Integrasi Pasar Secara Vertikal

47 memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi dan pasar Konsumen pabrik lebih berperan dibandingkan pasar produsen Silau Jawa.

5.2. Integrasi Pasar Pedesaan dengan Pasar Nasional

Sebagai proses produksi komersial, maka pemasaran pertanian merupakan syarat mutlak yang diperlukan dalam pembangunan pertanian. Pemasaran pertanian dapat menciptakan nilai tambah melalui nilai guna, tempat, bentuk dan waktu. Berarti dianggap memiliki kegiatan yang produktif dalam pemasaran pertanian. Menuju sistem pemasaran hasil pertanian yang efisien adalah salah satunya, tersedianya informasi pasar yang memadai, dimana informasi tersebut dikatakan baik ketersediaannya apabila, pasar pada wilayah produksi terintegrasi cukup kuat dengan pasar di wilayah konsumsi. Dengan demikian perubahan harga dapat segera diketahui dan akhirnya proses pengambilan keputusan oleh produsenpetani dapat dilakukan dengan baik dan tepat. Konsep teoritis yang memungkinkan untuk menelaah rasionalisasi fungsional spesialisasi wilayah ini dinamakan dengan Integrasi pasar. Konsep ini secara horizontal, vertikal, jangka pendek dan jangka panjang dapat digunakan dalam menelaah pola aliran struktur pasar dari suatu komoditas tertentu dan juga dapat mengindikasikan bahwa proses pemasaran suatu komoditas pertanian dalam sistem pemasaran hasil pertanian efisien atau tidak.

