19
sempurna, dimana perubahan harga acuan diteruskan secara sempurna ke pasar pengikut tingkat petani. Dengan demikian, integrasi vertikal dapat digunakan
sebagai indikator. Sedangkan integrasi pasar secara horizontal digunakan untuk melihat apakah mekanisme harga berjalan secara serentak atau tidak
Kusnadi dkk, 2009.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kelapa sawit adalah penghasil minyak nabati kelapa sawit yang disebut dengan CPO Crude Palm Oil. CPO merupakan hasil olahan dari TBS Tandan Buah
Segar, yang dimana CPO dan TBS mempunyai nilai yang disebut dengan harga. Dalam kaitannya dengan pemasaran, harga ini di indikasikan mengalami
perubahan harga.
Petani kelapa sawit dalam melakukan usaha taninya pasti akan menjual hasil usaha taninya. Dalam melakukan proses jual beli petani tidak dapat ikut serta
dalam menentukan harga TBS melainkan pembeli yang menentukan harga tersebut. Hal ini dapat membuat harga jual tersebut tidak sesuai dengan keinginan
petani kelapa sawit. Indikasi dari petani mempunyai posisi tawar tinggi dan rendah tergantung dari negosiasi petani dengan pembeli. Jika petani dan agen
sama- sama menentukan harga dengan negosiasi makanya posisi tawar petani tinggi. Jika petani tidak ikut serta dalam menentukan harga maka posisi tawar
petani lemah
.
Suatu pasar dapat dikatakan sempurna dilihat dari integrasi pasar dan elastisitas transmisi harga yang terjadi. Integrasi harga dikatakan sempurna, jika
pembentukan harga ditingkat petani dengan ditingkat PKS Nasional bernilai
Universitas Sumatera Utara
20
sama dengan satu. Sama halnya dengan elastisitas transmisi harga CPO Domestik terhadap TBS di tingkat petani yang mengacu pada harga CPO Internasional
bernilai sama dengan satu. Ini di karenakan harga CPO Domestik di pengaruhi oleh harga internasional, dimana ketika harga CPO Internasional mengalami
peningkatan harga jual, maka harga CPO Domestik akan mengalami peningkatan harga jual pula sesuai dengan harga dalam satu mata uang kurs.
Jika ini berjalan dengan baik, maka akan terbentuk keadaan harga yang seimbang, sehingga elastisitas transmisi harga CPO Domestik terhadap harga TBS
ditransmisikan dengan sempurna. Apabila hukum ini tidak berjalan baik, maka elastisitas transmisi harga yang terjadi tidak ditransmisikan dengan sempurna dan
akan mengakibat dampak pada harga TBS yang diterima oleh petani kelapa sawit.
Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran
yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis
struktur pasar.
Dua tingkatan pasar dikatakan terpadu atau terintegrasi jika perubahan harga pada salah satu tingkat pasar disalurkan atau ditransfer ke pasar lain. Dalam struktur
pasar persaingan sempurna, perubahan harga pada pasar acuan akan ditransfer secara sempurna 100 ke pasar pengikut, yakni di tingkat petani. Integrasi pasar
akan tercapai jika terdapat informasi pasar yang memadai dan disalurkan dengan
Universitas Sumatera Utara
21
cepat ke pasar lain sehingga partisipan yang terlibat di kedua tingkat pasar pasar acuan dan pasar pengikut memiliki informasi yang sama.
Universitas Sumatera Utara
22
Diagram 1. Kerangka Pemikiran
Ket : = Hubungan
.............. = Dampak
Sistem Pemasaran Komoditas Kelapa
sawit
Permintaan Penawaran
Distribusi
Pasar Nasional
Primary Demand,
Derived Supply
Pasar Pedesaan
Primary Supply,Derived
Demand
Integrasi Pasar
LEMAH KUAT
Inefisiensi dalam
Sistem Pemasaran yang Efisien
Salah satu syarat sistem pemasaran dikatan efisien apabila dpt memberikan manfaat yang sama baiknya bagi pelaku
pasar dan kosumen
Universitas Sumatera Utara
23
2.4 Hipotesis Penelitian Sesuai dengan landasan teori yang telah dijelaskan, maka hipotesis penelitian
yang akan diuji disusun sebagai berikut : 1 Elastisitas transmisi harga TBS kelapa sawit perdesaan Kabupaten Asahan
dengan harga Nasional lebih kecil dari satu Et 1, dengan kata lain bahwa perubahan harga sebesar 1 di tingkat Nasional akan mengakibatkan
perubahan harga kurang dari 1 di tingkat petani di Kabupaten Asahan. 2 Integrasi pasar secara vertikal tanda buah segar TBS Kelapa Sawit
perdesaan Asahan dengan pasar Nasional terjadi dengan lemah. 3 Pasar tandan buah segar TBS Kelapa Sawit perdesaan Asahan dengan pasar
Nasional tidak terintegrasi dalam jangka pendek. 4 Pasar tandan buah segar TBS Kelapa Sawit perdesaan Asahan dengan pasar
nasional tidak terintegrasi dalam jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel