kanwil II DJBC Tg. Balai Karimun KPBC Tipe A Medan IIIc Kepala Seksi Perbendaharaan KPBC Tipe A Medan KPBC Tipe A Khusus Tg.Priok III IIIc Kepala Seksi Cukai II KPBC Tipe B Pasuruan KPBC Tipe A Medan IIIc Kepala Seksi TPPI KPBC Tipe A Teluk Bayur KPBC Tipe A Medan IIIc Kepala Seksi Kepabeanan II KPBC Tipe A Teluk Bayur KPBC Tipe A Medan IIIc Kepala Seksi TPPI KPBC Tipe A Medan KPBC Tipe A Merak IIIb Kepala Seksi KPBC Tipe A KPBC Tipe A Universitas Sumatera Utara OKDD Khusus Tg.Priok III Medan IIIb Korlak Adm.Impor KPBC Tipe A Medan KPBC Tipe A Tg. Balai Karimun IId Pelaksana Kanwil I DJBC Medan KPBC Tipe A Medan IId Pelaksana KPBC Tipe A Medan KPBC Tipe A Belawan IIc Pelaksana Kanwil I DJBC Medan KPBC Tipe A Medan IIb Pelaksana KPBC Tipe A Medan KPBC Tipe A Belawan IIa Pelaksana Kanwil I DJBC Medan KPBC Tipe A Medan Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Wilayah I Polonia Medan 2007 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALIS DAN EVALUASI HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis data dalam penelitian in menggunakan 2 dua metode, yaitu analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer. Data primer yang dikumpulkan berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. Sedangkan metode analisis statistik, digunakan untuk melakukan analisis korelasi sederhana dan menguji hipotesis penelitian. Berikut ini adalah analisis data penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala likert pilihan berganda untuk mempertanyakan persepsi responden tentang mutasi dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja. Angket disebarkan kepada 61 orang responden yakni pegawai yang pernah dimutasi. Dari keseluruhan angket yang disebar, semua responden memberikan jawaban lengkap dan mengembalikan kepada peneliti. Setelah angket diterima, data diolah dan dikalasifikasikan, kemudian disusun dalam bentuk Tabel 4.1 dan 4.2 untuk penyederhanaan analisis data penelitian. Universitas Sumatera Utara