5.2.1 Integrasi Pasar Secara Vertikal

Universitas Sumatera Utara 48 Integrasi pasar vertikal untuk mengetahui keterpaduan antara harga pasar produsen dengan harga konsumen. harga konsumen yang dimaksud adalah harga di tingkat nasional. Berikut adalah hasil analisis integrasi secara vertikal pada pasar produsen setiap desa dengan pasar nasional. • Perhitungan Integrasi Pasar Produsen Desa B.P Mandoge dengan Pasar Nasional Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di pasar produsen Desa Bandar Pasir Mandoge di sajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Terhadap Integrasi Secara Vertikal di Desa B.P Mandoge Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -77.770 59.780 -1.301 .200 harga_nasional .845 .045 .940 18.611 .000 Sumber : Lampiran 8 Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar. Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 0,5 α 1 ≤ 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen. Dari Universitas Sumatera Utara 49 hasil analisis regresi, koefisen regresi α1 harga TBS Kelapa Sawit di pasar nasional sebesar 0.845. Ini menandakan bahwa pasar TBS Kelapa sawit pada Desa B.P. Mandoge terintegrasi dengan pasar Nasional, Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar nasional maka akan di transmisikan secara proporsional ke harga pasar petani di Desa B.P. Mandoge. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien regresi integrasi vertikal yang lebih besar dari 0,5 yaitu 0,845. Jika terjadi perubahan harga sebesar 100 Rupiah pada pasar nasional mengakibatkan perubahan harga 84 Rupiah pada Desa Bandar Pasir Mandoge. Kondisi pasar yang terintegrasi dapat menunjukan bahwa proses pasar di Desa B.P Mandoge sudah efisien, hal ini dipengaruhi berbagai faktor yaitu sarana transportasi yang memadai, informasi pasar yang lancar maupun kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung pasar. • Analisis Integrasi Pasar Produsen Desa Huta Padang dengan Pasar Nasional Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di pasar produsen Desa Huta Padang di sajikan pada Tabel 14 Tabel 14. Hasil Analisis Koefisien Regresi Terhadap Integrasi Secara Vertikal di Desa Huta Padang Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -42.651 65.168 -.654 .516 harga_nasional .843 .049 .929 17.034 .000 Sumber : Lampiran 9 Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang Universitas Sumatera Utara 50 menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar. Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 0,5 α 1 ≤ 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen. Dari hasil analisis regresi, koefisen regresi α1 harga TBS Kelapa Sawit di pasar nasional sebesar 0.843. Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar nasional maka akan di transmisikan secara proporsional ke harga pasar petani di Desa Huta Padang sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pasar ini terintegrasi. Pemasaran tandan buah segar Kelapa Sawit Desa Huta Padang dengan Pasar sudah efisien terkhusus pada efesiensi harga yang dapat diketahui dari hasil integrasi kedua pasar tersebut 0,843. Jika terjadi perubahan harga pada pasar nasional 100 Rupiah maka akan terjadi perubahan harga pada pasar Desa Huta Padang sebesar 84 rupiah. Efisiensi ini dapat terjadi apabila faktor-faktor inetegrasi dapat dipenuhi seperti infrasktur yang memadai serta kebijakan pemerintah yang medukung efisiensi pemasaran. • Analisis Integrasi Pasar Produsen Desa Gotting Sidodadi dengan Pasar Nasional Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di pasar produsen Desa Gotting Sidodadi di sajikan pada Tabel 15 Tabel 15. Hasil Analisis Koefisien Regresi Terhadap Integrasi Secara Vertikal di Desa Gotting Sidodadi Universitas Sumatera Utara 51 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3.123 70.265 -.044 .965 harga_nasional .702 .053 .889 13.158 .000 Sumber : Lampiran 10 Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar. Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 0,5 α 1 ≤ 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen. Dari hasil analisis regresi, koefisen regresi α1 harga TBS Kelapa Sawit di pasar nasional sebesar 0.702. Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar nasional maka akan di transmisikan secara proporsional ke harga pasar petani di Desa Gotting Sidodadi sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pasar ini terintegrasi. Integrasi pasar yang kuat secara vertikal terjadi pada Desa Gotting Sidodadi, dilihat dari koefisien integrasi yang lebih besar dari 0,5. Jika terjadi perubahan 100 Rupiah di pasar nasional maka pada pasar Desa Gotting sidodadi akan mengalami perubahan harga sebesar 0,702. • Analisis Integrasi Pasar Produsen Desa Silau Jawa dengan Pasar Nasional Universitas Sumatera Utara 52 Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di pasar produsen Desa Silau Jawa di sajikan pada Tabel 16 Tabel 16. Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di Desa Silau Jawa Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 58.882 70.953 .830 .411 harga_nasional .631 .054 .865 11.706 .000 Sumber : Lampiran 11 Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar. Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 0,5 α 1 ≤ 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen. Dari hasil analisis regresi, koefisen regresi α1 harga TBS Kelapa Sawit di pasar nasional sebesar 0.631. Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar nasional maka akan di transmisikan secara proporsional ke harga pasar petani di Desa Silau Jawa sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pasar ini terintegrasi. Perubahan 100 Rupiah pada pasar nasional, mengakibatkan perubahan harga pada pasar Desa Silau Jawa sebesar 63 Rupiah. Universitas Sumatera Utara 53 • Analisis Integrasi Pasar Produsen Desa Suka Makmur dengan Pasar Nasional Hasil analisis koefisien regresi terhadap integrasi secara vertikal di pasar produsen Desa Suka Makmur di sajikan pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil Analisis Koefisien Regresi Terhadap Integrasi Secara Vertikal di Desa Suka Makmur Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -70.612 61.755 -1.143 .259 harga_nasional .827 .047 .933 17.635 .000 Sumber : Lampiran 12 Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator dari efisiensi pemasaran, khususnya efisiensi harga. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya misalnya pasar di tingkat petani. Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar. Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 0,5 α 1 ≤ 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen. Dari Universitas Sumatera Utara 54 hasil analisis regresi, koefisen regresi α1 harga TBS Kelapa Sawit di pasar nasional sebesar 0.827. Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar nasional maka akan di transmisikan secara proporsional ke harga pasar petani di Desa Suka Makmur sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pasar ini terintegrasi. Perubahan 100 rupiah pada pasar Nasional akan mengakibatkan perubahan harga pada pasar Desa Suka Makmur sebesar 82 rupiah. Efisiensi pasar terjadi karena faktor-faktor integrasi pada desa Suka Makmur memadai, seperti infrastruktur yang baik, kebijakan pemerintah yang mendukung efisiensi pasar.

5.2.2 Integrasi Pasar secara Jangka Pendek dan Jangka Panjang