24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel
Penelitian dilakukan di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive artinya dengan penentuan daerah
secara sengaja. dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Asahan memiliki hasil
produksi Kelapa Sawit tertinggi diantara kabupaten lain di Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini ditampilkan data luas tanaman dan produksi Kelapa sawit setiap
kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Tabel. 1 Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara 2010.
No Kabupaten
Luas Tanaman Area Ha Produksi TBS
Ton TBM
TM TTM
Jumlah 1
2 3
4 5
6 1
Nias -
- -
- -
2 Mandailing Natal
4. 958,67 10. 100,50
3,62 15. 062,79
17.0 474,64 3
Tapanuli Selatan 2. 091,25
2. 889,50 29,50
5. 010,25 46. 517,88
4 Tapanuli tengah
1. 348,00 1. 554,00
13,00 2. 915,00
26. 980,00 5
Tapanuli Utara 19,50
5,50 14,25
39,25 25,32
6 Toba Samosir
116,50 677,00
10,00 803,60
12. 413,00 7
Labuhan Batu 2. 287,89
31. 190,10 -
33 477,00 428. 698,00
8 Asahan
10. 925,89 58. 904,10
625,48 70. 455,47
939. 305,91
9 Simalungun
2. 402,85 24. 944,86
3,10 27. 350,81
507. 949,41 10
Dairi 59,00
104,00 -
163,00 893,50
11 Karo
240,00 972,00
- 1. 212,00
16. 120,00 12
Deli Serdang 3. 204,70
10. 327,15 217,00
13. 748,85 158. 289,68
13 Langkat
3. 625,00 37. 621,00
346,00 41. 592,00
570. 775,60 14
Nias Selatan -
- -
- -
15 Hbg Hasundutan
180,00 182,50
25,00 387,50
352,50 16
Pakpak Barat 534,00
731,60 153,00
1. 418,60 1. 840,95
17 Samosir
- -
- -
- 18
Serdang Bedagai 2. 514,76
9. 456,48 -
11. 971,24 150. 269,71
19 Batu Bara
1. 883,50 8. 445,00
419,00 10. 747,50
70. 876,36 20
Padang Lawas Utara
8. 228,00 16. 610,00
94,00 24. 932,00
261. 372,26 21
Padang Lawas 6. 554,30
24. 802,80 85,00
31. 442,10 389. 719,60
22 Labuhan Batu
Selatan 1. 719,00
36. 065,00 -
37. 784,00 507. 213,00
23 Labuhan Batu
Utara 3. 974,00
59. 558,00 612,00
64. 144,00 824. 079,50
24 Nias Utara
- -
- -
- 25
Nias Barat -
- -
- -
Sumber : BPS Sumatera Utara Dalam Angka, 2010
Universitas Sumatera Utara
25
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data sekunder yang bersifat deret waktu time series. Data sekunder tersebut dikumpulkan melalui pencatatan dari berbagai dokumen yang
bersumber dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Kabupaten Asahan, BPS Biro Pusat Statistik, maupun dari instansi terkait lainnya
yang berhubungan dengan komoditi Kelapa Sawit. Selain itu data juga diperoleh dari buku, internet, maupun literatur lainnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini.
Data time series yang digunakan adalah jangka waktu 3 tahun yakni dari tahun 2008- 2010 dalam waktu bulanan. Data yang digunakan adalah :
1. Luas tanaman Kelapa Sawit dan Produksi Tandan buah segar TBS di daerah penelitian
2. Harga tandan buah segar TBS di pasar produsen harga di tingkat petani pedesaan harga tandan buah segar TBS di pasar konsumen harga ditingkat
pabrik Untuk mewakili harga pasar Nasional yaitu harga di tingkat pabrik yang dipilih Pabrik
Kelapa Swit PKS yang produksinya terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Selain data sekunder, data primer berupa harga di tingkat petani diperoleh dari petani, metode
penentuan sampel ini dilakukan dengan sampling insidental sampel kebetulan. sampel yang ditemui adalah yang berdomisili di desa-desa penghasil tandan buah segar
terbesar di Kabupaten Asahan. Untuk mendapatkan informasi dan data dari petani yaitu harga tandan buah segar di pedesaan peroleh dengan melakukan wawancara kepada
petani Kelapa Sawit dengan bantuan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
26
Teknik purposive diterapkan pada penentuan lokasi kecamatan dan desa. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dipilih sebagai kecamatan sampel karena merupakan daerah
produsen TBS Kelapa Sawit rakyat yang terbesar . Selanjutnya, di kecamatan dipilih desa-desa sebagai sampelyaitu Desa B.P Mandoge, Desa Huta Padang, Desa Gonting
Sidodadi, Desa Silau Jawa, dan Desa Suka Makmur.
3.3 Metode Analisis Data