44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Elastisitas Transmisi Harga
Elastisitas transmisi harga adalah perbandingan perubahan persentase dari harga tingkat nasional Y dengan perubahan harga di tingkat petani X, yang bertujuan untuk
mengetahui berapa besar perubahan harga di tingkat petani X akibat terjadinya perubahan harga sebesar satu satuan unit di tingkat nasional Y. Dari
perubahanhubungan tersebut dapat diperkirakan tingkat keefektifan suatu informasi pasar, bentuk pasar dan kefektifan sistem pemasaran. Elastisitas transmisi harga yang
akan dihitung adalah elastisitas transmisi harga antara harga TBS Kelapa Sawit ditingkat Pedesaan Pf terhadap elastisitas transmisi harga nasional Pr.
Untuk menghitung elastisitas transmisi harga antara masing-masing desa terhadap harga nasional maka terlebih dahulu diketahui koefisien regresi linier berganda b1, b2, b3,
b4, dan b5 sebagai parameter elastisitas transmisi harga. Koefisien regresi linier berganda yang diperoleh digunakan untuk mencari nilai elastisitas transmisi harga
antara harga TBS pedesaan terhadap harga TBS Nasional yang terdapat pada lampiran 7 .
Parameter elastisitas transmisi harga TBS masing-masing pedesaan terhadap harga TBS Nasional terdapat pada tabel 12.
Tabel 12. Perhitungan Koefisien Elastisitas Transmisi Harga Kelapa Sawit No
Desa Koef.ET
t-hitung t-tabel
1 B.P.Mandoge
1,116 2,450
2,0195 2
Huta Padang 0,318
1,095 2,0195
3 Gotting Sidodadi
-0,275 -1,168
2,0195 4
Silau Jawa -0,034
-0,178 2,0195
5 Suka Makmur
-0,347 -0,784
2,0195 Sumber Analisis Data Primer Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
45
Berdasarkan tabel 12 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut. Ln Pr = Ln 1,733+1,116 Ln Pf1+0,318 Ln Pf2-0,275 LnPf3- 0,034 Ln Pf4-0,347 Ln Pf5
Sehingga diperoleh model persamaan sebagai berikut.
Pr= 5,66Pf1
1,116
Pf2
0,318
Pf3
-0,275
Pf4
-0,034
Pf5
-0,347
Dimana : Pr
= Harga Pabrik Pf1
= Harga Jual Desa B.P.Mandoge Pf2
= Harga Jual Desa Huta Padang Pf3
= Harga Jual Desa Gotting Sidodadi Pf4
= Harga Jual Desa Silau Jawa Pf5
= Harga Jual Desa Suka Makmur
Elastisitas transmisi harga digunakan untuk mengetahui respon harga produk pertanian di tingkat produsen sebagai akibat adanya perubahan harga di tingkat konsumen,
melalui informasi harga. Apabila elastisitas transmisi lebih kecil dari satu Et 1 dapat diartikan bahwa perubahan harga sebesar 1 di tingkat pengecer akan mengakibatkan
perubahan harga kurang dari 1 di tingkat petani. Apabila elastisitas transmisi sama dengan satu Et = 1, maka perubahan harga sebesar 1 di tingkat pengeder akan
mengakibatkan perubahan harga sebesar 1 di tingkat petani. Apabila elastisitas transmisi lebih besar dari satu Et 1, maka perubahan harga sebesar 1 di tingkat
pengecer akan mengakibatkan perubahan harga lebih besar dari 1 di tingkat petani.
Dari Tabel 12 dapat diketahui koefisien elastisitas transmisi harga di Desa B.P.Mandoge 1,116 dimana koefisien ET1 yang berarti elastis dimana setiap
perubahan harga di pasar konsumen sebesar 1 ditransmisikan lebih besar dari 1 ke tingkat produsen B.P Mandoge dengan t-hitung t tabel yaitu 2,450 2,0195. Hal ini
berarti petani di Desa B.P.Mandoge memperoleh keuntungan dari perubahan harga
Universitas Sumatera Utara
46
yang terjadi dan pasar B.P.Mandoge lebih berperan dibandingkan pasar konsumen pabrik.
Koefisien elastisitas transmisi harga di Desa Huta Padang 0,318 yang berarti koefisien elastisitas 1 yang berarti tidak elastis dimana struktur pasar tidak efisien dengan t-
hitung t tabel yaitu 1,0952,0195. Hal ini berarti petani di Huta Padang tidak memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi dan pasar Konsumen
pabrik lebih berperan dibandingkan pasar produsen Huta Padang.
Koefisien elastisitas transmisi harga di Desa Gotting Sidodadi -0,275 yang berarti koefisien elastisitas 1 yang berarti tidak elastis dimana struktur pasar tidak efisien
dengan t-hitung t tabel yaitu -1,1632,0195. Hal ini berarti petani di Gotting Sidodadi tidak memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi dan pasar Konsumen
pabrik lebih berperan dibandingkan pasar produsen Gotting Sidodadi.
Koefisien elastisitas transmisi harga di Desa Silau Jawa -0,034 yang berarti koefisien elastisitas 1 yang berarti tidak elastis dimana struktur pasar tidak efisien dengan t-
hitung t tabel yaitu -0,1782,0195. Hal ini berarti petani di Sialau Jawa tidak memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi dan pasar Konsumen
pabrik lebih berperan dibandingkan pasar produsen Silau Jawa.
Koefisien elastisitas transmisi harga di Desa Suka Makmur -0,347 yang berarti koefisien elastisitas 1 yang berarti tidak elastis dimana struktur pasar tidak efisien
dengan t-hitung t tabel yaitu -0,7842,0195. Hal ini berarti petani di Sialau Jawa tidak
Universitas Sumatera Utara
47
memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi dan pasar Konsumen pabrik lebih berperan dibandingkan pasar produsen Silau Jawa.
5.2. Integrasi Pasar Pedesaan dengan Pasar Nasional