Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Mutasi

1. Mutasi Permanen yaitu tenaga kerja ingin dipindahkan ke tempat tenaga kerja atau status ketenagakerjaan lain tetapi dalam jangka waktu lama dan sifatnya tetap. 2. Mutasi Sementara yaitu tenaga kerja mengajukan permohonan kepada manajemen agar mereka dipindahkan pada posisi ketenagakerjaan yang lain walaupun sifatnya hanya sementara. Hal ini terjadi disebabkan karena beberapa kemungkinan, misalnya tenaga kerja yang baru mengikuti program pendidikan dan latihan, penataran, seminar dan sebagainya. Selanjutnya mutasi atas dasar kebijaksanaan manajemen tenaga kerja juga dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: 1. Mutasi Permanen Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka waktu tidak terbatas dan sifatnya tetapkonstan. Tenaga kerja yang bersangkutan memikul tugas dan pekerjaan serta status ketenagakerjaan yang diberikan kepadanya. 2. Mutasi Sementara Manajemen tenaga kerja memutasikan tenaga kerja dalam jangka waktu sementara, sehingga dalam batas waktu yang telah ditetapkan mereka dikembalikan ketempat kerja dengan status ketenagakerjaan sebagaimana sebelumnya.

5. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Mutasi

Universitas Sumatera Utara Mutasi merupakan kebijakan dari perusahaan terhadap karyawannya yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas karyawan, oleh karena itu sebaiknya suatu perusahaan dapat membuat rencana yang jelas untuk pemindahan atau mutasi bagi karyawan perusahaanya. Terkait dengan keperluan tersebut, menurut Manullang 1996:114 perusahaan harus menetapkan dan membuat mengenai: a. Hubungan horizontal dan hubungan vertikal dari masing-masing jabatan. Seorang karyawan yang dimutasikan tidak boleh dipindahkan kepada jabatan yang tidak sesuai. Ia harus dipindahkan ke jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam rangka pemindahan pegawai, haruslah terlebih dahulu ditentukan hubungan-hubungan jabatan baik horizontal maupun vertikal. b. Penilaian kecakapan pegawai Suatu perusahaan menetapkan adanya suatu rencana pemindahan dan promosi didalam suatu perusahaan yang bersangkutan dan tidak menetapkan hubungan- hubungan horizontal dan hubungan-hubungan vertikal pada suatu jabatan, maka yang dapat menentukan siapa di antara karyawan yang dipindahkan ke jabatanlowongan, haruslah dilakukan penilaian kecakapan bagi masing-masing karyawan tersebut. Melalui pengadaan penilaian kecakapan di dalam perusahaan, didapatkan keterangan pegawai mana yang tepat untuk dipindahkan. c. Ramalan-ramalan lowongan dan data-data pegawai Ada dua cara penetapan ramalan lowongan pada suatu perusahaan. Cara pertama adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data turn over karyawan dan kemudian menentukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka. Berdasarkan kedua hal tersebut dapat ditentukan berapa besarnya lowongan yang mungkin Universitas Sumatera Utara dibuka pada waktu yang akan datang. Cara kedua, ramalan lowongan pada suatu perusahaan ditetapkan dengan membuat umur karyawan di dalam skema organisasi. Pada skema organisasi dipakai jenis warna tertentu untuk memindahkan umur dari pada karyawan. Bantuan warna tersebut diskema organisasi dapat menentukan ramalan lowongan untuk waktu yang akan datang. Data karyawan dari suatu perusahaan yang mengatur rencana promosi dan pemindahan haruslah lengkap. Data karyawan yang membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan karyawan dapat digunakan sebagai bahan dalam penentuan keputusan, karyawan mana yang akan dipromosikan atau dipindahkan untuk menjabat jabatan yang lowong. Mutasi yang dilaksanakan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi oleh karena itu perlu ada evaluasi pada setiap pekerja secara berkesinambungan secara objektif. Dalam melaksanakan mutasi harus dipertimbangkan faktor-faktor yang dianggap objektif dan rasional, yaitu Siswanto, 2002:221: a. Mutasi disebabkan kebijakan dan peraturan manajer. b. Mutasi atas dasar prinsip The right man on the right place. c. Mutasi sebagai dasar untuk meningkatkan modal kerja d. Mutasi sebagai media kompetisi yang maksimal e. Mutasi sebagai langkah untuk promosi f. Mutasi untuk mengurangi labour turn over g. Mutasi harus terkoordinasi 6 . Dampak Mutasi Mutasi dapat dirasakan karyawan yang bersangkutan sebagai penghargaan atas dirinya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjanya. Sebaliknya suatu mutasi dapat dirasakan karyawan yang bersangkutan sebagai suatu hukuman atas Universitas Sumatera Utara dirinya. Bila terjadi keadaan yang demikian maka mutasi tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu bertambahnya efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan. Menurut Nitisemo 1996:119, hal ini terjadi karena: a. Karyawan tersebut telah terlanjur mencintai pekerjaannya b. Hubungan kerjasama yang baik dengan sesama rekan c. Perasaan dari karyawan bahwa pekerjaanya merupakan pekerjaan yang lebih baik dan lebih terhormat dari pekerjaan-pekerjaan lain yang sederajat, dan lain-lain. Dampak positif dari mutasi Nitisemo, 1996:121 antara lain: a. Mutasi dapat menghilangkan rasa jenuh terhadap suatu pekerjaan b. Mutasi meningkatkan kegairahan dan prestasi kerja c. Mutasi menempatkan karyawan pada tempat yang tepat d. Mutasi meningkatkan produktivitas kerja e. Mutasi dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik Dampak negatif dari mutasi menurut Nitisemo 1996:121, mutasi dapat menurunkan kegairahan kerja karena dianggap sebagai hukuman dan memperburuk produktivitas kerja karena adanya ketidaksesuaian dan ketidakmampuan kerja karyawan.

C. Pengertian Prestasi Kerja